Sunbae (?)

618 52 12
                                    

🚨Typo Warning

--------------

"Hhm? Dimana aku? Ah-"

Momo baru saja tersadar dari "tidur" nya. Namun ada masalah lain. Kepalanya terasa sangat pusing. Yang ia rasa hanya kepala yang terasa berputar-putar. Ia tak tahan sehingga ia berusaha memegang barang yang ada di sekitarnya. Apa saja.

"He? Ini seperti rambut. Oh sangat lembut," ucapnya.

"Sudah puas memegang rambutku? Apakah sebegitu nyamannya?"

Momo dikagetkan dengan suara seorang pria. Ia segera menarik tangannya untuk menjauh dari rambut orang tersebut. Ia langsung memegang tangannya merasa ketakutan. Ayolah. Ia baru saja bangun dan tiba-tiba ada orang di sebelahnya.

Apa kalian tidak takut? Sejujurnya Momo masih belum sadar kalau ternyata itu adalah Sunbae favoritnya.

"Hey, ada apa? Kamu tidak mengenaliku? Oh aku lupa membuka penutup matamu," ucapnya sambil melepaskan penutup mata Momo dan menampilkan wajah tampannya.

Momo yang akhirnya sadar akan apa yang dilihatnya pun langsung memerah tiba-tiba. Jaraknya dengan Mark hanya beberapa centimeter. Dengan jelas itu membuat jantung Momo berdetak tak beraturan.

Mark yang menyadari wajah Momo hanya tersenyum. Sepertinya ini saat yang tepat untuk menjahilinya.

"Kamu tidak tahu. Aku capek sekali menunggumu bangun. Kamu kira aku tidak sibuk? Waktuku tidak dihabiskan untuk menunggumu bangun saja tahu," sandiwara Mark membuat hati Momo sepeti orang yang bersalah.

"Aah maaf. Maaf Sunbae. Aku tidak bermaksud. Maaf. Maafkan aku," Momo mengulang-ulang permintaan maafnya.

Mata Momo hampir mengeluarkan air mata. Ia sungguh merasa bersalah. Ia tidak bermaksud menghabiskan waktu Mark hanya untuk menunggunya bangun.

Mark yang mulai sadar bahwa bercandaannya keterlaluan pun langsung meminta maaf pada Momo.

"Tidak. Bukan bukan seperti itu. Aku tadi hanya bercanda. Tolong jangan menangis," ucap Mark berusaha menenangkan Momo. Ia tidak menyangka bahwa Momo akan menangis seperti ini.

"Sudah, sudah. Maaf kan aku. Aku hanya bercanda. Maaf. Tolong jangan menangis. Kamu tidak pantas menangis,"

Mark pun meletakkan jarinya untuk menghapus air mata Momo. Ia pun menangkup wajah Momo bermaksud untuk agar ia fokus padanya.

"Momo, maafkan aku. Aku tidak bermaksud. Tadi wajahmu sangat lucu. Maaf bila kata-kataku tadi menyakitkan untukmu. Apa kamu berdebar saat berada di sebelahku?"

Pertanyaan Mark sangat benar bagi Momo. Hanya saja tidak mungkinkan Momo bilang iya begitu saja?

"Tidak. Aku tidak berdebar. Wajah Sunbae saja yang menyebalkan," ucap Momo sambil tersenyum. Ia memaafkan Mark. Mark pun tersenyum dan berganti mencubit pipi Momo.

"Aw! Sakit tahu Sunbae!"

"Salah sendiri! Siapa suruh kau mengejekku?" Ucapnya menambah kekuatannya untuk mencubit Momo.

"Aaww!! Sunbae hentikan! Sakit,"

"Waah kisah percintaan anak remaja ternyata sangat indah. Aku merasa seperti nyamuk yang tidak bersuara sedari tadi," ucap penjaga cafe yang sedari tadi melihat mereka berdua.

Mereka berdua pun melihatnya dan langsung saling tatap. Mark pun melepas tangannya dan Momo segera memperbaiki duduknya.

"Loh? Kenapa tidak dilanjutkan? Padahal tadi romantis sekali,"

"Kami tidak romantis!" Ucap mereka berbarengan.

----------------------

Jeongyeon sedari tadi menunggu mereka di cafe. Hanya sekedar melamunkan hal-hal yang tidak jelas. Tiba-tiba ia mulai berpikir, bagaimana bisa Momo dan Mark bisa sedekat ini?

Hidden Phrases || 모모 ; ももTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang