THE BLACKBOX

6 1 0
                                    

"So Chris, dimana kamu memergoki mereka?" Nata memulai rencana.

"High Exclusive Suite, My apartement dan gedung itupun milik keluargaku" Chris menjawab jujur.

"Oh... Okay... Kita butuh bukti dari sana. Seperti rekaman CCTV atau apalah" Nata menopang kepalanya dengan sebelah kanan.

"Gedung tersebut memang milik Kami tapi security check termasuk CCTV bukan wewenang Kami. Hal tersebut sudah di urus oleh partner perusahaan Kami" Jelas Chris pelan.

"Bisakah kau meminta mereka memberi rekamannya padamu? Kita harus menyelidiki segala yang Jo lakukan disana. Kita harus dapat celah" Nata terlihat semakin serius.

"Tunggu, bukankah Jo menggunakan mobilmu? Kita mungkin bisa mendapatkan bukti dari blackbox" Vilo akhirnya angkat bicara.

"Ah iya benar! You got the point Vilo" Nata menunjuk Vilo dengan gaya seperti memegang senjata api di tangannya.

"Kalau begitu kita ke rumahku sekarang karena mobilnya ada disana" Chris mengambil kunci mobilnya, diikuti dengan Vilo dan Nata.

Ketiganya kini masuk ke mobil masing-masing. Chris dengan audi sport putihnya, Nata dengan BMW merahnya dan Vilo dengan The LaFerarri hitam mengkilat miliknya. Mereka melaju beriringan dengan kecepatan normal. 

Tiga puluh menit kemudian akhirnya mereka sampai di sebuah rumah maha besar yang menyerupai istana. Rumah tersebut memiliki sembilan pilar besar yang mengelilingi sisi depan rumah. Tangga marmer besar juga menyapa kala mereka turun dari mobil. Black lantern chandelier atau sering disebut juga lampu gantung kristal mewah juga tergantung indah di teras rumah.

"Wahhh everything just beautiful and classy here, really Chris!" Nata yang notabene orang super kaya pun kagum dengan rumah Chris.

"So this is the princess leave for?" Vilo meledek Chris.

"Stop it girls! Kita ke garasi sekarang" Chris menggiring teman-temannya itu ke garasi samping rumahnya. Lagi-lagi pemandangan menakjubkan menyapa mereka. Deretan mobil mewah berbaris rapi. Berbagai merk terkenal dengan nilai fantastis ada di garasi ini. Sepertinya ini lebih cocok di sebut showroom?.

"Ini mobilnya" Chris berhenti di depan sebuah Lamborghini Veneno Roadster berwarna emas mengkilap.

"What Chris? Kau memberikan mobil ini ke si brengsek itu? Wth" Vilo menggelengkan kepalanya tak habis pikir Chris bisa memberikan mobil seharga empat koma lima juta dolar secara cuma-cuma.

"Bukankah yang terpenting sekarang ini?" Chris menunjukkan sebuah benda kecil berwarna hitam.

"Lets check it girls!" Nata menarik Vilo yang masih terbengong-bengong.

"Click" Chris memijit sebuah tombol berwarna merah di sudut ruangan. Ya itu Lift.

"Even Lift?"Vilo menatap Nata dengan mata besarnya. dan Nata hanya tertawa.

"Ada di lantai berapa kamarmu?" Tanya Nata saat pintu lift tertutup.

"Lantai enam" Ucapnya santai.

"Enam? Ada berapa lantai disini?" Kini giliran Vilo yang bertanya.

"Delapan" Singkat Chris.

"Itu kamarku" Chris menunjuk sepasang pintu cream besar saat pintu lift terbuka.

"Stop amazed Vilo. Aku tahu kekayaanmu lebih dari ini!" Ucap Nata galak.

"Aku tidak tinggal dirumah" Balas Vilo santai dan berjalan mendahului Nata. Nata terkesiap sesaat dan memilih melepas nafas berat karena di antara mereka hanya Vilo yang masih cukup tertutup dengan kehidupan pribadinya.

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang