Jungkook mengusak rambutnya selagi berjalan menuju kelasnya. Hari ini adalah hari dimana hasil ujian diumumkan. Jungkook merasa gugup, namun ia tidak ingin terlihat demikian. Dia ini berandal, oke? Mana ada berandal yang mudah gugup?
Pemuda itu berjalan perlahan menuju mading dimana hasil ditempelkan. Jungkook menaikkan alis saat teman-temannya menampilkan raut kaget saat melihatnya.
"Astaga, Jeon Jungkook!" seru temannya.
"Wah, astaga. Jadi keajaiban itu nyata?"
"Astaga, Jungkook. Bagaimana bisa?"
"Woah, daebak!"
"Dia kerasukan apa, sih?"
Dan ucapan-ucapan lainnya. Pemuda itu menampakkan raut tak peduli dan segera mendekati mading. Ia melihat dari urutan paling bawah. Maklum saja, Jungkook selalu menjadi ranking ke lima dari bawah.
Pemuda itu mengernyit saat tak kunjung melihat namanya sampai setengah siswa. Ia terus saja mencari hingga ke atas. Matanya membulat terkejut. Bahkan mulutnya juga ikut terbuka. "WHAT THE FUCK!" umpatnya keras-keras.
Ia menunjuk papan pengumuman itu dengan tangan yang bergetar. "I-itu---itu---itu aku, kan?" tanyanya pada kumpulan orang di sana.
Orang-orang itu mengangguk.
Jungkook kembali terkejut. Ia bahkan mendekatkan wajahnya hingga hidungnya menyentuh papan, hanya demi memastikan kalau matanya tidak katarak hari ini.
1. 전정국
2. 김미란
3. 윤재혁
dst.Itu adalah yang tertulis di sana.
DEMI APA? JEON JUNGKOOK RANKING PERTAMA?!
Pemuda itu langsung melompat dan berseru kegirangan. "YAAAHH!!"
Ia mendekati beberapa orang di sana. "Dimana Aeri? Kau lihat Yoo Aeri? Dimana si gendut itu?"
"Di kelasnya mungkin?"
"Ah, tidak. Tadi aku melihatnya memasuki ruang kesehatan. Mungkin dia berjaga hari ini. Kau tahu dia masuk klub palang merah, kan?"
Tanpa babibu lagi, Jungkook segera berlari ke ruang kesehatan di lantai dua. Gila. Ia harus melaporkan hal luar biasa ini pada tutor kesayangannya.
"Aeriii!"
"Yoo Aeriii!"
"Gendut, kau dimana?!"
Ia berseru macam orang gila di sepanjang lorong. Jungkook terengah-engah saat mencapai ruang kesehatan akibat berlarian sedari tadi. Dia menatap Bu Jung, si penjaga UKS.
"Bu, liat Aeri?" tanyanya.
"Aeri? Yoo Aeri dari kelas A?"
Jungkook mengangguk.
"Dia sedang istirahat di sana. Jangan ganggu dia, Jungkook. Gadis itu terlihat lemah sekali."
Si pemuda Jeon menaikkan alisnya saat mendengar ucapan Bu Jung. "Dia sakit?" Bu Jung mengangguk. "Ish, gadis gila itu! Kenapa tidak bilang padaku kalau sakit?! Aish!"
Jungkook pun berjalan menuju bilik Aeri. Hatinya mencelos saat melihat Aeri yang tergeletak dengan tubuh pucat luar biasa. Gadis itu meringis dengan peluh yang bercucuran di dahinya. Jungkook pun segera mendekat ke sisi ranjang Aeri.
"Hei, kau kenapa?" tanya Jungkook lirih.
Perlahan, Aeri membuka matanya. "J-jungkook," cicitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You
FanfictionSaat aku dan Yoongi Hyung membeli mainan baru, aku bertanya pada Ibu, "Siapa dulu yang harus mencoba memainkan mainan itu?" Kemudian Ibu akan menjawab, "Dahulukan kakakmu, Jungkook." Kemudian aku mengangguk dan menyerahkan mainan itu kepada Yoongi H...