BRUKKK!!!
"Ouch..." Seorang gadis berkulit sawo matang terjatuh menghantam pembatas jalan.
"Maaf.. Maaf... Anda baik-baik saja?" Ucap seorang wanita sekitar usia 35 tahunan sambil membantu gadis itu berdiri. "Oh lenganmu berdarah! Kita kerumah sakit saja!" Paniknya.
"Tidak usah. Aku tidak apa-apa. Permisi" Gadis itu meninggalkan wanita yang masih memasang wajah khawatir.
"Nona.. Nona!!!" Wanita itu terus memanggilnya tapi gadis itu hanya melambai ringan tanpa menoleh sedikitpun.
Gadis tersebut biasa dipanggil Vilo, Vilomena. Dengan struktur wajah yang terkesan dingin dan juga mata yang tajam. Rambut hitam kecoklatan yang selalu ia ikat membuat penampilannya tidak sefeminim gadis seusianya.
"Uh Vilo?" Seorang lelaki tinggi berwajah kecil dan berkulit putih menyapanya dari balik meja kasir mini market.
"P3k! Cepat!" Ucap Vilo santai.
"Siapa yang kali ini kau pukuli?" Tanya Clay santai.
"Kau ini bawel! Cepatlah! Aku harus ke sirkuit!" Tatap Vilo galak.
"ck.." Clay meraih lengan Vilo dan mengobatinya dengan hati-hati.
"Sakit?" Tanya Clay saat ia melihat Vilo meringis.
"Menurutmu?!"Clay hanya tertawa kecil.
"Terima kasih Clay! Aku mau ice cream ini dan... Bye!" Vilo langsung lari menuju pintu keluar.
"Hyah!! Kenapa kau hobby sekali mengambil makanan sesukamu disini!!! Ini bukan milikku!!! Dasar menyebalkan!" Clay terus mengomel dan Vilo hanya melambai penuh kemenangan sambil tersenyum menang.
**********
"Permisi..." Vilo melipat kakinya saat ada sepasang gadis dan lelaki yang lewat di depannya. Pasangan itu duduk tepat di samping Vilo. Sang gadis terlihat sangat senang dan terus menggandeng sang lelaki yang sibuk dengan ponselnya. Ia menggunakan kaos merah bertuliskan IAM93 di dada.
"Sendirian?" Tanya gadis berambut sebahu itu tiba-tiba. Vilo hanya mengangguk sambil tersenyum canggung.
"IAM93 Juga?" Tanyanya pelan. Vilo mengangguk lagi, masih tanpa kata.
"Hoodiemu bagus. Sudah lama aku mencari Hoodie itu tapi limited edition kan?" Kali ini gadis itu menatap hoodie hitam Vilo dengan tatapan ingin.
"Iya. Limited. Aku juga waktu itu sempat hopeless tapi beruntung temanku mendapatkannya" Jawab Vilo bangga.
"Wahhhh... Kau beruntung sekali. Andai pacarku juga berusaha seperti temanmu itu" Ia kini berbisik sambil tertawa pelan.
"Btw aku Chris, Christina" Gadis dengan rambut sebahu itu mengulurkan tangan.
"Aku Vilo, Vilomena" Aku menjabat tangannya.
"Ini Jo, pacarku" Chris memperkenalkan seorang lelaki di sampingnya dan Vilo hanya tersenyum menyapanya.
Setelah race berakhir Vilo tidak buru-buru untuk pulang ke rumah dan ia memilih pergi ke suatu tempat. Hari menjelang senja, Vilo kini duduk di sebuah kursi kayu diatas bukit. Ia menatap kota yang dipenuhi cahaya berwarna-warni. Ia menghela nafas berat dan sesekali menyemangati dirinya sendiri di dalam hati. "Vilo... Kau bisa! Kau pasti bisa!".
**********
"Kau kesini lagi?" Tanya Clay sinis.
"Aku lapar..." Jawab Vilo santai sambil mengambil sebuah roti pisang dan juga kopi instant dari lemari pendingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE
Proză scurtăMenceritakan tentang kisah balas dendam tiga orang wanita. Mereka di pertemukan secara tidak sengaja dan mulai menjalin persahabatan sambil menjalankan strategi balas dendam mereka satu persatu. Pahit manis harus mereka lalui bersama, emosi tak terk...