"Berhenti menggerutu, aku juga tidak suka menjadi murid bimbinganmu," ujar Jungkook.
Aeri mendengus kesal dan menatap tajam ke arah Jungkook. "Diam kau, dasar bodoh!"
"Iya, iya, semua orang juga tahu kalau aku ini bodoh, tidak usah mengingatkan lagi."
"Ish! Dosa apa aku hingga berakhir menjadi tutor pemuda gila macam dirimu?" Aeri mengacak rambutnya.
"Tak apa, yang penting aku tampan."
"Lebih tampan Yoongi Sunbae!" Aeri menghentikan langkahnya dan menatap Jungkook. Tangannya bersedekap di depan tubuh. "Aku bingung, bagaimana Yoongi Sunbae yang sempurna itu mempunyai adik macam dirimu? Apa yang dia lihat sehingga menjadikanmu adik angkat?"
"Sudah kubilang karena aku tampan."
"Tutup mulutmu!" Aeri mengerut kesal. Gadis itu memilih berjalan cepat meninggalkan Jungkook di belakangnya.
Jungkook sendiri terkekeh melihat tingkah gadis itu. Menggemaskan sebenarnya, tapi mulutnya itu pedas sekali.
Jungkook pun berlari ke arah parkiran, menaiki motornya, lalu pergi dari sekolah.
Walau bagaimanapun, Jungkook harus lebih mementingkan keinginan ibunya untuk menjadi berandal di sekolah. Jungkook kadang menertawakan diri sendiri. Di saat semua orang tua menginginkan anaknya menjadi yang terbaik di sekolah, ibunya justru ingin dia agar menjadi berandal di sekolahnya. Hebat sekali, sungguh.
Jungkook menghentikan motornya di depan sebuah studio kecil. Si pemuda membuka pintu itu dan masuk ke dalam studio.
"Namjoon Hyung!"
Pria yang tengah sibuk dengan keyboard itu terlihat tersenyum senang. "Oh, Jungkook! Kau datang?" Si pemuda buru-buru memeluk kawannya. "Bolos lagi, eh?"
Jungkook tertawa. Ia melepaskan pelukan Namjoon. "You know me so well, Hyung."
"Dasar gila." Namjoon terkekeh. "Kemarilah."
Jungkook mengangguk. "Oh, ya, bagaimana dengan laguku? Apa menurutmu bagus?"
"Bagus sekali, Kook. Kau benar-benar berbakat. Kenapa tidak jadi produser lagu saja?"
Jungkook menggeleng sambil tersenyum. "Aku tidak boleh terlalu menonjol, Hyung. Dia juga suka membuat lagu."
"Ah, benar." Namjoon tersenyum kaku. Kadang ia merasa hidup adiknya benar-benar sangat rumit.
***
"Dimana begundal itu?!" Aeri menggerutu sepanjang koridor kelas.
Sedari tadi gadis itu mencari Jeon Jungkook. Pemuda itu harus mulai bimbingan dengannya sekarang, tapi ia bahkan belum melihat Jungkook sejak tadi. Pemuda itu tidak berniat kabur, kan?
"Aish! Bisa gila aku! Dia pikir aku tidak perlu belajar, ya! Dasar begundal sialan!" Gadis itu menghentak-hentakkan kakinya karena terlampau kesal.
Ia tidak menyadari jika di ujung koridor ada seseorang yang tengah memperhatikannya.
"Kenapa marah-marah di sini?" tanya Yoongi.
Aeri membulatkan matanya. "Oh, Sunbae! Halo," sapa gadis ltu sambil menunduk hormat. "Ah, ya, apa Sunbae melihat Jeon Jungkook?"
"Jungkookie? Dia berangkat sekolah?" Yoongi terlihat terkejut.
Woah, kakaknya saja tidak tahu jika dia berangkat, ujar Aeri dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You
FanficSaat aku dan Yoongi Hyung membeli mainan baru, aku bertanya pada Ibu, "Siapa dulu yang harus mencoba memainkan mainan itu?" Kemudian Ibu akan menjawab, "Dahulukan kakakmu, Jungkook." Kemudian aku mengangguk dan menyerahkan mainan itu kepada Yoongi H...