🚫PART 35

142 20 28
                                    

***

Jaehwan menghela nafas. Semua sepertinya sudah membaik. Meski dia sedikit cemas dengan Wonshik yang belum sembuh total tapi setidaknya ada kelegaan karena hubungannya dengan appa-nya sudah diperbaiki. Mungkin saat libur, Jaehwan akan meluangkan waktu untuk menjenguknya. Bagaimanapun juga, dia belum bisa tenang kalau Wonshik masih dalam keadaan sakit.

Dia akan meminta maaf pada Taekwoon, meski dia tak yakin hubungannya dengan Taekwoon masih baik-baik saja, tapi dia akan mencoba menemui Taekwoon untuk meminta kejelasan hubungan mereka. Setidaknya, dia harus persiapkan diri jika Taekwoon memilih untuk menghentikan hubungan mereka. Dia tidak boleh kecewa.

Jaehwan bahkan sudah lupa pada Wonshik yang pernah menyakitinya dengan memaksa berhubungan seksual dengannya dalam keadaan mabuk, karena yang ada dipikiran Jaehwan yang paling penting hanyalah kesembuhan Wonshik.

***

Hari-hari Jaehwan kembali seperti biasanya, setiap pagi dia berangkat ke kantor. Seperti hari ini, ini hari pertamanya kembali setelah mengambil cutinya beberapa hari untuk menjaga Wonshik. Taekwoon tentu saja tahu kalau dia berniat resign kemarin karena Wonshik memberitahunya, yang langsung ditolak habis-habisan oleh Taekwoon karena dia menyia-nyiakan pekerjaannya, posisinya dan gajinya akan dinaikkan sebentar lagi karena ini genap sebulan dia menjabat sebagai pegawai tetap.

Jaehwan berdiri didepan lift, menunggu pintu lift terbuka. Lalu ketika terbuka dia tertegun. Taekwoon didalam, dihadapannya saat ini dengan tatapan canggung yang sama seperti yang ditunjukkan Jaehwan padanya.

Cukup lama Jaehwan berdiam di tempatnya, ragu mau masuk atau tidak karena suasana pasti akan sangat tegang didalam lift yang mereka naiki hanya berdua. Tapi melihat Taekwoon yang bergeser dan memberi ruang untuknya, Jaehwan pun memasukinya. Bagaimanapun juga, Taekwoon adalah atasannya yang harus dihormati dan disegani. Dia tidak boleh melupakannya.

" Kau mau ke lantai 5 kan? " tanya Taekwoon bersiap memencet tombol. Tanpa menoleh Jaehwan menjawab dengan gugup.

" Iya.. "

Benar. Selama lift itu berjalan menuju lantai tujuan mereka, Jaehwan dan Taekwoon hanya diam. Taekwoon kembali pada sifat aslinya yang selalu ditunjukkannya pada semua orang, tidak banyak bicara dan bersikap dingin. Tapi Jaehwan tentu saja bukan orang lain, dan Taekwoon selalu memanjakannya.

Jaehwan tak berharap banyak Taekwoon akan kembali memperlakukannya seperti malaikat yang jatuh dari surga, dengan Taekwoon mau berkomunikasi dengannya saja. Itu sudah cukup.

" Kau tidak tanya bagaimana kabar Wonshik? " Jaehwan menoleh, tentu saja dia ingin bertanya tapi dia takut Taekwoon tersinggung karena berpikir dia memang punya perasaan pada puteranya.

" Ah.. i..iya. Dia.. baik-baik saja kan? "

" Aku rasa dia bohong," Jaehwan menatap Taekwoon dengan wajah bertanda tanya.

" Bohong? "

" Dia mungkin hanya tidak mau merepotkanmu karena aku terus menyuruhmu menjaganya,"

Otak Jaehwan bekerja, dia sama sekali tak kepikiran Wonshik akan seperti itu. Dimatanya, Wonshik akan menampilkan dirinya apa adanya. Jika dia lemah dia akan menunjukkan kalau dia lemah, dan sebaliknya jika dia kuat dia akan tunjukkan betapa kuatnya dirinya.

" Jadi.. aku harap, kau bisa luangkan waktumu pada hari pekan untuk melihat kondisinya. Kau dan Wonshik seperti baterai dan arus listrik. Ketika melihatmu Wonshik terasa energinya terisi penuh, dan dia menjadi lebih semangat tanpa sedikitpun memikirkan kondisinya,"

《END》Forbidden Love🛇[RaKen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang