Bunda : 11

4.2K 491 28
                                    

"Ternyata Nasibku Tak Jauh Berbeda Dengan Ara"

***

Malam Ini Eunha tak bisa tidur dengan nyenyaknya Karena Masih Terfikirkan oleh Keadaan Sang ibu yang masih Koma Dirumah sakit.

Eunha Mutusin buat ke teras depan sembari meminum teh hangat yang sengaja ia buat.

Lagipula Arsen kini tengah tertidur dengan lelapnya.

"Belum Tidur?"

Eunha Menoleh Tatkala Yuju menghampirinya Dan langsung duduk disampingnya.

"Iya Hehehe kau sendiri mengapa belum tidur?"

"Hanya Kepikiran sesuatu"

"Mana Ara?"

"Ah dia sudah tidur,Dia kalau sudah tidur susah untuk dibangunkannya"

Tak ada obrolan lagi selain memandang langit malam yang gelap namun ada sedikit cahaya bintang dan bulan yang saling bersahutan.

"Menurutmu kalau ibumu sedang koma dan kalian sedang ada masalah hebat kamu bakal datang untuk menjenguk nya atau tidak?"

Yuju berfikir sebentar mencerna apa pertanyaan eunha barusan.

"Tumben Kau Bertanya Seperti itu?Apa Itu masalah peribadimu?"

Eunha Mengangguk Lesu.

"Apa itu Neneknya Arsen?"

Kedua kalinya Eunha Mengangguk Lesu.

"Ceritakan Saja Padaku apa masalah mu aku juga ingin bercerita tentang masalahku padamu"Kata Yuju sembari Tersenyum.

Eunha Masih Merasa Ragu karena yuju baru saja ia temui kemarin apa tak masalah jika ia menceritakan semua masalahnya padanya.

Bahkan sampai saat ini sana pun belum tau tentang masalah ini.

"Woy!"

Panjang Umur ternyata itu sana yang mengintip dari balik pintu.

"Apa Yang Kalian Lakukan malam-malam begini?"

"Kami Hanya Ingin Curhat"Kata Yuju sembari tersenyum simpul.

"Curhat?!! Aku Ikut Aku Ikut"Sana Langsung Mengambil Posisi disamping Eunha Yang memang berada didekat pintu.

"Kalau Kau Belum siap menceritakan masalahmu,Aku Duluan Yang akan cerita"Ucap Yuju Yang memulai menceritakan Kisah nya.

"Aku Adalah Istri simpanan"

"Hah?!"

Baik Sana Maupun eunha sama-sama Saling Pandang.

"Kok Bisa?? Berarti Kamu itu PHO ya??"

Eunha Langsung Saja Menyentil dahi sahabatnya itu sebelum akhirnya dia berkoar-koar tidak jelas.

"Ya Bisa dibilang begitu,Tapi itu semua sudah menjadi persetujuan suami ku dan istri pertamanya"

"Kenapa Bisa Seperti Itu??"Tanya Eunha Yang Mulai penasaran.

"Bisa,Karena Istri pertamanya tidak bisa memberikan keturunan untuk suami ku hingga akhirnya mertuaku memilih menikahkan nya dengan ku"

"Wanita Yang Bernama Seulgi itu? Apa Mungkin dia istri pertama suami mu?"

Yuju mengangguk Mantap.

"Awalnya Mbak Seulgi Fine-Fine Saja Asalkan Mas Jimin tetap lebih mencintainya Namun takdir berkata lain Mas Jimin Menunjukan Rasa Cinta Yang berlebihan setelah ara lahir dan itu membuat mbak seulgi menjadi tersisih,,aku mengerti perasaan nya jadi aku memutuskan untuk merelakan mas jimin untuk mbak seulgi"

Yuju Terdiam tak lagi melanjutkan kisahnya.

"Namun kenapa kamu membawa ara??"-sana

"Mbak Seulgi tak menyukai anak kecil karena ia benci pada dirinya sendiri yang tak dapat memiliki anak,Dan aku takut mbak seulgi memyakiti ara seperti tadi,,"

Helaan Nafas terdengar jelas sebelum akhirnya air mata perlahan meluncur.

"Loh Ju? Kenapa Nangis?? Aduh sana Salah apa??"Sana jadi panik sendiri.

Berbeda sama eunha yang malah menenangkan yuju.

"Udah Ju nangis aja kalau memang itu bisa buat kamu tenang"

Dan bener aja Yuju Nangis Sejadi-jadinya Sampai Terisak Pelan.

"T-a-p-i Hikss.."

"Kamu Masih Mencintainya?"

Yuju Mengangguk Menanggapi perkataan eunha.

"Jika Memang Kamu Masih Mencintainya Kenapa tidak Bertahan?"




"Justru...Karena...aku...mencintainya...Aku...memilih....melepasnya..."




a/n
(SPECIAL UPDATE)
Yuju juga Punya Cerita Ya Gaiss Kok Work inj sepi coment sama vote ya?

Gak suka??

Next?

Or

Stop?

Bundaku SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang