PROLOG

6.1K 388 115
                                    

Tenggelam dalam lautan luka, tanpa ada seorangpun yang merasa. Berjuang sendiri dengan penuh air mata. Tak mampu keluar, hanya bisa bertahan. Bertahan dalam kesendirian yang amat menyiksa.

Mereka tahu, mereka melihat. Tapi mereka hanya tersenyum tanpa perduli.

Hanya dua malaikat tuhan yang selalu mendampingiku, Ibu dan Ayah. Mereka memberi semangat untukku. Terlalu sulit dilukiskan rasanya mempunyai mereka, sangat bahagia.

~°~

Pulang sekolah. Aku berjalan sendirian. Seperti biasa, tertunduk lemas dengan air mata yang mengalir di pipiku. Tak seorangpun yang melihat apalagi menyadarinya.

Terkadang jika melihat orang lain, aku iri. Mereka mempunyai teman dan berteman begitu baik. Bercanda tawa bersama dan melewati suka dan duka. Tapi aku tak punya seorangpun, tak ada.

Tuhan, sampai kapan aku harus seperti ini? Aku tak ingin terus menderita.

Apakah cerita hidupku ku ini akan membuat anakku menangis, kalau nanti aku ceritakan kepadanya?

Nak, apa kamu tahu? Ibu kesepian. Ibu sendirian. Ibu tak punya teman.

Ibu tidak tahu ternyata dunia ini begitu kejam nak. Ibu akan selalu bersamamu anakku.

Kamu tak boleh seperti ibu yah nak, Ibu sayang kamu.

----------

Eh kok gue jadi mikirin anak ya? Suami aja belum punya. Bahkan sekarang gue jomblo. Dan, masih belum cukup umur buat mikirin yang gituan.

Oke, walaupun hidup gue merana tapi gue gak boleh lemah. Gue gak boleh terus larut dalam kesedihan. Masa bodoh lah dengan hidup ini. Gak usah di ambil pusing. Jalani aja, enjoy.

Kisah gue di SMP emang gak bagus sih, tapi gue yakin nanti di SMA gue pasti dapet kebahagian.

~°~

Nama gue, Chou Tzu-yu. Biasa dipanggil Tzuyu, sama orang tua gue. Cuma orang tua gue yang suka manggil gue dengan sebutan 'layak'. Gue duduk di kelas 3 SMP. Gue udah muak dan pengen cepet keluar.

Semua orang di kelas gue itu iblis! Mereka gak pernah bisa ngehargain orang. Gue benci mereka! Mereka semua ngejauhin gue dari pas pertama gue masuk SMP. Karena apa? Cuma karena satu orang cewek. Waktu SD pacarnya suka sama gue, dia gak terima dan pas masuk SMP dia nge jelek-jelekin gue. Jadi gue gak punya temen.

Ditambah gue punya mata minus dan gak punya otak se-encer yang lain. Jadi mereka semua makin nge-bully gue, dan sering manggil gue 'kutu buku oon'. Selama 3 tahun ini gue diem aja dan cuma bisa nangis.

Gak ada satu orangpun yang mau nemenin gue, gue sendiri selama itu. Tanpa dukungan. Gue dendam, yah rasanya gue mau bunuh mereka semua. Tapi, gue masih punya akal. Gue gak mau dengan kelakuan bodoh gue, masa depan gue jadi hancur.

Sebenernya gue juga ada bersyukurnya dengan semua ini, karena dari ini gue bisa punya sifat 'Bodo Amat'. Dimana itu yang selalu menjadikan gue kuat dan gak ambil pusing.

~°~~°~~°~

CHOOSE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang