Dear Sir (2)

637 50 14
                                    

🚨Typo Warning

--------------

"Nona Hirai Momo. Dipersilahkan masuk kedalam ruangan." panggil salah satu pegawai yang bertugas mencatat daftar pekerja.

"Ah iya. Baik," Momo pun langsung masuk kedalam ruangan tersebut.

"Permisi..." Ucap Momo perlahan namun masih dapat didengar oleh manajer tersebut.

"Iya. Silahkan duduk," ucap manajer sambil menunjuk kursi tepat didepannya untuk mengarahkan Momo.

Momo masih takut untuk melihat wajah manajer itu dan manajer tersebut masih sibuk melihat berkas-berkas Momo.

"Untuk mempersingkat waktu, saya hanya akan bertanya beberapa hal penting saja." Ucapnya kemudian melihat wajah Momo.

Momo pun ikut mendongakkan wajahnya. Mereka berdua hanya saling tatap satu sama lain dalam diam.

Mereka terkejut.

Apalagi Momo.

"Oh. Anda yang kemarin ada di toko baju tersebut, kan?" Tanya sang manajer.

"Aah iya. Maafkan kelakuan saya yang tidak sopan terhadap anda." Ucap Momo sambil menundukkan kepalanya.

"Kenapa anda meminta maaf pada saya? Seharusnya saya yang meminta maaf karena tidak sengaja mendorong Anda," jawab sang manajer sambil tersenyum lembut.

Momo yang melihat senyumannya hanya membalasnya dengan senyum malu.

"Baik. Saya akan segera mulai interviewnya,"

---------------

"Terima kasih Nona Hirai atas waktu anda. Pengumuman akan disampaikan lewat Handphone anda. Anda sudah memberikan nomor anda ke pegawai yang ada disana, kan?"

"Ah. Sudah,"

"Baiklah terima kasih atas waktunya. Semoga anda beruntung,"

"Baik, terima kasih."

Momo pun berdiri dan tak lupa membungkukkan badannya. Namun, dengan cepat Momo menegakkan badannya menghadap sang manajer.

"Permisi, maaf. Tapi saya masih belum mengetahui nama anda."

"Ah iya. Tadi saya belum memperkenalkan diri. Nama saya Park Chanyeol. Biasa dipanggil dengan sebutan Chanyeol." Ucapnya sambil tersenyum manis.

"Ah, terima kasih atas pengertiannya. Baiklah saya akan keluar. Terima kasih atas interviewnya," jawab Momo sambil berjalan keluar.

Diluar ruangan, sudah ada seseorang perempuan yang menunggunya.

"Momo! Bagaimana interviewnya? Lancar saja kan? Bagaimana bagaimana, manajernya tampan kan?" Yuju langsung memberikan Momo serbuan pertanyaan.

"Iya, iya. Lancar. Doakan saja aku."

"Heey. Kau tidak menjawab pertanyaan kedua ku.."

"Pertanyaan kedua? Pertanyaan apa?"

"Apakah manajernya tampan bagimu?" Ucap Yuju sambil tersenyum usil.

"Tidak tahu." Jawab Momo sambil meninggalkan Yuju.

"Heeey jangan begitu dong. Tampan kan? Iya kan? Iya kan?" Tanya Yuju sambil berusaha menghadang-hadang Momo untuk lewat.

"Aish. Iya iya, dia tampan." Jawab Momo pasrah.

"Nah. Begitu dong. Kalian pantas kok berdua,"

"Haaaah???!!" Teriak Momo kaget.

"Hah? Ada apa sih, mo? Ya, kan kalian emang cocok." Ucap Yuju sambil menutup telinganya yang serasa berdengung karena teriakan Momo.

Hidden Phrases || 모모 ; ももTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang