...
Aku seperti terbiasa dengan suasana ini.
Aku seperti akrab dengan suara panggilan itu.
Kenapa ? Ada apa dengan diriku ? Ataukah ada suatu kenangan disini yang telah aku lupakan ?
Tapi aku bukanlah seorang muslim, lalu kenapa aku nyaman dengan ini.Bingung, benar ! Aku penasaran dengan yang aku rasakan. Siapa tau, jika aku ke tempat sumber suara itu aku akan menemukan sesuatu.
Yah, mungkin saja ada kenangan disana.Tempat apa ini ? Begitu megah dan menawan. Apakah ini tempat para muslim beribadah ? Rasanya nyaman sekali disini, aku harus masuk. Yah, aku harus melihat apa yang ada didalam.
Ruangan ini begitu besar dan sejuk, sepertinya para muslim sedang beribadah sekarang. Kulihati mereka, satu persatu membentuk barisan dan menghadap ke hadapan yang sama. Mereka serempak bergerak bersama-sama ketika pemimpin mereka yang berada di depan memberikan aba-aba.
"Allahhuakbar" begitu serunya.Lalu pemimpin mereka membaca suatu ayat, dia seperti bernyanyi, tidak ! Lebih tepat seperti membaca sajak. Tapi, tidak juga seperti sajak. Bahasa yang mereka gunakan juga bukan bahasa seperti biasanya.
Tapi, alunan bacaan pemimpin mereka ini sangat merdu. Mendayu-dayu dan sejuk sekali, suara yang lantang dan anggun. Dia seperti menyerukan kebahagiaan yang aku ikut terlarut didalamnya.
"Assalamualaikum ... wr... wb... Assalamualaikum ... wr ... wb ..."
Gerakan-gerakan ibadah mereka rasanya sangat akrab sekali, seperti aku sudah sering melihatnya sebelumnya.
Setelah mengucapkan salam, mereka berdoa bersama, bersalaman lalu berpamitan untuk bubar.Yah, pemandangan yang sungguh indah sekali, mereka sangat harmonis. Ibadah para muslim begitu nyaman sekali, aku saja yang hanya melihatnya sudah merasa nyaman dari tadi.
"Ah, aku lupa. Aku harus pulang, Lyla pasti sudah menungguku."
Aku beranjak pergi untuk meninggalkan tempat ini, tapi ntah lah rasanya betah sekali berada disini.
"Sssh, aduh " Agh, kepalaku sakit lagi.
Aku harus mempercepat langkahku untuk pulang. Tapi, seketika aku tergumam. Langkah kakiku tiba-tiba terhenti dan mataku tertuju pada seorang wanita yang juga sedang berdiri seperti terkejut melihatku.Siapa dia ? Kenapa begitu melihatku ? Apa dia mengenalku ? Tapi dia menundukkan pandangannya, pasti dia tidak mengenalku.
"Mmmh" kenapa dadaku rasanya sesak, "huuuh" ambil nafas dan buang perlahan. Kemudian aku melewatinya.
Tunggu, ... sebentar ... aku ..." .... Yumna ..."
Tiba -tiba saja kata-kata itu keluar dari mulutku. Dengan refleks aku langsung berbalik melihatnya. Yah, dan dia juga berbalik terkejut melihatku. "Yumna" apakah namanya Yumna ? Mungkin bukan, tapi kenapa dia melihatku ? Lalu aku tau dari mana namanya Yumna ? Apa aku mengenalnya ?
" .... ssst ... Aggghhhh ... Gawat, kepalaku... (Kepalaku nyeri hebat) ... dadaku ... (sesak, aku seperti kehabisan oksigen) ... aaagghhhh ............."
"Ali ! ! kau kenapa ?" Teriaknya
Tapi, " ..." gelap. Seketika semua menjadi gelap.
...
...
"Yumna ... Yumna ..., apa kau sudah melupakannya Ali ? ... dia.. masalalu mu ... dia ... "
"Kau bahagia bersamanya ... dia ... karena dia ... kau juga sulit untuk bersamanya ... karena dia..."
"Kau tak bisa bersamanya ... karena kau... yah, karena kau ..."
"Tapi, dengan kehadiran dia ..."
"Ingatkah kau Ali ? ... apa hal yang paling terpenting .... selain dia ?"...
...
...
...
"Ali, apa kau sudah sadar ?"
A :"mmmh, Kau..."
Y :"Apa yang terjadi padamu, apa kau sakit ?"
L :"Yumna, aku akan menjelaskan semuanya. Ayo kita bicara diluar sebentar. Biarkan Ali untuk istirahat dulu."
Y :" Baiklah,"
A :"Kau Yumna ? Kau ... ... aagh"Flash memori seketika bertubi-tubi menghantamku. Ingatan ini ? Tidak ! Tidak mungkin ! Yumna ... dia ... orang yang penting didalam hidupku... bagaimana? Bagaimana bisa ? Aku melupakannya ... bagaimana ?
A :"Jangan pergi, maafkan aku... aku... aghhhh..."
Y :"Istirahatlah Ali, aku akan kembali nanti."
....
....
Y :"Sebenarnya apa yang terjadi pada Ali, Lyla ?"
L :"Apa kau sama sekali tak tau masalah ini Yumna ?"
Y :"Aku tidak tau Lyla,"
L :"Sebenarnya apa yang sudah terjadi diantara kalian berdua ?"
