🚫PART 43

183 22 21
                                    

" Kau harum dan menyegarkan, seperti bayi," Wonshik bicara begitu dekat, suaranya yang berat terasa lembut karena sedikit berbisik. Jaehwan menahan dirinya yang merona. Wonshik membuka mulutnya," Ah iya aku lupa, kau kan.. bayiku, Jaehwan baby," lalu kata-katanya yang diucapkan penuh gairah diakhiri dengan kerlingan nakal untuk Jaehwan. Yang langsung membuat Jaehwan berdegup dan pipinya memanas.

" Jaehwan hyung, kau sudah selesai? ", Hongbin keluar dari arah dapur bersama Sanghyuk. Sarapan mereka tidak berlangsung lama karena Hongbin hanya membuatkan sandwich untuk Sanghyuk, dan sedikit errm-berromansa-selama didapur.

***

" Kau baik-baik saja? "

" Iya,"

" Kata Jaehwan, kau.. " Hakyeon menyangkal pertanyaan Taekwoon yang ragu-ragu itu.

" Tidak. Aku tidak hamil, semalam pagi aku periksa tapi mereka bilang aku hanya masuk angin biasa. Ini suratnya, hasilnya negatif," jawab Hakyeon, dia tengah membereskan barang-barangnya untuk mengosongkan rumah yang sudah disewanya selama dua tahun bersama Jaehwan, sambil bertelfonan dengan Taekwoon.

Kebingungan Taekwoon terjawab, seingatnya mereka memakai pengaman kemarin. Meskipun waktu itu dia mabuk, tapi Taekwoon menemukannya pada pagi harinya.

Hakyeon bisa mendengar Taekwoon yang mengangguk diujung sana.

" Apa kau yakin akan mengundurkan diri dari kampus Wonshik? ", tanya Taekwoon, ia cukup kaget ketika Hakyeon bilang dia mau mengundurkan diri mengingat kampus itu cukup diminati banyak dosen untuk mengajar disana dan Hakyeon dosen yang cukup berprestasi disitu, gajinya pasti sudah lebih dari cukup, jika Hakyeon merintis karirnya mulai dari nol lagi sangat disayangkan, mungkin dia tak akan bisa mendapat gaji secukup seperti di kampus Wonshik.

" Iya, sudah tidak ada alasan untuk aku bertahan disitu. Cepat atau lambat, aku juga harus pindah. Jangan khawatir, ini hanya masalah siapa yang memulai, dan aku memilih mengundurkan diri sebelum disuruh. Lagipula kalau aku bertahan terlalu lama kampus itu akan mendapat predikat yang buruk nanti, dan aku juga tidak bisa bekerja dengan gosip yang selalu berhembus tentang diriku,"

Taekwoon dapat mendengar ada kekecewaan dibalik kata-kata Hakyeon yang berusaha tegar. " Maafkan Jaehwan ya," lalu yang Taekwoon dengar Hakyeon tersenyum simpul.

" Dia tidak bersalah. Dia hanya korban kesalahpahaman, aku yakin pasti nanti dia akan menyadari yang sebenarnya. Aku mengenal Jaehwan sudah cukup lama, jika dia tahu dia salah dia tidak akan malu untuk minta maaf. Bisa dibilang dia cukup naif diusia sedewasa itu,"

Taekwoon menunduk, kata-kata Hakyeon membuat dirinya kembali teringat pada semua kesalahannya. Namja manis itu memang bisa dibilang lugu untuk ukuran seusianya. Mengingat Taekwoon pernah memarahi Jaehwan dan Jaehwan sama sekali tak sakit hati dengan ucapannya.

***

" Bagaimana kondisimu? ", Jaehwan menoleh sejenak pada Wonshik yang duduk disebelahnya. Ia dan Wonshik duduk di jok kedua sedangkan Hongbin dan Sanghyuk di bagian depan. Sejak tadi mereka hanya diam. Mereka. Wonshik dan Jaehwan. Entah kenapa Jaehwan merasa aneh pada dirinya sedangkan Wonshik merasa Jaehwan tiba-tiba canggung dengannya. Jadi Jaehwan ragu untuk membuka suara. " Kau baik-baik saja kan? ", tanya Wonshik lagi.

" Emmh," Jaehwan mengangguk tanpa menoleh pada Wonshik, ia masih saja menunduk. Jaehwan merasa tidak nyaman, saat ia masuk ke mobil mendudukkan dirinya ia merasakan sedikit sakit pada bagian belakangnya. Itu membuatnya tidak nyaman, ditambah duduk disamping Wonshik.

Wonshik tahu Jaehwan sedang tak merasa nyaman, terlihat dari raut wajahnya yang seolah-olah berpikir ada apa dengan dirinya dan apa yang membuatnya tidak nyaman. Entahlah Jaehwan mencurigainya atau tidak.

《END》Forbidden Love🛇[RaKen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang