"Sekian kata sambutan dari saya, terima kasih," Zack menutup kata sambutannya.
...
Ya, benar hari ini adalah hari pertama kegiatan organisasi dilaksanakan. Sedikit mendebarkan karena mulai hari ini aku akan bergaul dengan mereka yang berbeda agama denganku. Walaupun kami satu kampus, tapi di acara ini banyak peserta yang berasal dari berbeda fakultas sehingga aku tidak mengenal mereka. Setidaknya aku akan mencoba untuk berinteraksi dengan mereka, tidak mungkin aku akan berdua dengan Ali sepanjang acara.
...
Di aula, tempat dilaksanakannya acara organisasi ini dipenuhi dengan banyak mahasiswa kristen baik dari luar negri maupun dari kampus kami. Aku duduk disudut ruangan di samping Ali, kami berdua sebagai transleter bersiap untuk menerjemahkan jika ada pertanyaan yang akan diajukan oleh peserta.Setelah zack memberikan kata sambutan, acarapun dimulai. Mulai dari pembukaan hingga pada puncak acara yaitu penyampaian beberapa materi dari orang-orang ternama rohaniah kristen. Aku yang merasa berbeda, memutuskan untuk keluar dari ruangan. Rasanya sangat canggung untuk mendengarkan materi mengenai agama mereka.
...
"Kau kenapa keluar?"
Tanya seorang gadis yang tiba-tiba menghampiriku.
"Ah, aku hanya merasa tidak nyaman karena aku seorang muslim." Jawabku.
"Oh iya, kau berhijab. Aku juga merasa tidak nyaman. Aku Lyla, aku seorang khatolik." Lyla menjabat tanganku.
"Aku Yumna, ternyata kau juga bukan seorang kristen. Kenapa kau bisa ikut acara ini ?"
L : "Aku ikut hanya sebagai transleter, aku tidak ikut dalam organisasi."
Y :" berarti kita sama "
...
Lalu lyla tersenyum padaku, ternyata selain aku dan Ali, juga ada mahasiswa lain yang ikut menjadi transleter berbeda agama.
...
L :"Sebenarnya aku cukup terkejut melihat ada seorang gadis berhijab ikut diacara ini. Seperti yang kau tau ini acara khusus untuk mereka yang beragama kristen. Kalau aku mereka tidak akan curiga, karena aku tidak mengenakan identitas yang begitu mencolok seperti agamamu yumna."
Y :"iya, aku sebenarnya sedikit tidak nyaman untuk ikut walaupun sebagai transleter. Tetapi aku hanya ingin membantu."
L :"Ku dengar mereka membutuhkan banyak transleter, karena mahasiswa luar yang mereka undang tidak hanya satu negara saja. Makanya mereka kewalahan untuk mencari transleter yang se-agama. Aku bertugas menerjemahkan bahasa mandarin, bagaimana denganmu yumna ?"
Y :"aku di bahasa inggris. Ini salah satu acara besar yang mereka adakan. Setidaknya kita sudah mendapatkan kebaikan dengan membantu mereka."
...
Lyla tampaknya sangat enak untuk diajak bicara. Dia tipe gadis yang ceria dan mudah berteman. Baru kali ini ada gadis nonmuslim yang mengajakku berbicara, dia sangat ramah.Sebelumnya, aku belum pernah mendapatkan teman seorang nonmuslim karena aku tinggal dan bersosialisasi dilingkup yang penuh dengan ke-islaman. Di kampus saja aku juga berteman dengan gadis-gadis muslim berhijab sepertiku. Aku tidak pernah mendapat kesempatan untuk mengenal orang-orang nonmuslim.
...
L :" rasanya cukup aneh ya, kita berada diacara mereka?"
Y :"iya, aku hanya takut mereka merasa tidak nyaman dengan kehadiran kita. Terutama aku karena identitas islamku yang mencolok (hijab)."
L :"Kau benar, tapi aku selalu berfikir bahwa yang aku lakukan sekarang ini adalah membantu. sesuatu perbuatan yang baik bukan ? Itu saja. Jadi biar bagaimanapun aku akan tetap melakukannya."
Y :"intinya ini adalah perbuatan yang baik dengan niat yang baik ! Jadi mau bagaimanapun tetap akan kita lakukan ? Hahaha"
L :"hahahah iya"
...
Aku sangat kagum pada pemikiran Lyla, biar bagaimanapun keadaannya selama yang ia lakukan adalah perbuatan yang baik maka ia akan tetap melakukannya.
Aku sangat senang bisa mengenalnya.
...
Y:"aku sangat senang mengenalmu Lyla. Untuk kedepannya mari kita bekerja bersama. Sebenarnya aku sangat kesepian, karena tidak punya teman untuk diajak bicara di acara ini."
L:"aku juga, setidaknya aku punya teman sesama wanita untuk diajak bicara sekarang."
...
