Bagian 6

2.5K 104 4
                                        

...
Baru saja rasanya aku bertemu Ali dan sekarang aku sepertinya sudah lebih dalam menelusuri dunianya. Bertemu Lyla dan mengetahui masa lalu mereka. Aku masih tak habis pikir, Ali bisa pacaran dengan Lyla yang nonmuslim.

Mungkin keputusanku untuk mengikuti acara ini benar, sepertinya Tukanku ingin memperlihatkanku seperti apa Ali sebelum aku benar-benar berharap padanya.
...
Malam tadi Lyla menginap di tempatku. Semalaman ia asik bercerita mengenai hubungannya dengan Ali. Aku yang 'memendam rasa' hanya mengangguk meng-iyakan semua yang ia ceritakan. Sepertinya Lyla merasa sangat nyaman denganku sehingga ia mau menceritakan mengenai perasaannya pada Ali.

Bagaimana denganku ? Tidak mungkin aku juga menceritakan bahwa aku menyukai Ali pada Lyla. Aku masih tak dapat sejujur itu padanya.
...
"Hari ini adalah hari forum santai persahabatan, jika ada yang ingin ditanyakan silahkan. Kita akan membuka diskusi bersama untuk itu. Silahkan para transleter untuk bergabung membantu kami menerjemahkan beberapa pertanyaan dan jawaban-jawaban." Jelas Zack.
...
Mereka tampaknya sangat antusias, beberapa dari mereka banyak yang bertanya seputar bagaimana sikap toleran hidup berdampingan dengan orang-orang yang berbeda agama. Di forum ini, tampaknya mereka sangat menghormati nonkristen. Mereka bertanya dengan sopan dan tidak membahas hal-hal sensitif seputar kepercayaan.
...
"Aku ingin bertanya, kenapa kalian memiliki seorang transleter muslim ? Dia berhijab, apakah tidak ada masalah ? Bukankah ini acara khusus untuk kalian yang ber-agama kristen ?"
...
Aku terkejut, seorang gadis tiba-tiba angkat bicara dan bertanya mengenai keberadaanku di acara ini.
...
"Terima kasih atas pertanyaannya. Memang benar, ini adalah acara khusus agama kita. Sebelumnya saya mohon maaf, karena panitia kami sebenarnya kewalahan untuk mencari transleter yang sebaik dia. Untuk memperlancar berjalannya acara, kami membuat beberapa pengecualian. Para transleter yang nonkristen tidak kami ikut sertakan pada kegiatan-kegiatan ibadah kita. Untuk kegiatan forum seperti ini mereka hanya akan membantu untuk menerjemahkan saja. Kami sudah melaksanakan perjanjian dengan mereka. Tidak hanya transleter seorang muslim, kami juga merekrut beberapa transleter nonkristen lainnya." Jelas Zack.

"Jadi tidak hanya muslim, agama lain juga ada ?. (Tersenyum) Baguslah kalau begitu." Sahutnya
...
Gadis itu tersenyum, lalu dia berdiri dan memperkenalkan dirinya.
...
"Kalau begitu, aku punya banyak pertanyaan untuk kalian. Sebelumnya perkenalkan, namaku 'Sarah' dan aku seorang yang tidak percaya adanya Tuhan (Atheis)."
...
Apa ? Seorang Atheis ? Seketika ruangan gaduh karena pernyataannya. Dia adalah Sarah si pendatang gelap.
Seluruh panitia memblokade jalan, Zack seperti memberi aba-aba untuk menghentikan Sarah.
...
S :"Hahaha, kenapa kalian seperti takut dan ingin menghentikanku ? Apa bedanya aku dengan dia yang seorang muslim untuk berada diruangan yang sama dengan kalian ?"
(Gadis itu menunjukku)
Z :"Maaf Sarah, karena kau tidak berada pada list tamu kami, makanya kami harus menghentikanmu."
S:" Apa kalian takut untuk mendengarkan pertanyaanku ?"
Z :" Baiklah Sarah, silahkan kau bertanya."
S :" Aku lebih percaya pada logika, bagaimana bisa kalian percaya akan adanya Tuhan ? Dan yang membuatku bingung, kenapa ada banyak agama di bumi ini ? Apakah ada banyak Tuhan ?"
Z :"Maaf Sarah, ini adalah forum persahabatan. Kita tidak menerima pertanyaan yang sensitif seperti itu."
S :"kalau begitu, anggap saja aku membuka forumku sendiri disini !"
...
Deg, seluruh ruangan seketika hening. Semua kebingungan dengan aksi yang dilakukan oleh Sarah.

