Bunda : 20

3.7K 465 44
                                    

"Ayah,aku menemukanmu"

***

"Lila?"

Arkan rasanya ingin berlari dan memeluk gadis yang kini tepat berada didepannya.

"Siapa dia?" Mama sunny tampak terkejut melihat kedatangan Lila yang lusuh apalagi sebagian baju Lika terkena noda darah.

"Maafkan Saya karena telah lancang masuk kesini, tapi saya mohon bantuan Arkan sebentar." Tanpa babibu Lila langsung menarik tangan Arkan.

"Mas!!"Teriak Seli.

Sementara hati Arkan sedang berdisko karena kedatangan Lila yang begitu tiba-tiba dan langsung menarik tangannya.

"Kita Mau kemana??"Pertanyaan Arkan sama sekali tidak di hiraukan oleh lila maupun Dirga yang sekarang sibuk menyetir.

Mereka sampai di rumah sakit dan Lila segera mengajak Arkan ke tempat pendonoran darah.

Arkan marah dan kesal karena dengan seenak jidatnya Lila datang terus mengajaknya untuk mendonorkan darah.

Ini Gila! -batin Arkan.

"Tunggu! Apa apaan ini!! Kau tiba-tiba datang dan menyuruhku untuk mendonorkan darah?!"Kesal Arkan.

"Maafkan aku Arkan tapi ini memang harus dilakukan secepatnya"jawab Lila seadanya.

Tangan Arkan yang hampir terkena jarum suntik itu lantas ditarik kembali.

"Tidak! Aku tidak akan mendonorkan darah ke sembarang orang kalau tidak tau alasannya!!"

"Aku mohon Arkan." Lila sudah tidak tau harus bagaimana lagi.

"Makadari itu beritau aku alasannya!"Titah Arkan yang memang tak mengerti dengan situasi dan kondisi yang seperti ini.

"Kau tetap tidak mau mendonorkan darahmu?"Tanya Lila sembari menatap  Arkan sendu.

"TIDAK!"

"KAU TETAP TIDAK INGIN MENDONORKAN DARAHMU UNTUK PUTRAMU SENDIRI?!!" Habis sudah kesabaran Lila, jungkook yang mendengar itu lantas terkejut.

"P-putra? anak?"

Lila mengangguk.

"Cepatlah Arkan kalau tidak nyawanya dalam bahaya." pinta Lila.

Sebenarnya banyak yang ingin Arkan tanyakan pada Lila apalagi ini menyangkut anak?

Anak Nya??

Setelah selesai mendonorkan darah Arkan segera kembali menemui Lila dan Dirga yang berada di depan icu.

"Aku Butuh penjelasan!"Ucapnya dingin.

Dirga mendekati saudara nya itu dan menyuruh Arkan agar tenang terlebih dahulu.

"Lila Jelaskan padaku sekarang juga!"

Lila tak menggubris perkataan Arkan barusan dan fokus berdoa untuk keselamatan arsen.

"Lila!"

"Sudahlah Arkan, kau tidak liat dia sekarang sedang tertekan!"

"Tapi nggak bisa gitu dong ga, gue butuh penjelasan??!"

Tiba-tiba Lila berdiri dan menarik tangan Arkan ke taman rumah sakit.

"Aku hanya akan menjawab yang ingin kamu ketahui"Ucap Lila dingin dan tanpa menoleh ke arah Arkan.

"Siapa yang sekarang berada didalam ICU itu Lila?"

Lila menghela nafas berat sebelun akhirnya "Dia anak ku"

Hah? Anak ku? apa Arkan tidak salah dengar?

"Kau Sudah punya anak? Lantas mengapa harus aku yang mendonorkan darah pada anakmu itu hah?!"

Arkan emosi ia mengira kalau selama ini Lila dan Dirga sudah menikah diam-diam karena ia melihat Dirga yang sekarang bersama Lila.

Lila sendiri tersenyum kecut menanggapi ucapan Arkan barusan.

Ingin rasanya ia menggampar laki-laki tak tau diri sepertinya.tapi bagaimanapun ini juga salah Lila.

"Kau tak ikhlas mendonorkan darah pada anakmu sendiri?! Aku tak habis fikir pada orang sepertimu Arkan!"

"Tunggu dulu?! Kau bilang dia anak ku?"

"Ck tidak dia anak ku walau bagaimanapun dia tetap anak ku namun sialnya ternyata kau adalah ayahnya." Lila tersenyum kecut untuk kedua kalinya.

matanya tertuju pada awan yang kini tengah memberi jalan pada matahari untuk memberikan sinarnya.

"Tapi Bagaimana Bisa?"

"Kau Lupa Dengan kejadian 5 tahun lalu disaat kau cemburu buta pada Dirga?"

Arkan mengingat apa yang terjadi dan seketika dia diam mematung.




"Jadi waktu itu kau hamil?"



Bundaku SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang