Part 23

7.2K 471 46
                                    

Hay... Hay... Hay... Aku datang lagi...
Adakah yang menunggu ceritaku ini, hehe...
Happy reading ya, dan semoga suka...



'Bruk'

"Awww,"

Suara benda jatuh itu langsung menarik perhatian semua orang yang ada lobby mewah sebuah kantor. Tampak seorang wanita dengan dandanan glamor serba mewah meringis merasakan panas pada bagian lengan tangan dan dadanya karena tersiram teh panas, terlihat juga seorang wanita yang menggunakan pakaian OB tampak jatuh tersungkur di lantai. Wanita itu menundukkan kepalanya tanpa berani menatap wanita yang berdiri menjulang di hadapannya dan memandangnya tajam.

"Mata kamu buta atau bagaimana, hah?" bentak wanita itu kepada wanita dengan seragam OB. "Kamu tahu, harga baju yang aku pakai ini tidak akan pernah mampu kamu beli walau dengan gaji kamu selama satu tahun, mengerti?" hardik wanita itu dengan suara keras, tanpa peduli jika sekarang dirinya sudah menjadi perhatian banyak orang di kantor tersebut.

"Maaf kan saya, mbak Tania. Saya tidak sengaja." Kata wanita OB itu pelan.

"Maaf? Tidak sengaja? Huh, orang miskin seperti kamu memang sangat pintar jika mengucapkan kata maaf." Hina Tania, "kamu pikir dengan kata maaf kamu itu kamu bisa mengganti bajuku ini? Tidakkan." Tania tersenyum sinis saat melihat wanita OB yang sedang di hinanya itu hanya mampu menunduk diam.

"Karena aku sedang bahagia hari ini, kamu tidak perlu mengganti bajuku ini, aku sudah menganggapnya sebagai sedekah." Kata Tania angkuh. Tania lalu melangkahkan kakinya, meninggalkan kerumunan dan wanita OB itu dengan gaya sombong dan angkuh yang sudah melekat pada dirinya selama ini. Tanpa memperdulikan bisikan ornag-orang disekelilingnya.

"Padahal dia yang salah karena jalan sambil main ponsel, tetapi dia malah menyalahkan Suci."

"Iya, kamu benar."

"Dasar wanita sombong."

Para karyawan berbisik-bisik membicarakan Tania. Seorang karyawati ingin menolong Suci yang masih berada di lantai, yetapi terhenti saat mendengar suara berat yang tidak asing di telinganya.

"Tunggu!" langkah Tania terhenti saat mendengar suara berat dan serak menghentikannya. Senyumnya terkembang saat melihat siapa yang menyuruhnya berhenti. Tania dan seluruh wanita yang ada di tempat itu tak bisa menutupi binar mata mereka saat melihat seorang pria tampan tengah berjalan ke arah mereka. Dia adalah sang pemilik perusahaan tersebut, Zhafran Atharayhan, atau yang lebih di kenal dengan ATHA.

"Atha," panggil Tania manja saat Atha sudah berdiri di hadapannya. Sedangkan Atha hanya berdiri diam tanpa ekspresi seperti biasanya.

Matanya langsung menyiratkan kemarahan saat melihat keadaan wanita OB-Suci- yang tersungkur di hadapannya . Wanita itu masih terduduk di lantai sambil memegangi kakinya yang berdarah karena terkena beling saat terjatuh tadi. Atha menggeram marah saat melihat darah mengalir begitu deras.

"Pengawal." Atha memanggil seorang pengawal yang selalu berada tidak jauh darinya. "Berikan apa tadi aku minta." Seru Atha saat pengawalnya sudah berada di sampingnya.

"Ini, tuan." Atha menerima apa yang di berikan oleh pengawalnya. Setumpuk uang tampak berada di tangan Atha. Semua mata terperangah melihat betapa tinggi tumpukkan uang itu, kecuali tania. Wanita itu tersenyum senang saat satu pemikiran melintas di kepalanya. "Pasti Atha ingin mengganti rugi bajuku yang kotor gara-gara OB sialan itu." Batin Tania senang.

'Wush', Atha melempar uang itu ke arah tania dengan keras, membuat Tania sedikit terhuyung. Semua mata melotot melihatnya. Uang kertas dengan nominal tertinggi itu sebagian beterbangan dan jatuh berantakan di lantai. Tetapi apa yang di lakukan Atha selanjutnya benar-benar membuat semua orang berhenti bernapas. Pria itu dengan langkah pasti dan tegap menghampiri Suci dan menggendongnya ala bridal style. Dia membawa wanita itu untuk meninggalkan tempat tersebut.

Crumbs Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang