🚫PART 26

130 22 26
                                    

Jaehwan menatap kedua namja didepan dan belakangnya bergantian. Keadaan sudah benar-benar menjadi rumit. Ekspresi kesal dan amarah Taekwoon yang tertahan sangat tergambar diwajahnya. Semua ini gara-gara dia!

Ya! Dia membuat keluarga itu berantakan. Astaga.. Lee Jaehwan.. memangnya kau siapa sampai membuat appa dan anak ini hampir berkelahi mempermasalahkan dirimu? Jaehwan tak berhenti menyalahkan dirinya. Lalu dengan langkah ragu ia meninggalkan mereka berdua.

Didalam kamarnya, Jaehwan masih khawatir, khawatir kalau Taekwoon mungkin saja mencelakai Wonshik karena dipengaruhi emosionalnya, sengaja ataupun tidak sengaja. Jaehwan sangat mengerti Taekwoon orang yang sangat emosional dan bisa menghancurkan benda-benda di sekitarnya.

Yang ia tidak sadari, ia mengkhawatirkan Wonshik, ia juga tidak tahu mengapa. Tapi yang saat ini ada di pikirannya hanyalah Wonshik. Berbagai pikiran buruk dan kekhawatiran menyelimuti kepala Jaehwan. Ia tidak tahu apa yang akan dibicarakan Taekwoon pada puteranya, dan dia juga tidak tahu bagaimana hubungan mereka nanti.

***

" Sejak kapan kau sudah menyukai Jaehwan diam-diam," kalimat Taekwoon terdengar tajam tapi ia berusaha menyembunyikannya. Dia memang kesal, tapi ia akan berusaha menyelesaikan ini secara damai, tanpa perlu emosi. Ia akan meminta jawaban yang paling jujur dari Wonshik.

Ia bahkan melupakan kalau seharusnya dia berangkat kembali ke kantor. Dia harus kerja hari ini. Tapi bagaimana mungkin dia bekerja dengan situasi hati dan kondisi emosional yang buruk seperti ini. Ya. Ini emosional terburuk yang pernah dirasakan Taekwoon seumur hidupnya. Perasaannya bercampur aduk, wajahnya yang merah padam sangat menunjukkan emosi itu. Dia marah, kesal, kecewa, ingin menangis, semuanya. Tapi tidak tahu harus berbuat apa. Bagaimana melampiaskannya, dan pada siapa.

Wonshik yang memahami kondisi emosional Taekwoon, tak sedikitpun berani bergerak, bahkan menatap pada appa-nya sekalipun. Ia menjawab dengan tenang, meski ada rasa ketakutan untuk menjawabnya.

" Aku tidak tahu,"

Taekwoon mengernyitkan dahi, memiringkan kepalanya menatap Wonshik. " Kau tidak tahu? Apa maksudnya kau tidak tahu? "

" Appa, aku sudah bilang aku menyukainya sejak pertama kali melihatnya, tapi aku-" Taekwoon menyela ucapan Wonshik.

" Kapan itu? "

" Apa? "Wonshik menoleh bertanya sekali lagi.

" Kapan pertama kali kau bertemu dengannya,"

" Seminggu sebelum appa mengenalkannya padaku,"

Taekwoon menarik nafasnya panjang dan mengusap kasar wajahnya. " Aku sudah menjalin hubungan dengannya selama tiga bulan, kau tahu itu?", Taekwoon masih berusaha tenang. Meski gerak-gerik tubuhnya sudah sangat menunjukkan kalau dia hampir frustasi.

" Appa tidak pernah menceritakannya padaku"

" Iya. Karena hubungan itu masih seumur jagung dan dia belum siap untuk diperkenalkan denganmu"dan sekali lagi Taekwoon menyelanya.

" Tapi appa sudah mantap menikahinya"

" Dia belum menyetujuinya, dia takut kau tidak bisa menerimanya. Dan sekarang aku tahu kenapa kau tidak menyetujuinya sebagai eomma baru-mu,"

" Appa jika aku tahu siapa kekasih appa waktu itu aku tidak akan kepikiran untuk menyukainya. Semuanya tidak akan seperti ini. Kita tidak akan jatuh cinta pada orang yang sama!"

" Apa bedanya? Toh saat Jaehwan hadir kau tahu statusnya dirumah ini adalah kekasihku! Bukan orang lain!"

" Appa, maaf."

《END》Forbidden Love🛇[RaKen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang