🎈16🎈

1.4K 167 46
                                    

"Tae!!" teriak gue.

"Kenapa?"

Tae berhenti lari.

"Gue masih pegang sapu."

"Elah yu, bawa aja ke rumah."

Setdah-_

Di parkiran Tae ngambil sapu dari tangan gue terus dia lempar asal.

"Yah kok dilempar?"

"Nanti juga si nenek lampir lewat parkiran, jadi pasti dia lihat sapunya."

Eh si Mina lo panggil nenek lampir.

"Udah ayok naik."

Dan akhirnya gue pun naik ke sepedanya.

Tapi pas lewat gerbang, gue lihat Baejin sama Yuko lagi ngobrol. Baejin ngelihatin gue kek sedih gitu. Why? Ada apa dengan dia?

~°~

Di jalan tiba-tiba aja hujan. Gede banget.

"Yu, kita neduh dulu yah?" teriak Tae.

"Iya.." jawab gue yang udah basah kuyup.

Kita neduh di sebuah gubuk kecil yang sepi.

"Ujannya gede banget yah." kata Tae ngegosok-gosok tangannya.

"Iya." gue ngelus-ngelus bahu gue.

Diem. Gak ada yang bicara.

Yang kedengeran cuma suara hujan.

5 menit.

10 menit.

Masih diem.

Entah kenapa tiba-tiba aja rasa canggung datang.

Gue beraniin ngelihat wajah Tae, gue penasaran dia lagi apa sampai gak ngomong-ngomong.

Pas gue lihat ke samping.

Deg.

Dia lagi natap gue.

Dengan cepat gue ngalihin pandangan, berusaha ngontrol jantung.

"Yu.."

Tae manggil gue dengan nada suara yang gak biasanya.

Gue beraniin nengok lagi.

"Sebenernya.."

Gue panik.

Sebenernya apa? Apa jangan-jangan dia mau nembak gue?

"Sebenernya..."

Sebenernya apa? Tangan gue mulai keringetan.

"Sebenernya.."

Elah-_ sebenarnya mulu.

Gue masih diem natap Tae.

"Sebenernya..."

Gue mulai kesel.

"Sebenernya waktu gue meluk lo di taman itu..."

Itu apa? Dih potong-potong ngomongnya.

"Gue gak pake hati."

Gue ngernyit.

"Waktu itu gue meluk lo cuma iseng aja."

"Terus?" gue ngangkat sebelah alis gue.

"Jujur aja akhir-akhir ini gue sering mikirin lo."

Eum? Pengakuan macam apa ini?

"Maksudnya?"

"Ya, lo sering ada di mimpi gue."

Gue juga sering mimpiin lo.

CHOOSE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang