"Kak Gav aku baik-baik saja. Aku ada di tempat kak Bastian" Sebuah pesan dengan nama Zach muncul di ponsel Gavin. Tanpa pikir panjang Gavin langsung masuk ke ruang ICU dan ia melihat seseorang dengan penuh balutan perban hampir di seluruh tubuhnya terbaring koma. "Bukankah dokter tadi bilang kalau...." Gavin mulai mengerti rencana Vilo. Ia bergegas ke tempat dimana Vilo berada saat ini.
Tak lama Gavin akhirnya sampai di makam Bastian. Pemakaman yang di design seperti hutan buatan. Setelah Bastian di kremasi, abunya di tanam di bawah pohon trembesi besar (rain tree) yang cukup meneduhkan karena bentuknya yang menyerupai payung raksasa. Gavin melihat Vilo sedang duduk bersandar di pohon tersebut.
"Kau..." Gavin menghela nafas saat melihat Vilo tersenyum dan melambai kearahnya.
"Syukurlah kau baik-baik saja" Gavin kini duduk di samping Vilo.
"Kakak sangat kaget bukan? Maaf..." Vilo tersenyum kecil.
"Mana Zach?" Gavin melihat kesekitar.
"Ia sedang membeli makanan" Gavin mengangguk mendengar jawaban Vilo.
"Lalu apa yang terjadi?" Gavin kini melirik Vilo serius.
Flashback
Vilo menekan pedal gas mobil sportnya saat gerbang rumahnya terbuka tapi sebuah motor Ducati menghadangnya. Ia jelas mengenal benar motor itu adalah milik Zach. Vilo turun dari mobil dan menghampiri motor tersebut. Para pengawal juga telah siap mengerubungi Vilo demi menjaga keselamatannya. Seseorang di balik kemudi motor membuka helmnya, senyum khas Zach menyapa Vilo dengan ramah dan seseorang di kursi belakang juga ikut membuka helmnya.
"Clay?" Vilo kaget saat seseorang yang sudah lama sekali tak ia temui kini hadir di hadapannya.
"Kau pergilah dengan Zach, biar aku yang membawa mobilmu" Clay memindah tangankan helm ke tangan Vilo.
"Kenapa aku harus..." Vilo menghentikan kata-katanya saat Zach memasangkan helm yang di pegang Vilo.
"Nanti aku jelaskan! Suruh pengawalmu itu untuk tetap mengawal mobilmu seperti rencana Kak Gavin" Zach mengunci helm Vilo agar aman.
"Aku tidak mengerti maksud kalian tapi... Ah pokoknya jelaskan dulu!" Rengek Vilo.
"Jhea... Ibuku... Sudah merencanakan pembunuhanmu hari ini. Jadi pergilah dengan Zach agar segalanya berjalan mulus. Kumohon Vilo! Sekali ini saja percaya padaku..." Clay menatap Vilo dengan tatapan serius.
"Vilo... Tidak mungkin aku datang bersamanya kalau ini hanya sebuah kebohongan" Zach membantu meyakinkan Vilo.
"Ikutlah denganku dulu, nanti akan ku jelaskan sisanya" Tambah Zach.
"DORRR!!!" Suara satu tembakan mendarat tepat di kepala salah satu pengawal Vilo.
"Clay!!! Kau gila?!" Vilo terbelalak.
"Dia mata-mata Jhea" Jawab Clay santai.
"Kalian ikuti aku dan pergilah ke tempat dimana orang tua Vilo berada saat sesuatu terjadi pada mobil ini. jangan hubungi siapapun termasuk Gavin" Perintah Clay.
"Clay... Maksudmu? Tidak Clay... Kumohon jangan..." Clay tak mempedulikan tangisan Vilo dan masuk ke dalam mobil. Ia menekan pedal gas dan melewati Vilo dan Zach begitu saja. Zach memberi kode ke para pengawal untuk mengikuti mobil Vilo dan para pengawal menurut.
"Pastikan lakukan sesuai rencana" Zach tersenyum ke salah satu pengawal.
Singkat kata akhirnya Vilo ikut dengan Zach. Zach membawa Vilo ke makam Bastian karena tempat itu adalah tempat teraman bagi Vilo untuk saat ini. Di jalan Vilo terus mengkhawatirkan Clay, ia terus protes ke Zach tentang rencana mendadak ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE
Short StoryMenceritakan tentang kisah balas dendam tiga orang wanita. Mereka di pertemukan secara tidak sengaja dan mulai menjalin persahabatan sambil menjalankan strategi balas dendam mereka satu persatu. Pahit manis harus mereka lalui bersama, emosi tak terk...