...
Gemuruh, hal ini bahkan bukan lagi sebuah rahasia. Seorang Yumna yang cantik dan pintar ? Ku rasa status ku itu sudah berbalik 180 derajat, yah sudah saatnya aku berada di 'bawah'.Aku masih terpukul dengan berita mengejutkan ini. Tak pernah terlintas dipikiranku bahwa aku dapat hamil diluar pernikahan. Selama ini aku selalu hidup dengan menjadi seorang gadis yang baik dan selalu taat pada agamaku. Lalu bagaimana bisa ? Bagaimana bisa Tuhan membalasku seperti ini ?
Apakah dengan menelusuri kehidupan Ali, berarti aku membuat kesalahan dan berakhir dibuang seperti ini ? Aku hanya menyukainya, aku bahkan tidak berpacaran dengannya. Aku tidak melakukan 'zinah'. Lalu ? Kenapa semuanya berakhir seperti ini ?
...
Dengan mengetahui keadaanku sekarang, awalnya kedua orangtua ku sangat marah padaku. Bagaimana bisa anak mereka yang selalu mereka bangga-banggakan sebagai seorang gadis yang lemah lembut dan beragama jadi seperti ini ?
Jujur, aku tak dapat berkata-kata, dengan situasi seperti ini, siapa yang dapat ku salahkan ?
...
I :"Yumna, ayahmu sangat marah padamu. Bagaimana kau bisa mengecewakan kami dengan berita seperti ini ?"
Y :"Maaf kan aku ibu, aku benar-benar tak dapat membuat alasan."
I :" Yumna, (ibu duduk dihadapanku) tolong ceritakan pada ibu nak apa yang sebenarnya terjadi padamu ?"Berat, tapi aku memang tak bisa berbohong pada ibu. Kuceritakan semua yang telah terjadi pada 'kami'. Ku ceritakan semua yang telah aku lalui selama aku menelusuri kehidupan Ali.
I :"Hmm, jadi dia seorang pemuda nonmuslim. (Ibu sejenak terdiam dan berpikir), Yumna, mendengar ceritamu ibu tak dapat menyalahkan mu ataupun Ali. Saran ibu, kau harus bicarakan semua ini pada Ali. Cari jalan keluar bersama, karena kesalahan ini kalian berdua yang membuatnya."
I :"Ibu sebenarnya sedikit kecewa padamu Yumna, seharusnya dari awal kau tak bersedia untuk mengikuti acara itu."
(Tiba-tiba Ayah masuk)
A :"Ayah sudah mendengarnya, sudah mendengar ceritamu itu. Jika dari awal kau tak menelusuri kehidupan lelaki itu, jika dari awal kau tak penasaran dengan kehidupannya mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi!"
A :"Kami benar-benar kecewa padamu Yumna, apa yang bisa kau andalkan darinya ? Menikahi mu? Dia bahkan bukan seorang muslim!"Ayah marah kemudian meninggalkan ruangan, melihat itu Ibu langsung berlari menghampiri Ayah.
Yah, aku masih saja tak bergeming. Salahku ? Salahku ? Apakah salahku ?
Lalu kenapa Tuhan memberiku rasa cinta ini ? Lalu kenapa Tuhan menuntunku untuk lebih dekat dengannya ? Bahkan kejadian 'kami tidur bersama' aku tak pernah menginginkannya ? Tapi Tuhanku mewujudkannya ? Dan sekarang aku harus menanggung semuanya ?Tidak, aku masih tidak bisa menangis. Yah, yang kurasa sekarang hanyalah kesal dan marah.
Marah pada Tuhanku!Sepertinya ini sudah hampir sebulan aku tak pernah keluar dari rumah. Bahkan ayah sudah membuat aku untuk cuti kuliah sampai aku melahirkan. Rumah rasanya hampa dan sepi, ayah tak mau berbicara kepadaku. Hanya ibu yang masih menganggap aku ada dirumah ini.
...
"Selamat siang,"Deg, bukankah itu suara Ali ? Ayah dan ibu sedang tidak ada dirumah.
Y :"Maaf Ali, ada apa kau kemari ?" Teriakku di balik pintu
A :"Yumna, aku ingin membicarakan sesuatu padamu."
Y :"Aku tidak akan membuka pintu untukmu Ali, aku tak mau bertemu denganmu. Ceritakan saja apa yang kau ingin bicarakan!"
A :"Hh, Yumna apa benar kau .... "
Y :"Aku apa Ali ?"
A :"Hm, Hamil ?"Deg, aku terkejut! Bagaimana bisa Ali mengetahui berita ini ?
A :"Yumna... jawab aku.."
Y :"Dari.. mana..kau.. tau?"
A :"Aku tak sengaja mendengar pembicaraan kalian di klinik, aku juga sedang berada disana."
Y :"....."
A :"Apakah karena 'malam itu'?"
Y :"Iya..."
A :"Yumna, aku akan bertanggung jawab! Aku berjanji !"
Y :"Bagaimana caranya Ali ?"
A :"Aku akan melakukan segalanya Yumna, ini adalah kesalahan yang kita lakukan bersama, maka kita harus tanggung jawab bersama..."Apakah Ali sepemikiran denganku ? Dia mengatakan akan melakukan segalanya bukan ? Kalau begitu...
A/Y :"Masuklah Khatolik/Muslim!"
Deg, kami mengatakannya secara bersamaan. Ali.. meminta ku masuk agama khatolik ? Sementara aku memintanya untuk masuk muslim ?
Serontak kami terkejut dan terdiam.
...
....
Bersambung
....
...
***
"Ayah, sepertinya kau terlalu keras pada Yumna" ibu
A :"Aku benar-benar tak pernah berpikir bahwa anak kita bisa seperti itu"
I :"ini bukan seluruhnya kesalahan Yumna, dia tidak pernah menginginkan ini terjadi."
A :"Tapi bagaimana kita semua harus menghadapi ini bu?"
I :"Hal yang terbaik untuk dilakukan sekarang aku rasa hanyalah berdoa, hanya Tuhan yang tau penyelesaian terbaik seperti apa yang harus kita lakukan"
A :"Iya kau benar bu,"
I : "Aku hanya tidak ingin Yumna stress karena sikap kita berdua, sebagai orang tua seharusnya kita harus menuntunnya. Sudahlah, sudah cukup kau marah sayang."
A :"Kekesalanku padanya memang tak sebesar rasa sayangku padanya. Terima kasih istriku ."
I :"Mungkin ini akan kedengaran sangat konyol, tapi bayi yang ada dirahim Yumna tidak bersalah. Dia hanyalah titipan Tuhan untuk kita semua. Aku tidak ingin bayi itu menjadi korban."
A :"Iyah kau benar. Baiklah, Huh kita akan merawatnya. Aku tak bisa berharap bahwa lelaki itu mau menikahinya, karena dia bukan seorang muslim dan aku juga tidak ingin egois untuk memaksanya pindah menjadi muslim."
I :"Kau benar sayang, kita hanya perlu melewati cobaan ini bersama-sama."
***
![](https://img.wattpad.com/cover/148566558-288-k454889.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YUMNA [COMPLETE]
Romance(Complete) Romance - Fiksi - Tragedi - Drama - Religion Ketika cinta disalah artikan. Kisah Seorang wanita bernama Yumna yang hidup dilingkup keluarga yang sangat islami. Taat akan ajaran agama, membuat Yumna tumbuh menjadi wanita lemah lembut dan p...