🚫PART 39

175 27 63
                                    

---- lagu yg dinyanyiin hakyeon disini adalah seoninjang 👆, play biar tau dan nge feel 🙄----





" Tentu saja tidak. Bagaimana mungkin papa melupakan ulang tahun permaisuri cantik papa? ", Brian membalikkan badannya menghadap Taekwoon dan Hakyeon. " Sayang kenalkan, ini klien papa yang papa temui tadi. Paman Taekwoon dan rekannya, Cha Hakyeon," lalu berbisik ke telinga sang puteri," Rekannya punya suara yang bagus, kau mau jadi muridnya? ". Lalu dengan antusias Mina membuka mulutnya.

" Woah, benarkah? Kalau begitu ayo naik ke atas panggung, kita nyanyi bersama," gadis itu menggamit tangan Hakyeon bahkan tanpa meminta persetujuannya. Hakyeon menatap Taekwoon seolah berkata 'apa yang harus ku lakukan' saat membiarkan dirinya diseret oleh puteri klien Taekwoon itu.

" Euh.. Mina-chan! ", Brian memanggil dan puterinya itupun membalikkan badan dengan tangan yang masih menggaet Hakyeon.

" Iya papa? "

" Nanti.. biarkan Hakyeon-sama bernyanyi sendirian, dia sedikit bingung kalau berduet, oke? ", gadis itu mengangguk meski agak bingung dan kecewa, lalu melanjutkan langkahnya dan langkah Hakyeon ke atas panggung. Taekwoon memandang pria disampingnya. Lalu Brian yang seolah mengerti Taekwoon bertanya-tanya diwajahnya berkata. " Aku sengaja mengundang banyak penyanyi, akan lebih aman seperti itu, jika tidak tamu-tamu akan lebih memilih pulang tanpa menikmati makanan penutup dan cidera mata ucapan terima kasih," Brian tahu betul seperti apa suara puterinya, kecantikannya diluar akan hilang ketika pita suaranya ia gunakan. Meski tak sering bertemu tapi beberapa kali saat video call puterinya itu bernyanyi untuknya. Dan itu membuat konsentrasi Brian buyar.

Taekwoon dan Brian memandang ke depan, ke arah panggung. Seorang namja memegang gitar duduk disamping Hakyeon yang berdiri ditengah panggung, juga seorang namja yang membawa box acoustic dan mendudukinya disamping Hakyeon yang kosong. Lalu Hakyeon mulai bernyanyi. Taekwoon dan semua orang dipesta itu menikmati, dan benar adanya, kalimat Brian yang diucapkan asal tadi ternyata benar. Hakyeon punya suara yang bagus. Bahkan Taekwoon terpukau.

Setelah selesai semua orang bertepuk tangan, beberapa ada yang melihat Hakyeon sampai dia turun dari panggung dan menghampiri Taekwoon. Sementara Brian sudah menghampiri puterinya sejak tadi.

Hakyeon menggembungkan pipinya," Aku malu sekali. Itu pertama kalinya aku bernyanyi didepan banyak orang. Kau tahu? Terakhir kali aku bernyanyi saat pentas seni waktu SMA,"

" Benarkah? Kau sama sekali tidak kelihatan gugup," ujar Taekwoon meyakinkan. Hakyeon tersenyum dan menyentuh bahu Taekwoon.

" Terima kasih ya," Taekwoon mengangguk.

***

H

akyeon mencoba menyalakan lampu, dengan tubuh yang sempoyongan dan mata yang sangat mengantuk berat, serta kepala yang mulai pusing dia meraba-raba dinding, dan akhirnya jarinya menemukan saklar lampu kamar hotel. Beruntung klien Taekwoon, Brian berbaik hati memesankan kamar hotel untuk mereka dan menyuruh beberapa karyawan dihotel itu untuk menunjukkan kamarnya pada mereka.

Hakyeon berdenyit, memejamkan matanya lebih dalam mencoba menghilangkan rasa pusing dikepalanya. Siapa sangka setelah pesta ulang tahun puteri Brian itu, mereka mengadakan minum lagi yang hanya diperuntukkan untuk tamu-tamu dewasa dan sebagian besar rekan bisnis Brian yang sudah bersedia meluangkan waktu mereka untuk menghadiri pesta ulang tahun puterinya yang dianggap Brian 'kecil'.

Taekwoon terlalu segan untuk menolak, karena sejak awal Brian sudah sangat baik dan begitu terbuka, bahkan menawarkan Hakyeon pekerjaan di akademinya. Brian juga mengatakan mungkin mereka tidak akan punya kesempatan bertemu seperti ini lagi, jadi Taekwoon pun menerima ajakannya, tak luput dari Hakyeon yang bersedia mengikuti dibelakangnya.

《END》Forbidden Love🛇[RaKen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang