"Kenyataan emang selalu menyakitkan"
***
Keesokan Paginya eunha datang ditemani arsen menuju butik yerin.
Yang Mana Disana eunha akan mulai bekerja sekarang.
"Asslamualaikum"Ucap Eunha dan arsen serempak.
"Eh Waalaikumsallam,Eunha? Ayo Masuk"Ajak Yerin.
Mereka duduk di sofa dan berbincang-bincang sebelum mulai bekerja.
"Ya Jadi Bisnis ini baru aja dibuka kemarin dan aku butuh banget desainer kayak kamu eun"Kata Yerin Sembari menampilkan senyum manisnya.
"Loh?Bukannya aku cuman bantu ngejait aja ya Rin?"
"Ih Enggak Lah aku tuh udah tau bakat kamu pas sma tapi sayang banget ya kamu harus putus sekolah"
Eunha Tiba-tiba Terdiam apalagi yerin mengingatkannya pada kejadian yang membuat nya selalu menyesali yang namanya cinta.
Yerin Langsung menyadari bahwa ucapannya barusan menyinggung eunha.
"Eh Maaf Eun,Lagian kamu sih! Ninggalin aku tanpa Kabar! Tau Gak aku sampe nyari kamu dirumah tapi kata kakak mu kamu udah diusir"Lirih Yerin Pelan.
"Nggak apa-apa lagian itu udah lama sekarang aku udah buka lembaran baru untuk keluarga ku"
Yerin Melirik sekilas ke arah arsen yang tersenyum manis membalas senyuman yerin.
"Wah Itu Anak siapa Eun?"Tanya Yerin yang kini mendekati arsen.
"Eum Dia Anak aku Rin"
Yerin langsung cengo dan nggak bisa berkata apa-apa,Segelintir teory langsung masuk begitu aja.
"Hah?!"
"Yaudah Kapan Nih aku mulai kerja?"
Melihat gelagat eunha yang malah mengalihkan topik pembicaran membuat yerin menyadari kalau lebih baik ia bertanya nanti saja.
"Mulai sekarang aja,Lagian Kan biar langsung siapin semua bahan-bahannya"
"Oke,Acen tunggu bunda dulu ya nak"
"Namanya Acen eun?"
"Namanya Arsen cuman dianya aja sering manggil dirinya sendiri acen"
Yerin terkekeh dan malah menghujami pipi arsen dengan banyak ciuman.
"Duh Jadi Pengen Cepet-cepet punya anak"Kata Yerin sembari mencubit pipi arsen.
Sementara arsen cuman bisa pasrah ajalah toh lagian dia lagi dalam mood yang baik.
Eunha Meninggalkan yerin dan arsen yang sibuk bermain bersama sementara dia harus menyelesaikan beberapa desain.
Yerin Mengambil kesempatan ini untuk bertanya pada arsen.
"Acen umurnya sekarang berapa?"
"Acen Lima Tahun Aunty"
'hah lima tahun? jadi selama ini eunha udah hamil sebelum dia hilang tanpa kabar?'-batin yerin
"Ayahnya acen mana?"
Bocah yang tadinya tersenyum menanggapi pertanyaan yerin kini tertunduk lesu.
"Loh Acen Kenapa?"
"Acen Nggak Punya Ayah"Lirih bocah itu.
"Bunda Bilang Acen cuman punya bunda,Ayah Udah ninggalin acen sama bunda dan sering buat bunda nangis tiap malem kalau acen nanyain soal ayah"
Yerin merengkuh tubuh bocah lima tahun itu dan mengelus surai coklatnya.
"Acen jangan sedih ya,Bunda Acen itu hebat jadi tanpa ayah pun acen udah punya bunda yang hebat"
Jujur Yerin begitu takjub pada eunha yang mampu membesarkan anak secerdas dan seimut arsen.
Dia Tau Kalau sahabat lamanya itu punya rahasia yang bahkan tak ada siapapun tau selain dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bundaku Sayang
Literatura FemininaEunha Harus Berjuang Menjadi Seorang single parent demi membahagiakan putra semata wayangnya.namun masa lalu kini kembali menghantui dan membuat takut. Plagiat? Maka anda kena Azab