Seperti biasa, Jungkook datang ke sekolah dengan motor besar miliknya. Pemuda itu mengacak rambutnya yang sedikit lepek karena helm.
Dengan seragam yang dikeluarkan, tanpa dasi, juga piercing di kedua telinga, Jungkook sukses menjadi anak paling berandal di sekolahnya. Pemuda itu merogoh tas kecilnya dan mengeluarkan sekaleng cola.
Jungkook meminum cola itu di sepanjang jalan. Beberapa orang melihatnya dengan tatapan setengah kesal karena Jungkook memang biangnya semua masalah. Kemarin saja pemuda itu mendapat skorsing selama tiga hari. Rasanya sekolah benar-benar menyenangkan tanpa Jeon Jungkook. Tetapi, sekarang pemuda itu datang lagi dan artinya sekolah akan kembali menjadi tempat yang menyebalkan.
Jungkook meremas kaleng cola itu dan melemparnya sembarangan. Pemuda itu pun kembali berjalan santai menuju kelasnya.
Tiba-tiba, ada seorang gadis yang berjalan ke arahnya dengan wajah super kesal. Jungkook menaikkan sebelah alis.
"Hei, kau!" Gadis itu menunjuk ke arah wajah Jungkook. "Kau yang melempar kaleng ini, kan?" Gadis itu memperlihatkan kaleng cola penyok yang tadi dibuang Jungkook.
"Ya, lalu kenapa?" Jungkook menjawab santai.
"Jangan membuang sembarangan, bodoh! Kalengmu mengenai kepalaku!"
"Lalu?"
Gadis itu menatap Jungkook dengan raut tak percaya, setengah kesal pada si pemuda. "Kau ini tidak pernah diajari sopan santun, ya? Setidaknya minta maaf lah kepadaku."
"Untuk apa? Siapa suruh kau berjalan di dekatku. Bukan salahku jika kau terkena kaleng itu." Jungkook mengusak rambutnya dengan wajah malas. "Sudah, ya, aku harus cepat masuk. Daah!"
Si gadis mendengus kesal. "Dasar laki-laki brengsek!"
Namun Jungkook tidak mempedulikan teriakan melengking itu. Si pemuda hanya tersenyum miring sambil terus berjalan.
"Aish! Menyebalkan sekali, sih! Dasar pemuda gila!" Gadis itu masih menyumpahi Jungkook.
"Hei, Yoo Aeri, kenapa marah-marah begitu?" Tiba-tiba, teman si gadis itu menepuk pundaknya.
Aeri mendengus. "Yoonji, kau tahu begundal itu tidak?"
Yoonji menatap ke arah yang ditunjuk Aeri. "Oh, dia? Dia itu Jeon Jungkook. Dia memang anak berandal di sekolah ini. Padahal dia itu adik angkat Yoongi Sunbae, loh."
"Yoongi Sunbae? Murid teladan tiga tahun berturut-turut itu? Wah, gila. Bagaimana dia bisa memilih Jungkook sebagai adik angkatnya?"
"Entahlah."
Jira menatap sengit ke arah punggung Jungkook yang mulai menghilang di ujung lorong.
***
"Nilai merah lagi, Jeon Jungkook! Kapan kau akan berubah?!" Bu Hong terlihat menatap marah pada anak muridnya yang masih duduk dengan santai. Jungkook bahkan menaikkan kakinya di atas meja.
"Nanti, saat Bu Hong berubah menjadi IU Noona." Jungkook menjawab santai.
Bu Hong mendengus kesal. "Turunkan kakimu, bocah sial!" Wanita itu menendang kaki Jungkook.
"Ck, galak sekali, sih. Pantas saja Pak Lee tidak mau jadi pacarmu."
Bu Hong melotot kesal. "Jaga bicaramu, Jeon Jungkook!" Guru itu mengatur napasnya. "Aku sampai tidak tahu hukuman apa yang pantas untukmu. Minggu ini ibumu sudah datang empat kali, Jungkook. Empat kali dan sekolahmu itu hanya lima hari. Kau berbuat keonaran setiap hari, Jeon!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You
FanfictionSaat aku dan Yoongi Hyung membeli mainan baru, aku bertanya pada Ibu, "Siapa dulu yang harus mencoba memainkan mainan itu?" Kemudian Ibu akan menjawab, "Dahulukan kakakmu, Jungkook." Kemudian aku mengangguk dan menyerahkan mainan itu kepada Yoongi H...