Sepertinya Zack sedang kebingungan dengan pertanyaan yang Sarah ajukan.
Bagaimana bisa dia menjawab dengan kepercayaannya sementara ada aku dan Lyla yang berbeda agama dengannya. Tentu saja dia akan menghormati kami.
...
"Kalau bisa, biar aku yang mencoba untuk menjawab pertanyaanmu Sarah". Sahut Ali seketika ikut berdiri.
...
Ali, ya ampun. Apa yang ia lakukan ?
...
S :"Baiklah, jawablah pertanyaanku."
A :"Sarah, aku tau seorang Atheis tidak mempercayai adanya Tuhan karena bagi mereka itu tidak logis karena mereka belum pernah bertemu secara nyata dengan Tuhan. Aku tidak menyalahkan pendapatmu itu. Tetapi disisi lain, ada kami yang percaya bahwa Tuhan itu benar ada dan kita semua hidup dibawah kuasa-Nya. Seseorang menciptakan sesuatu maka jadilah sesuatu itu. Seperti halnya barang-barang yang ada di sekitar kita, mereka punya cerita dan asal muasal kenapa mereka tercipta. Apakah kau pernah bertanya ? Siapa yang menciptakan manusia ? Bumi ? Dan hal-hal yang masih dipertanyakan dalam dunia sains ?. Disitulah kami percaya bahwa ada yang lebih mulia dan kuasa yang telah menciptakan manusia serta bumi ini. Dan kami menyebutnya dengan nama Tuhan."
S :"Lalu, kenapa ada lebih dari satu agama ? Apakah ada lebih dari satu Tuhan ?"
A :"Aku tidak akan menjelaskan panjang lebar satu demi persatu suatu 'Agama'. Karena aku yakin tidak ada agama yang mengajarkan pada keburukan. Semua menghimbau untuk melakukan kebaikan. Aku rasa semua agama mempunyai tujuan yang sama yaitu kita manusia dapat hidup dalam kebaikan dan berada di surga Tuhan. Ini seperti kau mempunyai satu tujuan tetapi dengan jalan atau cara yang berbeda-beda. Jika kau merasa jalan atau cara agama satu lebih cocok untukmu maka kau akan mengikutinya, begitu juga sebaliknya. Ini tidak seperti kami mempunyai banyak Tuhan, kami hanya berbeda jalan tetapi dengan tujuan yang sama."
...
Ali, aku kagum pada jawabannya. Ia tidak mau merendahkan atau mengunggulkan suatu agama.
...
S :"Jika kau percaya akan adanya Tuhan, bagaimana caramu merasakan kehadiran-Nya ?"
A :" Dengan beribadah, setiap agama mempunyai cara yang berbeda-beda dalam beribadah."
S :"Bagaimana bisa kau merasakan Tuhan dengan beribadah ? Aku sangat tidak mengerti."
...
Aku terbawa suasana, seketika aku juga ikut berdiri menjawab Sarah.
...
Y : "Sarah, aku tahu kau akan sangat kebingungan karena kau belum merasakannya. Seseorang ketika ibadah, dia akan mencurahkan segala keluh kesahnya dan berserah diri pada Tuhannya. Pada saat ibadah, mereka akan mendapatkan kenyamanan oleh Tuhan mereka yang tak dapat aku deskripsikan dengan kata-kata. Tetapi disaat ibadah dengan pasti kau dapat merasakan keharmonisan antara dirimu dengan Tuhanmu."
...
Sarah hanya terdiam mengernyitkan dahinya.
...
Z :"Sarah, aku sedikit terganggu dengan aksimu. Kalau boleh aku bertanya, kau ada masalah apa ? Sehingga kau nekat seperti ini ?"
...
Mendengar pertanyaan Zack, seketika Sarah terduduk dan ia mulai menangis. Melihat itu, aku bangkit dari tempatku dan menghampirinya.
...
Y :" Sarah, kau kenapa ?"
...
Ia tak menjawab, ia hanya duduk tertunduk menangis menjadi-jadi.
Melihat itu, Zack langsung membubarkan acara.
Aku dan Lyla pergi membawa Sarah ke ruang istirahat untuk menenangkannya.
...
Y :"Sarah, apakah kau sudah tenang sekarang ?"
S :"Maafkan aku, aku tidak tahu kenapa aku bisa senekat ini. Aku sudah berkali-kali menyelinap di acara yang seperti ini. Tetapi seketika Zack bertanya apa aku ada masalah. Sepertinya semua kesedihanku keluar."
L :"Tidak apa-apa, aku yakin kau pasti punya alasan kenapa kau seperti sekrang ini."
S :"Maafkan aku, sebenarnya selama ini aku selalu cemburu dengan mereka yang mempunyai agama. Mereka mendedikasikan kehidupan mereka untuk Tuhan mereka. Sementara aku lahir dan hidup dari orangtua yang tak punya agama. Kami lebih memilih logika dari pada hati kami. Aku tidak tahu secara pasti, tetapi semakin aku tumbuh aku semakin terganggu dan rasanya ada yang kurang selama ini dari diriku."
...
Aku dan Lyla mencoba untuk tenang mendengarkan keluh kesahnya Sarah. Sepertinya aku sedikit kasian padanya, dia merasa sangat kosong dalam kehidupannya.
...
S :"itulah mengapa aku suka menyelinap di dalam acara rohani-rohani, aku ingin mendengarkan jawaban-jawaban mereka. Selama ini aku sudah mengumpulkan banyak informasi dari berbagai ajaran agama. Inginku bandingkan dengan logika yangku miliki."
L :"apakah kau sudah mendapatkan jawabanmu Sarah ?"
S :"kau tau, sepertinya aku sudah sedikit percaya bahwa Tuhan itu ada. Tetapi aku masih bingung untuk memilih agama mana yang akan aku pelajari."
Y :"berarti kau sudah mendapatkan jawabanmu Sarah, hanya saja kau masih ragu untuk lanjut melangkah. Aku tidak akan merekendasikan agama mana untukmu. Tetapi aku ingin kau mencari dan mempelajari sendiri. Sehingga kau tak akan menyesal kedepannya.
S :"Kalian sangat baik sekali, aku kira kalian akan marah dengan aku karena aksiku tadi."
...
Aku dan Lyla hanya tersenyum padanya. Lalu Sarah meraih tangan kami dan memeluk kami.
...
S :" Aku tidak tahu, bahwa mereka yang beda agamanya dapat bersahabat dengan baik seperti kalian berdua."
...
Mungkin kami berdua terlihat sangat akrab dan dekat sehingga Sarah dapat menyimpulkan bahwa kami adalah sahabat.
...
L :"Tentu saja kami sahabat, yah walaupun baru berkenalan kemarin, tetapi aku sangat nyaman dengan Yumna. Bahkan aku juga sudah menceritakan rahasiaku padanya."
S :"Aku kira kalian sudah lama bersama"
...
Dan mereka berduapun tertawa.
Ternyata Lyla sudah menganggapku sejauh itu. Aku tidak tahu kalau kami kelihatan sedekat itu.

Baru saja kemarin berkenalan, mengetahui Lyla yang dekat dengan Ali membuat aku sebenarnya sedikit memberi jarak diantara kami.
Bohong jika aku tidak menganggapnya rival. Tetapi dengan kata-kata Lyla barusan, rasanya aku tidak bisa membencinya.
...
Setelah Sarah menenangkan diri, ia pun kembali dan meminta maaf kepada Zack. Ia berpamitan dan berjanji untuk tidak akan menyelinap dalam acara seperti ini lagi. Dia berkata bahwa dia akan berusaha untuk mempelajari berbagai agama dengan baik dan memilih salah satu yang ia anggap cocok dengan dirinya.
...
L :"Akhirnya selesai juga, aku hampir jantungan dengan aksinya."
Y :" iya, semoga Sarah dapat menemukan jati dirinya."
L :" Oh iya, aku sangat kagum padamu dan Ali tadi. Kalian berdua sangat berani untuk menjawab Sarah. Aku sedikit kaget melihatmu tiba-tiba berdiri membantu Ali menjawab."
Y :" Iya kau benar, aku sangat kagum pada Ali"
...
Sikap Ali yang berani dan mencoba menjawab dengan netral tadi sangat memukauku. Sampai-sampai aku juga ikut larut dan berdiri membantunya menjawab.

Oh tidak, aku tidak dapat mengontrol senyumanku. Lyla melihatku senyum sembari membicarakan Ali.
...
L :"Aku akan menunggu kamu untuk jujur Yumna." (Kata Lyla sambil tersenyum padaku)
....
...
Bersambung
...
....
***
"Ding dong" Jam istirahat sudah tiba.
Seketika aku ditarik oleh Lyla keluar kelas dan menuju ke atap sekolah.
A :"Lyla kau kenapa ?"
L :" Ada yang ingin aku sampaikan ."
A :" Baiklah, apa itu Lyla ?"
L : "Ali, sebenarnya aku selama ini menyukaimu. Kau pasti tidak akan percaya. Tapi benar, ini apa adanya. Maukah jadi pacarku Ali ?!"
...
Aku berhenti dan terdiam, sebenarnya aku tidak terlalu terkejut dengan pernyataan Lyla, karena selama ini Lyla sering menunjukkan gerak-gerik yang aneh.
Aku belum pernah berpacaran sebelumnya. Lyla anak yang baik, selama ini hanya dia yang selalu berada disisiku. Aku tak dapat menolak permintaannya.
A : (Mengangguk)
***

YUMNA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang