🚨Typo Warning
--------------
Di sebuah dorm tempat salah satu grup yang sedang terkenal belakangan ini, terdapat sebuah keributan.
"Tidak mau! Kenapa tidak unnie saja yang keluar?" Ucap Chaeyoung.
Mereka saat ini sedang bingung. Mereka ingin merayakan keberhasilan mereka akhir-akhir ini. Tapi sang manajer sedang ada urusan, dan mereka dibiarkan melakukan apa saja.
Maka dari itu, mereka ingin membuat pesta. Hanya tinggal cemilan saja yang harus mereka beli. Namun, hanya saja tidak ada yang mau keluar dorm. Berbagai alasan muncul.
"Kalau nanti aku diculik gimana? Aku kan masih kecil," ucap Chaeyoung mengelak. Jihyo hanya menghembuskan nafasnya. Bila anak-anak tidak bisa dimintai bantuan, maka harapan terakhir adalah meminta tolong pada unnie-unnie nya.
"Nayeon unnie, maukah kamu pergi keluar untuk membeli beberapa camilan?" Tanya Jihyo memohon.
"Hah? Aku? Kenapa tidak yang lain saja?" Tanyanya sambil masih tetap melihat ponselnya.
"Yang lain tidak mau," ucap Jihyo sambil memegang tangan Nayeon.
"Kalau yang lain tidak mau, aku pun juga begitu. Maaf," jawabnya sambil tersenyum mengejek pada Jihyo.
"Aah! Terus kapan pesta akan dimulai?!" Ucapnya mulai frustasi.
"Dimulai sekarang pun tidak apa-apa. Tidak usah ada camilan," ucap Sana. Ia berusaha memancing agar Momo yang keluar.
"Tidak! Tidak bisa! Harus ada camilan!" Ucap Momo sedikit berteriak. Aktifitas olahraga yang sebelumnya ia lakukan terhenti akibat kata-kata yang keluar dari mulut Sana.
Semua pun memandang Momo sambil tersenyum seperti sedang menenangkan sesuatu.
"Apa? Ada apa? Apakah ada yang salah?" Tanya Momo heran dengan kelakuan anggotanya.
"Kalau seperti itu, bagaimana kalau Unnie saja yang keluar?" Ucap Jihyo berhasil mendapatkan sasarannya.
"Loh? Kenapa jadi aku? Tidak, aku tidak mau!" Ucap Momo berusaha menolak.
"Tidak bisa unnie. Unnie sudah tidak mempunyai alasan lagi," ucap Tzuyu membela Jihyo. Yang lainnya hanya mengangguki ucapan Tzuyu.
Momo pun melihat anggotanya sambil mengeluarkan nafas pasrah. Ia tahu bila ia ikut campur dalam hal makanan ia pasti menjadi sasaran utama.
'Seharusnya aku diam saja tadi' pikir Momo.
Tapi apalah daya sekarang semua membernya senyum penuh kemenangan. Ia tidak bisa lari lagi.
"Baik, baik. Aku yang akan keluar. Siapa yang punya masker lebih? Aku minta," ucap Momo pasrah. Mau tidak mau ia yang harus membeli camilan jika tidak pestanya tidak akan dimulai.
Semua bersorak gembira, padahal pestanya belum dimulai.
"Yaay!! Momo unnie baik deh. Kan Momo unnie ahli dalam memilih camilan yang enak," sebuah alasan muncul dari mulut Dahyun.
Momo hanya memandangnya sambil tersenyum pasrah. Jihyo pun langsung mengambilkan masker yang masih ada di dalam plastik dan memberikannya pada Momo.
Momo segera mengambil jaket dan topinya kemudian memakainya. Tak lupa memakai masker yang diberikan Jihyo padanya.
"Unnie, hati-hati. Mungkin saja nanti ada Sasaeng. Unnie harus berhati-hati," ucap Mina yang sedari tadi diam akhirnya bersuara.
"Iya. Terima kasih sudah mengingatkan," ucap Momo tersenyum tulus pada Mina dan pergi keluar dari dormnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Phrases || 모모 ; もも
ФанфикHirai Momo × Male Idols (123shot) Everything inside is the result of imagination. There is no truth that can represent each story. - Indonesian Fanfic