Hirai Momo, perempuan yang mungkin bisa dikatakan baru saja kabur dari rumahnya terlihat linglung. Ia tidak tahu harus kemana dan sedang berada dimana saat ini.
Entah karena banyak sekali hal-hal yang masuk dalam pikirannya dan tidak dapat ia atur sedikitpun. Baru saja dimarahi oleh orang tuanya karena tidak mau dijodohkan dengan anak teman ayahnya.
Momo memang bukan termasuk anak nakal yang menolak keinginan orang tuanya. Momo hanya perlu waktu untuk berpikir namun tetap saja ibunya terlalu memaksa Momo untuk mengatakan iya secara langsung tanpa ada kata tapi.
Momo yang stress pun keluar rumah tanpa memberitahu siapapun yang ada di rumah. Dia juga menyelinap dari para pembantu dan penjaga rumah orang tuanya.
Tepat setelah ia keluar rumah, ia memang merasa sangat lega. Namun juga bingung. Mau kemana dia setelah ini?
Dia juga memilih waktu yang salah untuk keluar pada malam hari. Tapi bagaimana lagi, waktu yang cocok untuk menghindar dari seluruh penduduk rumahnya adalah malam hari.
Ayahnya dan ibunya juga sedang ke luar negeri. Dan untung saja penjaga atau yang biasa disebut pengawal pribadi Momo baru izin untuk tidak masuk minggu ini.
Karena ingin berlibur dengan keluarganya. Keluarga Momo tidak memaksa dan membiarkan pengawal Momo berlibur dengan senang hati.
Dan sekarang ini Momo hanya terdiam di bangku taman dekat sungai han. Tidak tahu mau kemana lagi. Dan dengan bodohnya ia lupa membawa jaket, padahal dirinya sendiri tahu bahwa dia tidak kuat dengan dingin. Momo berusaha menghangatkan tubuhnya, tapi didekatnya tidak ada barang yang mampu menghangatkan dirinya.
Sebuah lantunan lagu memasuki telinga Momo. Suaranya sangat indah dan entah mengapa Momo merasakan kehangatan dari suara tersebut. Ia menoleh ke kanan dan kiri bahkan belakang untuk mencari sumber suara. Didapatinya seorang remaja laki-laki mungkin seumuran dengannya sedang bermain gitar.
Taman disana sudah mulai sepi karena memang akan memasuki tengah malam. Tapi kenapa dia masih disini?
Setahunya, penyanyi jalanan akan pulang bila sudah tidak ada orang ditempatnya bernyanyi. Atau mungkin dia bukan penyanyi jalanan?
Momo menatapnya lekat-lekat dan entah mengapa pipi Momo memerah dengan sendirinya. Ia bingung. Bukannya bila orang kedinginan itu wajahnya juga ikut dingin atau bahkan pucat?
Tapi mengapa wajahnya mulai hangat?
Ia langsung menyatukan kedua tangannya dan meniupnya pelan, sembari sesekali memegang pipinya yang mulai hangat.
Entah bagaimana atau laki-laki itu sadar ada yang memperhatikannya, ia menatap Momo yang sedari tadi memegang kedua tangannya dan menghembuskan nafas hangatnya. Ia tersenyum kecil dan menghentikan aktivitas nya bermain gitar.
Momo yang sadar bahwa suara gitar tersebut berhenti, langsung menoleh ke laki-laki yang tadi. Betapa terkejutnya dia saat laki-laki tersebut sudah ada tepat didepannya. Dan tersenyum sangat manis dihadapannya.
"Hai. Tempat sebelahmu kosong?"
Momo yang masih diam menatap laki-laki tersebut hanya bida diam dan mengangguk kecil. Dan tanpa sadar membuat laki-laki dihadapannya gemas dengan tingkah lakunya.
"Boleh kenalan?"
Suaranya yang baru saja ia keluarkan sangat lembut dan mampu menggugah hati Momo. Momo yang telah sadar akhirnya juga menjawabnya.
"Boleh,"
Lelaki tersebut mengeluarkan senyumnnya entah untuk kesekian kalinya dihadapan Momo seorang. Momo hanya tidak bisa menahan senyumnya yang begitu menawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Phrases || 모모 ; もも
FanfictionHirai Momo × Male Idols (123shot) Everything inside is the result of imagination. There is no truth that can represent each story. - Indonesian Fanfic