"Ooooowwww Vilooooo" Sorak Nata bersamaan dengan Chris saat melihat Vilo dengan setelan kaos renda sabrina hitam juga celana pendek hitam yang di padu dengan rok brukat transparan selutut.
"Oh shit ini benar-benar tidak nyaman!" Protes Vilo sambil membenarkan leher sabrinanya.
"Kau benar-benar siap dengan rencana ini. Sampai kau mengecat rambutmu menjadi ash brown seperti itu" Chris bertepuk tangan melihat tampilan baru dari rambut Vilo.
"Shut up! Aku hanya bosan dengan warna sebelumnya" Tatap Vilo galak.
"Choker renda ini juga gatal" Nata menarik tangan Vilo yang hampir saja menarik chocker yang membalut indah lehernya.
"Kau sudah terlihat sempurna Vilo. Kau siap?" Tanya Chris dan Nata bergantian.
"Kalian hanya menerima jawaban "YA" kan?" Tanya Vilo sakratis.
Vilo mengambil Clutch hitam miliknya juga kunci mobil Jaguar silver yang sedang terparkir di depan teras rumah Chris. Ia meninggalkan Nata dan Chris sambil melangkah pasti dengan stiletto putih yang membalut kakinya.
"Lets get it Vilo" Ia menyemangati dirinya sendiri.
Setelah berkendara sekitar dua puluh menit akhirnya ia sampai di salah satu gedung agen properti dimana tempat Jo bekerja. Ia telah membuat janji bertemu sebelumnya sehingga ia langsung diantar oleh seorang pegawai ke ruangan Jovian Dull atau biasa di panggil Jo. Ia adalah seorang Senior Marketing di PROPERTIZED.
Vilo berpura menjadi peminat properti yang agen tersebut tawarkan. Ia sengaja dressed up sedemikian rupa agar benar-benar terlihat sebagai orang yang super kaya.
"Halo. Selamat datang Miss Mena" Vilo sengaja memperkenalkan dirinya sebagai Mena, Ya karena namanya memang Vilomena bukan?.
Vilo tersenyum dan menjabat tangan Jo. Ia duduk di kursi yang langsung berhadapan langsung dengan Jo. Vilo membenarkan Chockernya agar bisa merekam dengan baik.
"Seperti pembicaraan Kita di telepon sebelumnya, Kami telah menyiapkan beberapa apartemen mewah yang sesuai dengan kriteria anda" Jo menyodorkan beberapa dokumen yang berbentuk seperti katalog. Jo menjelaskan dengan detail setiap jenis apartemen yang ia tawarkan. Vilo juga menanggapinya dengan cerdas. Meskipun ia terlihat cuek tapi jiwa bisnis tetap mengalir di dalam darahnya.
"Bukankah ijin di sekitar area ini agak sulit?" Tanya Vilo saat Jo menyodorkan apartemen di sektor Z.
"Kami bisa membantu mengurusnya" Jawab Jo pelan.
"Maksudnya?" Vilo memastikan.
"Kami memiliki agent sendiri untuk memudahkan hal-hal seperti ini" Bisiknya.
"Benarkah? Kalau begitu apa agent anda tersebut bisa membantuku mengurus "ijin" di tempat lain?" Vilo juga ikut berbisik.
"Tentu saja. Tetapi akan ada sedikit Fee tambahan" Jo tersenyum yang membuat Vilo muak. Tapi ia harus menjalankan perannya dengan baik.
Setelah berbincang beberapa saat Jo memanggil seseorang dari telepon. Dan tidak begitu lama seorang perempuan dengan stelan blazer biru menghampiri Kami. Jo memperkenalkannya sebagai Daisy Fellice, seorang Konsultan Hukum di PROPERTIZED.
Singkat cerita Jo dan Daisy masuk ke perangkap pertama. Vilo bisa menarik mereka dengan cara yang sangat halus. Atau memang kedua orang itu yang terlalu menghambakan uang. Karena mata keduanya langsung berbinar saat Vilo menawarkan jumlah yang lumayan besar untuk "memuluskan" segala ijin properti miliknya.
Setelah lelah berakting, Vilo kembali memakai topeng aslinya. Ia meluncurkan mobilnya ke tempat dimana Clay bekerja. Saat ini ia butuh healing, butuh penyegaran sesaat. Lima belas menit berkendara akhirnya ia sampai juga. Ia berdiam sesaat di dalam mobil karena ia melihat Clay sedang berbicara dengan seorang wanita setengah baya di dalam mart tersebut. Clay sepertinya tak menyadari kedatangan Vilo, karena tak biasanya Vilo datang dengan mengendarai mobil miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE
Short StoryMenceritakan tentang kisah balas dendam tiga orang wanita. Mereka di pertemukan secara tidak sengaja dan mulai menjalin persahabatan sambil menjalankan strategi balas dendam mereka satu persatu. Pahit manis harus mereka lalui bersama, emosi tak terk...