🎈26🎈

1.4K 171 10
                                    

Paginya Tae udah ada di depan rumah gue.

"Pagi.." dia senyum ke arah gue, gue balas senyum.

"Silahkan naik tuan putri.."

Lah paan? si Tae kok manis amat?

Gue naik ke sepedanya.

"Yu.." tiba-tiba dia ngagetin.

"Gue mau ngomong sesuatu." sambungnya.

"Apa?"

"Tapi lo harus peluk gue dulu."

Dih? Paan sih.

"Mau gak? Kalau gak, gak papah gue gak bakal ngomong."

Okeh karena gue manusia kepo, terpaksa gue meluk dia demi pengen tau sesuatu itu.

"Gu-gue.. Gue takut kehilangan lo."

Hah?

"Gue gak mau ngerasain kehilangan lagi, please stay with me.."

Lah dia kenapa? Suaranya kek mau nangis.

Kok gue terharu sekaligus bingung ya? Gue gak bisa berkata apa-apa. Otak gue beku. Gue cuma diem.

~°~

Di kelas. Pas gue mau duduk di bangku, gue sempet lihat Tae yang duduk ke bangkunya. Matanya gak berhenti lihat gue, dia terus senyum.

Gue duduk di bangku.

"Mau nemenin lagi gak?"

Buset! Tiba-tiba dari belakang si Jungkook ngagetin.

Gue langsung balik badan.

"Kemana?"  tanya gue.

"Ke hatiku."

"Ciee.." teriak Nancy sama Guan barengan.

Baru kali ini gue denger si Jungkook ngegombal, apa dia mabuk? Atau sebenernya ini bukan Jungkook tapi siluman umang yang nyamar jadi Jungkook?

"Pak Tian... Pak Tian..." teriak murid-murid.

"Pagi murid-murid.."

"Pagi pak.." kita semua jawab serempak.

"Untuk praktek drama akan di laksanakan sebentar lagi, sebagai ulangan kenaikan kelas. Bapak harap kalian sudah menyiapkan semuanya."

"Ya elah itukan masih lama pak." teriak si Suga ngalihin perhatian murid-murid.

"Yoongi, apa kamu tau kalau waktu itu seperti air yang tumpah ke tanah?" kata pak Tian, si Suga manggut-manggut sambil ngehapus air matanya yang kering.

Elah dasar raja drama-_

"Saat air tumpah ke tanah, kita tidak bisa mencegahnya. Bahkan untuk mengembalikan air ke wadahnya kita tidak akan bisa. Seperti itu lah waktu, cepat dan tidak bisa di ulang."

Waw keren! Gue terpesona dengan penjelasan si bapak ganteng ini.

Tiba-tiba si Suga nangis sekenceng-kencengnya kek abis di rukiyah, begitu juga Bae sama Taeyong. Ngagetin kita semua.

Ogeb sangat mereka-_

"Sudah yang sabar yah.."

Lah si bapak juga malah nepuk-nepuk pundak mereka. Ni titik sedihnya dimana?

~°~

Pulangnya Tae udah nunggu di parkiran, tapi tiba-tiba Yuko dateng.

"Tae, anter ke toko buku yuk."

CHOOSE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang