Bagian 1

12.1K 289 4
                                    

Pertemuan, pertemuan adalah dua atau lebih orang yang berada di tempat dan ruang yang sama dan saling berinteraksi, dan sekarang aku ada disini di tempat dan ruang yang sama dengan dia. Dia yang dulunya pernah menjadi sahabat kecil aku dan dia yang ternyata aku cari-cari. Baru saja kemarin rasanya aku terpukau oleh suara adzan subuh yang begitu merdu, membuat aku menjadi penasaran dengan siapa dia. "Ali" begitu aku menyapanya dahulu, sekarang dia telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang bersuara merdu.
Ali : "Assalamualaikum, Yumna sudah lama tidak bertemu, sepertinya sudah hampir 15 tahun ya" (duduk didepanku)
Yumna : "Waalaikumsalam. Iya, kamu Ali bukan ? Ternyata masih ingat sama aku" (dia tidak menjabat tanganku, sepertinya dia tahu bahwa aku tidak bersalaman)
Ali : "Tentu saja aku masih ingat, karena kamu sama, tidak ada yg berubah. Dulu namaku Ali, sekarang sudah bukan lagi."
Yumna :"Maksud kamu?"
Ali :"Hehe, sebenarnya ceritanya panjang. Tapi singkatnya aku pindah, ibu menikah lagi dan aku ganti nama."
Yumna :"jadi sekarang aku panggil kamu apa?"
Ali : "Rey, sedikit kekinian haha"
Yumna : " haha iya"
Ali : "Kamu sedang apa disini Yumna? Kuliah disini?"
Yumna :" Iya aku kuliah disini, jurusan hukum. Kamu juga kuliah disini?"
Ali :"Wow, seorang Yumna kuliah disini ! Jurusan hukum lagi ! Aku rasanya tidak percaya, aku kira kamu bakalan menikah muda atau kuliah agama diluar. Iya aku juga kuliah disini."
Yumna :"iya aku juga tidak mengira Ayah akan setuju dengan keputusanku. Tapi ya inilah hasilnya."
Ali :"oh iya, ustad apa kabarnya ? Sudah lama sekali tidak silaturahmi dengan beliau." (Dulu Ali belajar mengaji dari Ayah)
Yumna :" iya Ayah baik-baik saja alhamdulillah. Ingatnya dulu kamu sering belajar ngaji sama Ayah."
Ali :"iya, aku hampir setiap hari pergi ke rumahmu untuk belajar mengaji. Rasanya waktu berlalu dengan cepat. Sekarang kita sudah sama-sama dewasa."
Yumna :"Ali, apakah kamu yang adzan subuh di daerah sini?" (Aku memastikan)
Ali :"kamu tau itu suaraku ? Maaf. Karena saat subuh tidak ada yang adzan jadinya aku ..."
Yumna :" kenapa minta maaf? Hehe suara kamu bagus. Adzannya merdu."
Ali :" rasanya tidak layak saja kalau aku yang adzan,"
Yumna :" kenapa?"
Ali :"ah, tidak apa-apa."
Dan percakapanpun mulai berlanjut, aku sangat terkejut bahwa kami ternyata kuliah di tempat yang sama. Dengan begini aku mungkin akan sering bertemu dengan Ali. Bukan Ali tapi Rey, tapi rasanya dia Ali, tetap Ali untukku. Ali pemuda bersuara merdu.

*Bersambung*

***
"Amin.." dengan ini aku mengakhiri Sholat Tahajudku malam ini. Lanjut dengan membaca ayat Al-Qur'An sambil menunggu alaram adzan subuh tiba di handphoneku.
"Allahuakbar Allahuakbar..!"Aku terkejut, biasanya tidak ada yang adzan subuh di daerah sini. Tapi suara ini, tunggu adzan ini sangat merdu. Rasanya aku kenal dengan suara ini, tapi siapa? entahlah, hanya saja adzan ini terasa berbeda. Alunan suara yang rasanya membuat aku 'menangisi sesuatu yang sudah lama aku rindukan' .

YUMNA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang