"Kalau tau akan begini jadinya aku tidak akan pernah mau membiarkan mu pergi"
***
Eunha telah selesai bekerja kini ia menghampiri putra semata wayang nya itu yang tengah duduk sembari menyantap beberapa buah donat.
"Arsen,Kamu minta donat lagi ya sama aunty sana?"
Arsen hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Terus donat-donat ini dapet darimana?"Eunha kini duduk berhadapan dengan sang buah hati sembari menghapus beberapa jejak yang tertanggal di pinggir bibir.
"Dari Om,"
"Om Siapa?"
"Arsen nggak tau"Jawab Bocah Laki-laki itu polos.
"Loh Kok Arsen Nggak tau?Kan Bunda Udah pernah bilang sama arsen kalau,,"
"Arsen nggak boleh minta sama orang lain"Sergah Arsen dengan cepat.
"Nah Itu anak bunda tau"
"Ini Om Yang beliin,om bilang dia sengaja beliin ini buat arsen biar arsen makin gemuk"
Eunha Terkekeh mendengar sang anak yang kini sudah menghabiskan beberapa donatnya.
"Yasudah Sekarang kita pulang ya sayang"Ajak Eunha.
"Bunda Kan janji mau ajak arsen ke taman kota?"
"Oh Iya Sayang bunda lupa ehehe"
Sana Baru saja keluar dan kini melihat eunha dan arsen hendak pergi.
"Eunha Aku ikut"
Dan Jadilah sekarang mereka pergi ketaman Kota Bertiga.
Taman Kota,Penuh dengan keramaian.Dan Jujur saja arsen sangat senang dengan keramaian.
Bocah laki-laki itu melihat sebuah keluarga tengah berpiknik ria.
Lengkap Dengan Bunda,Adi,Kakak Dan....
Ayah.
"Arsen,Mau Naik itu nggak?"Tanya Sana Menunjuk sebuah mobil dimana didalamnya ada tempat mandi bola sederhana.
Arsen Mengangguk Antusias Dan Segera menarik tangan eunha untuk pergi ketempat itu.
Arsen Masuk kedalam bak yang ada di dalam mobil dan penuh dengan bola warna-warni.
Arsen terlihat gembira.
Sementara Sana Dan Eunha Duduk dibangku taman sembari melihat senyuman sumringah dari arsen.
"Eun,Kamu nggak ada niatan nyari ayah baru buat arsen?"
Eunha Hanya Terdiam.Dia Udah trauma sama yang namanya cinta.apalagi dia sudah terlanjur membuat kesalahan karena cinta.
Tidak!
Bukan Karena Arsen,Melainkan Kesalahan Karena telah begitu percaya sama yang namanya cinta.
tapi nyatanya hanya omong kosong belaka.
"San,Abis ini aku pengen kerja di butik tempet yerin"Kata eunha mengalihkan topik pembicaraan.
Dan Sana tau itu.
Bukannya Sana ingin mengatur eunha.hanya saja ia tau kalau arsen sangat membutuhkan sosok ayah.
Apalagi saat melihat sekumpulan keluarga yang tengah bersenda gurau.
"Yerin?"
"Iya Yerin,Kamu nggak inget ya?"
"Elin Maksudmu?"
"Iya"
"LAH KAPAN KETEMUNYA??"
"Jan Berisik deh san"
Sana hanya terkekeh.
"Kemarin waktu nggak sengaja ketemu di supermarket kebetulan banget,Jadi gimana aku bingung mau ngundurin diri sama bu luna"
"Udah Eun Tenang aja mungkin emang kerja dibutik penghasilannya cukup buat arsen sekolah.Jangan fikirin masalah bu luna nanti bisa ngomong baik-baik Kok"
"Makasih ya san"Kata Eunha Kemudian memeluk sahabat yang selama ini selalu mendukung dia disaat susah mengurus arsen.
dan juga waktu hamil.
"Eh Tau Nggak eun,Tadi yang beliin arsen donat orangnya ganteng putih gitu pula"Kata Sana Melepas pelukannya dan menatap eunha sumringah.
"Ya Terus?"
"Aku lihat dia perhatian sama arsen,Cocok tuh kalau jadi,,"
"Ayahnya Arsen?"
Sana Cuman cengengesan untuk yang kesekian kalinya.
Sementara eunha menghela nafas kasar.
"San,Aku bisa ngurus arsen sendiri.arsen cuman punya aku,Maaf Kalau aku terlalu egois sama arsen cuman aku terlalu trauma sama yang namanya cinta"
Sana Terdiam
"Maaf Eunha,Aku tak bermaksud"
"Ah sudahlah jangan dipikirkan,Bagaimana setelah ini kita mampir ke warung pecel lelenya pak jaehwan"
"Setuju!"Balas Sana Antusias.
bagian ending kok rasa endorse ya?:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bundaku Sayang
ChickLitEunha Harus Berjuang Menjadi Seorang single parent demi membahagiakan putra semata wayangnya.namun masa lalu kini kembali menghantui dan membuat takut. Plagiat? Maka anda kena Azab