Aku?
Sedikit perkenalan saja. Namaku Jungkook. Asalku dari Busan. Aku lahir tanggal 1 September.
Dan aku… yatim.
Ah, jangan mengasihaniku, tolong. Aku hidup dengan bahagia. Sejak keluarga Min mengangkatku menjadi anak, aku begitu bahagia.
Apalagi Yoongi Hyung sangat baik padaku. Dia adalah kakak yang terbaik.
Aku bukanlah sosok sempurna seperti Yoongi Hyung. Kalau bisa dibilang, aku ini berandal. Maksudku, bolos sekolah, tidak pernah mengerjakan tugas, jadi pembuat onar di sekolah, itulah aku.
Aku bukan seseorang yang dijadikan panutan seperti Yoongi Hyung. Aku bahkan cocok menjadi contoh yang tidak patut diikuti.
Well, itu bukan masalah bagiku. Setidaknya aku tidak melakukan pembunuhan atau pencurian dan yang terpenting aku juga sangat menghormati wanita. Camkan itu!
Jadi maksudku, ini adalah diriku. Aku hidup seperti apa adanya diriku. Keluarga Min juga tidak mempermasalahkan hal itu. Ibu kandungku juga diam saja.
"Wah, Jungkook. Lain kali tingkatkan belajarmu lagi, ya! Kau bisa minta tolong Yoongi." Petuah dari Ibu angkatku sudah menjadi makanan sehari-hari.
Aku hanya tersenyum bodoh sambil menggaruk tengkuk yang sebenarnya tidak gatal. "Ah, iya, Ibu. Lain kali akan kutingkatkan belajarku."
"Maafkan dia, Nyonya. Jungkook memang tidak sepintar Yoongi." Itu ibu kandungku yang bicara.
"Jangan begitu, Jungkook pasti bisa," kata Ibu Min.
Ibuku hanya tersenyum dan mendorongku untuk masuk ke kamar. Ia mendudukkanku di atas ranjang.
"Besok jangan memenangkan perlombaan itu," kata Ibuku.
Aku mengangguk malas. "Aku sudah tahu, Ibu. Aku tidak akan belajar! Aku tidak pernah belajar seumur hidupku, ingat?"
"Tapi hasil ujianmu kemarin kenapa bagus?"
"Aku sedang taruhan dengan teman. Itu juga sudah aku perhitungkan, aku membuatnya hanya salah lima."
"Lain kali buat itu menjadi salah sepuluh atau bahkan salah semua! Dan jangan membaca buku lagi, Jungkook, kau terlihat seperti jenius. Jangan terlalu menonjol di sekolah."
"Aku bahkan sudah menjadi berandal sekolah, Bu," jawabku.
"Maka teruskan! Ingat, kita hanyalah pembantu di sini. Kalau pun kau berkesempatan berada di tempat yang setara dengan mereka, kau tetap hanyalah bayangan Yoongi. Dan bayangan tidak akan pernah mengalahkan cahaya!"
"Iya, Ibu."
Aku, Jeon Jungkook Min, seorang bayangan.
***
Bagian satu akan dipublikasikan saat DMM tamat.So, gimana menurut kalian? Siapa yang mulai tertarik? Hehehe
Sampai ketemu saat DMM tamat! Makasih udah mampir ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You
FanfictionSaat aku dan Yoongi Hyung membeli mainan baru, aku bertanya pada Ibu, "Siapa dulu yang harus mencoba memainkan mainan itu?" Kemudian Ibu akan menjawab, "Dahulukan kakakmu, Jungkook." Kemudian aku mengangguk dan menyerahkan mainan itu kepada Yoongi H...