Y :"Aku ..."
L :"Rahasia ? ... hmm ... Ali juga tidak mau memberitahuku, tapi aku tau secara pasti bahwa ada sesuatu diantara kalian. "
L :"Kau tau ? Aku sangat sedih sekali, tiba-tiba saja kau dan Ali menghilang."
Y :"Maafkan aku Lyla."
L :"Kau tau, aku sangat sedih karena kalian tidak menganggapku sama sekali. Kalian tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Selama ini aku mencari kalian, dan aku sangat terkejut seketika menemukan Ali yang sedang sakit."
Y :"Sakit ? ali sakit apa Yumna ?"
L :"Tolong ceritakan padaku Yumna... ada apa ? Diantara kalian ? Aku kebingungan disini. Karena hanya aku yang tidak tau permasalahan ini."
Y :" ... "
L :"Selama ini, aku selalu berada disisi Ali. Aku merawatnya, aku kasian pada kondisinya yang sekarang. Dia tidak pernah cerita masalahnya lagi padaku, dan aku tau hal ini pasti berhubungan denganmu."
Y :"Baiklah Lyla, ... (menceritakan semuanya kepada Lyla) ..."
L :" aku turut bersedih dengan musibah yang menimpa kalian Yumna, sebelumnya aku sangat marah, tapi ... sekarang aku mengerti kenapa Ali tidak mau cerita."
Y :"Maafkan kami Lyla, bukan berarti kami tak menganggapmu. Tapi masalah ini begitu besar untuk kami tanggung. Tapi kau jangan khawatir, sekarang semuanya sudah selesai. Kami sudah berpisah."
L :" ... "
Y :"Kenapa Lyla ? Kenapa memandangiku seperti itu ?"
L :"Ali pasti sangat mencintaimu,"
Y :"Tidak, dia tidak mencintaiku sebesar itu Lyla. Buktinya dia meninggalkanku.."
Y :"Lyla, sebenarnya Ali sakit apa ?"
L :"Sebenarnya, aku ragu untuk memberitahumu Yumna, tapi karena kau sudah jujur, aku akan cerita. Dia menderita kanker otak Yumna,"
Y :"Innalillahi..., bagaimana...bisa?"
L :"Dulu ayahnya tiada juga karena penyakit ini. Aku rasa, Ali meninggalkanmu ketika dia tau bahwa dia juga mempunyai penyakit yang sama."
Y :" ... Ali, bagaimana bisa dia ... hikss..(menangis)"
L :" Setelah operasi, Ali mengalami amnesia. Itu mengapa dia melupakanmu Yumna. Selain itu, dia juga akan melupakan semua ingatannya kembali ketika ia tertidur."
Y :"Bagaimana bisa itu terjadi ?"
L :"Dokter bilang, mungkin ada kesalahan paikologis pada Ali."
Y :"Ali .. kenapa cobaan yang berat ini terjadi padanya ..."
...
....
Bersambung
....
...
***
Berita apa ini ? Ali meninggalkanku karena ia menderita kanker otak ? Tuhan, kenapa kehidupan kami sedrama ini ? Tak bisakah kami hidup bahagia hanya dalam alur cerita yang sederhana ?Ia mengambil keputusan untuk berpisah karena ia tau bahwa dirinya tak akan bertahan lama. Apakah Ali takut jikalau aku mengetahui semua ini aku akan meninggalkannya ? Tentu saja tidak ! Aku tak mungkin setega itu, aku bukanlah wanita yang jahat.
Y :"Ali, ..."
A :"Yumna, maafkan akuu..aghh.."
Y :"(apakah ini alasan kita berpisah?) ... iya Ali, .. aku memaafkanku ..."
A :"Jangan pergi, maafkan aku... jangan..."
Y :"Aku tidak akan pergi lagi Ali, tenanglah ... "
Y :"Aku akan ada disini, tidurlah Ali, istirahatlah"
A :"Tidak, aku tidak ingin tidur Yumna.. tidak, aku tak mau melupakanmu ..."
Y :"(sepertinya Ali belum mengingat kenapa kami berpisah, seharusnya jika dia mengingatnya, dia pasti akan menyuruhku pulang) ... Kau tak akan melupakanku Ali, tak apa.. tidurlah, karena ketika kau bangun aku akan ada disini dan kau bisa mengingatku kembali."
A :"Yumna, aku tidak tau kenapa aku berpisah denganmu, tapi aku sangat sedih dan merasa hampa tanpamu. Tolog jangan pergi lagi Yumna, aku ingin bersama ... mu... (lalu Ali terdiam, ekspresinya berubah menjadi kebingungan).."
Y :"Iya Ali, kita akan selalu bersama sekarang"
A :"bagaimana ... bisa ... kita ... berbeda ... agama ?"
Y :" eh ? (Ali juga tidak mengingat bahwa ia sudah belajar untuk menjadi muslim)"
A :"Apa yang sudah aku lewatkan Yumna ?"
***

KAMU SEDANG MEMBACA
YUMNA [COMPLETE]
Romantizm(Complete) Romance - Fiksi - Tragedi - Drama - Religion Ketika cinta disalah artikan. Kisah Seorang wanita bernama Yumna yang hidup dilingkup keluarga yang sangat islami. Taat akan ajaran agama, membuat Yumna tumbuh menjadi wanita lemah lembut dan p...