Kami berjabat tangan sambil tersenyum. Aku sedikit lega, ternyata aku punya teman sesama wanita juga. Jadi aku tidak akan terlalu tergantung dengan Ali. Aku bisa minta Lyla untuk menemaniku.
...
L :"Oh iya, aku juga punya teman lain yang sama seperti kita."
Y :"maksudnya berbeda agama dan jadi transleter ?"
L :" iya" Lyla tersenyum.
L :" Ah, Rey !"
Lyla memanggil seseorang. Tunggu dulu Rey ? Oh Ali, tentu saja Ali, dia seorang muslim, pantas saja Lyla bilang seseorang yang sama seperti kami.
...
R/A :" Lyla ! Kau disini rupanya !" Sapa Ali menghampiri kami.
L :" Tentu saja Ali !" Lalu Lyla merangkul bahu Ali.Tunggu Ali ? Lyla memanggil Ali dengan Ali ?
A :" Ah, kau masih saja memanggilku dengan nama itu !" Ali meletakkan tangannya di atas kepala Lyla dan mengacak rambutnya.
L:" Haha, oh iya Ali kenalkan ini Yumna"
A :" Yumna ? Haha aku sudah kenal Lyla."
L :" jadi kalian sudah saling kenal ?"
A :" Aku dan yumna sudah kenal dari kecil, tapi aku pindah dan baru bertemu beberapa waktu ini."
L :" Baguslah kalau begitu, aku baru saja berkenalan dengan yumna."
...
Lyla dan Ali sudah saling mengenal. Tampaknya mereka sangat dekat, sampai-sampai Lyla tau nama kecilnya dan memanggilnya Ali. Tunggu, Lyla merangkul Ali dan Ali mengacak rambutnya ? Berarti Ali masih belum sepenuhnya syar'i, ia masih bersentuhan dengan lawan jenis.Pertama kali bertemu denganku, Ali tidak menjabat tanganku, aku kira dia sudah syar'i, ternyata ia hanya menghormatiku karena pakaianku.
Mereka berdua sangat akrab. Aku kira hanya aku yang tahu tentang nama Ali, ternyata ada gadis lain yang jauh lebih dekat dan mengenalnya. Aku penasaran, bagaimana mereka bisa kenal dan dekat seperti itu. Apalagi mereka berdua juga berbeda agama. Bagaimana bisa gadis nonmuslim dan lelaki muslim bisa sedekat itu.
Lyla sangat beruntung bisa mengenal Ali sedekat itu.
Tunggu dulu, apa aku cemburu pada Lyla ? Tentu saja tidak, kan mereka berdua hanya berteman, tidak mungkin lebih dari pada itu karena mereka berbeda agama.
Tapi, gestur mereka berdua terasa menggangguku.
....
...
Bersambung
...
....
***
"Ibu, setelah ayah pergi haruskah kita pindah dari sini ?" Tanya si kecil Ali
"Maafkan ibu nak, sepertinya kita harus pulang ke tempat nenek. Jika berlama disini rasanya ibu terus terlarut sedih akan kehilangan ayahmu."
A :"Baiklah bu, jika itu yang terbaik bagi kita.
...
Aku sebenarnya berat untuk pindah, tapi aku tidak dapat melihat ibuku terus larut dalam kesedihan.
Walaupun berat, tetapi aku akan tetap selalu terlihat tegar untuk ibuku.Sudah seminggu aku tinggal di rumah nenek, aku sedikit bosan karena tidak ada teman yang bisa diajak bermain.
Hingga aku bertemu Lyla.
...
" Hey kau, anak baru !" Teriak sikecil Lyla pada Ali.
"Iya aku, kau siapa ?" Balasnya teriak
L :" Aku Lyla, kau harus mengenalku"
A :" kenapa aku harus mengenalmu ?"
L : " karena kau anak baru, kau harus tau siapa raja disini !"
A :"Kau kasar sekali, padahal kau seorang perempuan !"
L : " Haaa ? Jadi kau meremehkanku karena aku perempuan ?"
...
Aku tidak tau pastinya, tapi kami berdua sangat tidak akur. Kau tau ? Dia langsung berdiri dan berkelahi denganku. Kami bergulat, hingga ibuku keluar dan melerai kami.Pertemuan yang sedikit lucu saat kami kecil, jika ku hitung mungkin sudah puluhan kali aku bergulat dengannya. Hingga aku tidak tahu secara pasti, kami menjadi sangat dekat sekarang. Bahkan kami pernah berpacaran sewaktu SMA.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
YUMNA [COMPLETE]
Romance(Complete) Romance - Fiksi - Tragedi - Drama - Religion Ketika cinta disalah artikan. Kisah Seorang wanita bernama Yumna yang hidup dilingkup keluarga yang sangat islami. Taat akan ajaran agama, membuat Yumna tumbuh menjadi wanita lemah lembut dan p...