UI (F)

592 53 23
                                    

! Typo Warning !

-----------------------------------

Seorang perempuan terlentang di ruang kelas yang sudah kosong. Badannya dipenuhi dengan lebam-lebam yang cukup parah. Lebam yang diakibatkan oleh sahabatnya sendiri. Entah sahabat itu yang salah paham, atau perempuan itu yang lupa memberitahu sahabatnya bahwa ia dekat dengan pacarnya. Sehingga terjadi perkelahian diantara keduanya.

Sebenarnya perempuan itu yang menang bila ditanya soal kemampuan berkelahi. Namun, sahabatnya yang menyewa teman laki-lakinya untuk melawan perempuan itu. Dan akhirnya ia kalah telak dalam 'pertempuran' itu. Bagaimana tidak? Yang disewa adalah lelaki berbadan besar dan garang. Melihat saja sudah gugup apalagi mau bertarung.

"Hirai Momo?"

Ucap seorang laki-laki yang tengah lewat di kelas bekas terjadinya perkelahian. Ia menemukan name tag yang terjatuh tepat didepan kelasnya. Name tag yang tak lagi bening, karena telah diinjak oleh 'sahabatnya' setelah perkelahian terjadi.

Laki-laki itu dengan segeralah menengok dan mencari pemilik name tag tersebut. Hingga akhirnya ia memasuki kelas yang ada di samping kanannya dan menemukan perempuan yang sedang mengatur nafasnya.

"Ah! Kamu tidak apa-apa?"

Ucap lelaki tersebut pada perempuan yang ia pikir bernama Hirai Momo. Lelaki itu segera menggendong Momo dan menyenderkan ya pada dinding kelas.

"Ah? Siapa?"

Pikiran Momo saat ini sangat pening. Ia tidak bisa berpikir lurus. Tapi ia masih ingat betul kejadian yang ia alami 30 menit yang lalu. Perkelahian yang sungguh tidak mendasar.

"Perkenalkan, namaku Kim Taehyung. Kau bisa memanggilku Taehyung. Apakah namamu Momo?"

Momo berusaha menyadarkan pikirannya. Dengan segera dan sebisanya, ia mengangguk pelan menjawab pertanyaan Taehyung.

"Ahh.. syukurlah. Kalau berarti ini name tag mu. Dan apa yang barusan terjadi? Lukamu sangat banyak,"

"Tidak ada apa-apa. Hanya perkelahian yang dimulai anak kecil,"

"Anak kecil?"

"Ahhh!!!"

Momo memegang erat kepalanya saat ia merasa sangat pusing. Keadaan Momo sungguh tidak bisa dibilang baik.

"Kenapa? Kenapa? Mana bagian yang sakit?!"

Tanpa sadar Taehyung juga memegang kepala Momo dan mengusapnya dengan lembut. Momo yang merasa sangat pusing juga tidak sadar bahwa ia mengeluarkan air mata.

"Tenang, tenang. Aku akan menemanimu. Tenang saja,"

Pelukan. Hanya pelukan yang bisa membuat rasa sakit Momo hilang dengan tiba-tiba. Taehyung juga tidak menyangka bahwa ia akan memeluk perempuan yang ada didepannya, perempuan yang baru saja ia kenal.

Taehyung melihat wajah Momo dan mengusap air mata yang masih mengalir di pipi putih milik Momo. Ia menatap seluruh inci dari setiap wajah Momo.

"Bolehkah kita berteman?"

Pertanyaan Momo disambut kaget oleh Taehyung. Lamunannya tiba-tiba hilang saat Momo mulai berbicara.

"Tentu. Kalau begitu, bagaimana jika kita pulang?"

Momo hanya mengangguk kehabisan energi. Sementara Taehyung dengan sigap mengambil tas yang memang hanya satu di kursi murid.

"Apakah kakimu masih sakit?"

Momo melihat kakinya yang penuh luka dan terkadang masih bisa mengeluarkan darah segar. Kemudian ia melihat Taehyung yang sedang melihatnya dengan tatapan khawatir.

Hidden Phrases || 모모 ; ももTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang