CHOOSE YOU

🎈35🎈

"Guan Lin! Kesini kamu!"

Sumpah tuh muka si bapak yang tadinya imut-imut manja sekarang jadi kek petasan meledak. Kita semua diem.

"Apa yang kamu lakukan kepada Nancy dan Lisa!!"

Lah? Lisa?

"Lisa? Saya gak ngelakuin apa-apa ke dia. Saya cuma nyium Nancy." jawab si Guan sambil nunduk.

"Nah ini letak permasalahannya! Kamu tau? Lisa itu suka sama kamu! Kamu itu harus bisa ngehargain perasaan wanita dong!"

Lah? Nih si bapak kenapa? Peduli amat. Apa dia ada apa-apa sama Lisa?

"Kok bapa tau?"

"Ya tau lah! Saya juga tau Suga cinta sama Mina."

Hah? Kok si bapak bisa tau?

"Pak kok tau sih? Padahal saya belum jujur ke Mina." teriak Suga.

"Tau lah.. Saya itu wali kelas kalian, jadi semua permasalahan kalian saya tau. Permasalahan keluarga, sahabat bahkan cinta."

Daebak...

Baru kali ini gue punya wali kelas kek gini.

"Bapak tau darimana?" teriak Bae.

"Sebenarnya bapak bukan manusia, rumah bapak di sana (nunjuk gambar bintang) bapak sudah hidup lebih dari 1 ribu tahun di bumi."

Bapak kira ini genre fantasy-_

"Udah, itu jadikan rahasia kita aja. Sekarang kalian bubar,  kecuali Guan Lin."

Semua murid bubar kecuali gue, Tae, Jungkook, Suga sama Bae.

"Kenapa kalian belum bubar?"

"Sebagai ketua murid yang baik saya tidak akan meninggalkan teman saya." Suga.

"Okeh! Guan Lin! Saya hukum kamu! Kamu harus menghitung jumlah daun yang ada di semua pohon di museum ini!"

Buset! Tuh hukuman apaan sih? Kejam.

"Gak ada yang lain pak?" tanya Guan kek melas.

"Ada, kamu jadi patung di museum ini dan gak boleh dateng lagi ke sekolah. Pilih mana?"

Yaelah pak.

"Yang pertama aja pak."

"Bagus, sekarang kamu bisa mulai menghitungnya. Ajak teman-temanmu." si bapak senyum ke arah kita terus pergi.

"Ngitung daun? Sadisnya si bapak." kata Bae nepuk-nepuk pundak Guan Lin dan kita pun jalan keluar.

Tapi tiba-tiba gue kebelet.

"Eh gue ke toilet dulu yah, tar gue nyusul." mereka semua ngangguk.

Gue baru nyadar kalau gue ceweknya sendiri.

~°~

Huh...

Akhirnya lega.

Gue jalan keluar.

Tapi tiba-tiba ada Yuko.

"Eh Yuko.." gue megang pundaknya seneng.

Udah dari kemarin gak ngomong.

"Jangan pegang-pegang!"

Lah dia kenapa? Kok kek marah?

"Gue mau nanya, lo sama Tae tuh punya hubungan apa?"

Hah? Kok tiba-tiba nanya gitu?

"Gak ada..." gue melanin suara gue.

"Gak ada? Tapi kok mesra! Lo tau kan gue suka sama Tae! Lo itu sahabat gue tapi nusuk dari belakang! Sumpah yu gue sakit hati!"