402

9 1 0
                                    

Seorang wanita terbaring lemah dengan nebulizer menutup sebagian wajahnya. Wanita dengan rambut ash brown itu terlihat pucat tak berdaya. Beberapa perban membalut lengan dan wajahnya. Sebuah ventilator di tempatkan di samping ranjang wanita yang menggunakan baju pasien itu.

Dr. Ashley keluar dari ruang rawat bernomor 402 itu diikuti oleh beberapa dokter magang. Bibirnya mengembang senyum saat ia melihat seseorang yang ia kenal dan cukup ia hormati karena wanita tersebut adalah teman sejak kecilnya dan juga anak dari pemilik juga guru besar di rumah sakit tempatnya bekerja.

"Ashel!!" Suara khas wanita itu membuat Ashley melambai. Ya, seseorang itu memang selalu memanggilnya Ashel sejak kecil karena menurutnya agak merepotkan untuk memanggil dengan nama sebenarnya.

"Hi Nat!" Ia membalas sapaan Nata dan pamit ke para dokter magang yang mengekorinya sedari tadi.

"Pasien baru?" Tanya Nata sambil melongok ke ruang rawat bernomor 402 itu.

"Iya... Siang tadi ia kecelakaan" Jawab Ashley mengangguk.

"Tunggu... Sepertinya wanita itu cukup familiar" Pandangan Nata terarah ke gelang pursik merah yang melingkar di lengan kiri sang pasien.

"Siapa namanya?" Tambah Nata.

"Aku tak bisa memberi data pasien sembarangan" Tegas Ashley.

"Ck! Kau!" Nata mengabaikan Ocehan Ashley dan masuk ke ruang rawat.

"Nata!! Nat!!" Percuma, Nata telah masuk ke ruangan dan tertegun.

"Hey... You know her?" Ashley menepuk bahu Nata pelan.

"Vv... Vvv... Vilo" Nata terbata-bata.

"Vilomena Courtney, Kau benar mengenalnya?" Ashley memastikan sekali lagi.

"Dia... temanku... Apa yang terjadi padanya Ash?" Nata mengguncang jas putih khas dokter Ashley.

"Sebuah mobil menabrak mobilnya dan pelakunya sedang dalam pengejaran polisi. Kau tenanglah tak ada hal buruk yang terjadi padanya. Kita hanya perlu menunggunya sampai sadar, setelah itu kita akan tahu perkembangannya" Ashley menjelaskan dengan tenang.

"Ash... Maybe i'm not a doctor, but.. I know its not just okay" Nata menghela nafas berat sambil menatap Vilo dengan wajah sedih.

"Pindahkan ia ke ruang VIP dan tangani dengan sangat baik" Perintah Nata tegas.

"Ashel!! Please!" Nata memutar bola matanya.

"Oke.. Oke... Kau tenanglah" Ashley menarik Nata untuk duduk di sofa.

"Vilo!" Suara seorang wanita setengah baya terdengar bergetar, ia berjalan lemah sambil terus berusaha masuk mendekati ranjang dimana Vilo terbaring.

"Apa anda keluarga pasien?" Tanya Ashley mengalihkan pandangan wanita itu. Nata menyenggol lengan Ashley dan berbisik "Itu Claise lily, ibunda Vilo!". Hal tersebut membuat mata Ashley membesar karena ia memang tahu siapa Claise Lily tapi wanita itu terlihat berbeda di dunia nyata. Wajah cantik yang selalu ia lihat di televisi kini terlihat agak kusut. Beberapa kerutan di kedua sudut matanya terlihat jelas. Sorotan kuat matanya kini meredup saat ia menatap anak perempuannya tergolek lemah.

"Maaf Mrs. Lily, saya Nata, teman Vilo dan ini Dokter Ashley, ia yang merawat Vilo" Nata dan Ashley membungkuk bersamaan.

"Saya Ibunda Vilo, Dokter bisa kita berbicara sebentar?" Ashley mengangguk dan membawa Lily ke ruangannya. Sementara Nata ia mengabari Zach dan Chris. Nata duduk di kursi dekat ranjang rawat Vilo. Ia memandangi gadis berambut Ash Brown itu dengan tatapan bersalah. Nata berpikir kalau saja ia bisa mencegah Vilo untuk pergi dari The La Caffee tadi, pasti Vilo tak akan terlibat kecelakaan seperti ini.

"Nat!! Apa yang terjadi?!" Chris memecah lamunan Nata.

"Kau teleport kesini? Baru lima menit lalu aku mengabari" Nata menatap Chris bingung.

"Aku sedang dekat sini tadi. Apa yang terjadi?" Chris meletakkan sling bagnya di sofa dan berjalan mendekati Vilo dan Nata.

"Aku belum tahu kabar jelasnya tapi katanya mobil Vilo sengaja di tabrak oleh seseorang" jelas Nata. Hal tersebut membuat Chris menggeram kesal.

"Oh shit!! Vilo..." Zach membuat Chris dan Nata menoleh bersamaan. Zach berjalan menghampiri Vilo dengan tatapan nanar, Ia tak pernah menyangka wanita yang baru beberapa jam lalu dengan begitu segar bugar kini harus terbaring tak berdaya.

**********

"Jadi disini lokasi Vilo mengalami kecelakaan?" Zach keluar dari mobil sambil memperhatikan keadaan sekitar. Chris dan Nata mengambil beberapa gambar dari tempat berbeda. Mereka berencana untuk menganalisis kecelakaan Vilo.

Di sebrang jalan Nata melihat ada seorang lelaki juga yang sedang memperhatikan tempat kejadian. Seseorang dengan corona silver itu memasang wajah sedih. Ia berkali-kali menatap ke bekas guratan roda mobil milik Vilo. Masih ada juga serpihan kaca di pinggir jalan.

Nata berjalan menyebrang guna menghampiri sang lelaki. "Sorry... Kau tahu apa yang telah terjadi disini?" Tanya Nata sopan.

"Emh.. Yeah... Temanku..." Jawabnya tanpa menatap Nata sedikitpun.

"Kau mengenal Vilo?" Nata ikut bersandar di kap mobil silver itu.

"Darimana kau tahu soal Vilo?" Lelaki itu kini menoleh ke arah Nata dengan tatapan tajam.

"Vilo itu temanku" Nata balik menatap lelaki berwajah kecil yang biasa Vilo panggil Clay.

"Lava... Ada apa?" Zach menghampiri keduanya. Nata menoleh ke arah Zach malas dan melempar pandangannya ke arah Chris yang sedang sibuk menelepon seseorang.

"Apa kau juga temannya Vilo?" Tembak Zach tanpa basa-basi. 

"Oh no!! Kita harus kerumah sakit sekarang! Seseorang mencoba membunuh Vilo!" Kalimat Nata sontak membuat Zach dan Clay langsung bangkit dan bergegas masuk ke arah mobil.

"Zach, Aku akan pergi bersama dia dan kau dengan Chris. Cepatlah!" Nata buru-buru masuk ke mobil corona silver milik Clay. Dan mengabaikan wajah protes milik Zach.

"Chris, Kita harus kerumah sakit" Chris menatap Zach bingung seraya bertanya "ada apa?"

"Keadaan Vilo kritis" Tiga kata dari Zach membuat Chris langsung menurut masuk ke mobil tanpa bertanya lagi.

Lima belas menit berlalu akhirnya CLay, Zach, Nata dan Chris sampai di rumah sakit. Mereka langsung menuju ke Emergency Room. Nata pamit untuk menemui Ashley karena ia perlu beberapa penjelasan.

"Tante..." Clay menghampiri ibunda Vilo yang sedang menangis di kursi tunggu depan Emergency Room. Ibunda Vilo langsung memeluk Clay dan menangis sejadinya. Chris dan Zach berdiri beberapa langkah dari keduanya dengan perasaan sedih yang sama. Mereka memang tak pernah mengerti apa masalah Vilo sebenarnya, kenapa sang ayah juga tak terlihat di rumah sakit? yang jelas pasti ada yang tidak beres.

"Ashley!!" Nata membuka pintu ruangan Ashley tanpa mengetuk terlebih dahulu.

"Kalian bisa pergi dulu" Ashley menyuruh beberapa dokter magang untuk keluar dari ruangannya.

"Apa yang terjadi pada Vilo?" Cecar Nata tanpa aba-aba.

"Seseorang menyuntikkan arsenik ke transet infus Vilo, beruntung seorang perawat melihat orang asing masuk dan segera memeriksa Vilo, cairan arsenik itu belum sempat mengalir ke tubuh Vilo. Tapi seseorang itu sempat melepas nebulizer sehingga pernafasan Vilo terganggu. Kau tenanglah... Vilo akan baik-baik saja" Ashley menjelaskan.

"Cairan arsenik... Itu sangat mematikan kan?" Ashley mengangguk atas pertanyaan Nata.

"Kau yakin tak sedikitpun masuk ke darahnya?" Nata memastikan sekali lagi.

"Kami sedang memeriksanya Nat... Tapi berdasarkan keterangan perawat, ia langsung menghentikan aliran infus jadi arsenik tak sempat mengalir masuk" Ashley menggenggam tangan Nata agar ia lebih tenang.

"Bukankah aku meminta agar kamar Vilo di jaga?" Nata mendengus kesal.

"Nat... Ada yang janggal disini. Sepertinya ini terencana. Karena pihak keamanan yang menjaga sempat disibukkan oleh seseorang yang tiba-tiba mengalami epilepsi di dekat kamar Vilo" Ashley menatap Nata serius. 

"Aku akan meminta bantuan mama" Ucap Nata dan pamit pada Ashley.

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang