Berita seminggu dua hari yang lalu, hari dimana aku dikeluarkan dari rumah juga dimana aku dipukuli oleh orang tuaku.
Orang tuaku menghilang, begitu juga dengan rumahku.
Aneh sekali, ada apa ini? Apa ada hubungannya denganku? Apa salahku?
"Athely Rysilla, tolong perhatikan papan tulis!" aku tersentak mendengar sebuah suara. Ahh ya aku lupa, ini sudah hari senin.
Aku memperhatikan papan tulis dengan tatapan malas, disana terdapat angka-angka yang tidak jelas dan sulit dimengerti seperti dirinya.
Guru matematika itu menyuruh semua murid untuk mencatat tentang materi dipapan tulis. Materi yang mungkin kurang dipahami oleh sebagian murid disini.
'Teng teng teng'
Bel berbunyi pertanda jam pelajaran matematika telah habis dan sekarang waktunya istirahat.
Semua murid memberi salam, guru itu keluar diikuti beberapa murid.
Aku masih tak bergeming, soal buku yang berjudul Sejarah Penyihir itu belum sempat kubaca. Kemarin hujan deras, aku juga Kuroto kebasahan dan aku demam karenanya.
"Atha? Atha?" panggil seseorang. Ahh sejak kapan Lya berada disampingku?
"Apa?" ucapku malas, jujur aku sedang tak bersemangat hari ini. Hari ini jauh dari hari minggu dan aku sebal itu.
"Ayo, Kuroto dan AiLin sudah menunggumu di kantin atas." aku mengernyit heran, aku belum pernah ke tempat itu pasalnya rumor mengatakan kantin itu dijadikan tempat pembunuhan atau entahlah.
"Ayolah!" Lya berseru sembari menarik lenganku keluar kelas.
***
"Lya--
--Sudah kubilang panggil aku dengan kakak!!" perempatan siku-siku mulai muncul di dahi Lya.
Lya kesal.
"Maaf, maaf. Kak Lya, untuk apa kau membawa kami kemari?" ucap AiLin mengulangi perkataannya yang tadi sempat terpotong oleh Lya.
"Oke, baik. Apa kalian sudah mendengar beberapa orang yang menghilang di komplek Clawq dikarenakan sebab seseorang gadis?"
Deg
Apa mereka sedang membicarakan diriku? Itu komplek rumahku! Astaga apa yang terjadi sebenarnya!? Apa mereka yang waktu itu membullyku telah menghilang? Bukankah itu bagus? Kenapa justru mereka berduka?
"Apa salahku?" kenapa mulut ini sering berbicara sendiri? Aku segera membukam mulutku sendiri.
"Athely kau berbicara apa? Huh," tanya AiLin menatapku.
"AiLin!! Panggil dia kakak, dia itu lebih tua setahun dari dirimu!"
"Huh aku mengerti." tatapannya kembali kearahku sama dengan tatapan mengintimidasi yang cukup menyeramkan itu, "Kau kenapa?"
Aku menelan ludah, aku bingung bagaimana tentang kronologi ceritanya, oke aku pusing sendiri memikirkannya.
"Biar kutebak, kau ada masalah dengan berita kehilangan itu?" mataku membola sempurna, kenapa ia bisa tahu?
"Kau yang jadi seorang gadis yang dibully itu kan?"
"Kau yang melenyapkan mereka kan?" aku melihat AiLin dan Lya yang sudah sangat terkejut apa yang dikatakan oleh Kuroto.
Mereka memandangiku dan Kuroto bergantian... Apa yang harus kulakukan?
Aku menelan saliva gugup, "A-ada apa?" sial aku tak bisa menyembunyikan ketakutanku.
"Atha... Apa yang kau lakukan? Apa itu benar?"
Aku menarik nafas panjang, apa mereka tak mau menemaniku lagi? Apa ini sudah berakhir? Apa aku akan pergi juga dari apartemen milik Kuroto, dan aku sendiri lagi.
"Bukan, bukan aku pelakunya. Aku serius. Apa setelah ini kalian akan meninggalkanku?" ucapku terang-terangan setelah mendapati tatapan tajam dari manik Lya dan AiLin.
"Tenang, kami percaya padamu. Bahkan aku sangat terpukau dengan sesuatu yang kau miliki!" kata Lya seperti mewakilkan semuanya, mata Lya sudah berubah menjadi seperti biasa tidak tajam lagi tentunya.
Aku tersenyum hangat. Syukurlah mereka masih mau mempercayaiku. Tapi bagaimana Kuroto mengetahui gadis itu adalah aku?
Lain kali mungkin akan ku tanyakan.
'Teng teng teng'
Bel berdentang lagi, kami segera kembali ke kelas masing-masing.
***
Bel pulang sudah terdengar beberapa kali, jam menunjukan pukul 14:00. Apa guru-guru ada rapat?
"Fyuh, kukira kau kemana ... tadi di kelas habisnya kau tidak ada," aku hanya tersenyum menanggapi perkataan Lya yang terkesan seperti nenek bagiku.
Kami berjalan dengan keadaan hening, aku sempat ragu apa yang dikatakan Lya.
Kau sangat keren.
Entah sudah berapa kali kata itu masih terngiang di kepalaku, apa Lya selalu seperti ini?
Kami sampai dipersimpangan, aku membalas lambaian Lya yang begitu semangat hari ini. Persimpangan ini memisahkan jarak apartemen Kuroto dengan rumah keluarga Rysla.
"Hati-hati dengan Kuroto, Kak!" AiLin berseru, aku hanya bisa tergelak mendengarnya berbicara. Apa maksudnya? Kuroto itu kan baik.
Aku melihat AiLin lagi, ia mengaduh kesakitan saat Lya menginjak kakinya.
Aku tersenyum, "Ya ... akan kuingat!" setelahnya mereka berjalan berdampingan, sesekali terlihat AiLin sedikit menjauh dari Lya yang hampir mencubitnya.
Setelah mereka tidak ada dihadapanku lagi, aku dan Kuroto kembali berjalan.
"Kuroto," ia balas menatapku melalui ekor matanya.
"Bagaimana kau bisa tahu?" tanyaku pelan takut-takut Kuroto marah.
Ia mengangkat bahu, "Entahlah, hanya feeling mungkin." setelah mendengar jawabannya itu aku hanya bisa ber-oh-ria.
"Kau pulanglah ke apartemen. Aku ingin kembali kerumahku dulu, setelah itu aku akan langsung kesana." katanya lalu berbelok di persimpangan jalan.
Kini, aku. Athely Rysilla. Berjalan seorang diri lagi.
"Kau harus berani Atha, uhm." aku menepuk-nepuk pipiku sendiri seraya melangkah lagi menuju apartemen yang terletak di kota Osaka.
Sesampainya aku disini, aku melihat apartemen yang di porak-porandakan, sofa yang berjejer di depan TV letaknya sudah tak beraturan. Aku segera berlari ke kamarku, kamarku masih rapi. Syukurlah. Untung aku sempat menguncinya, aku lantas mengambil buku itu lalu dengan secepat kilat keluar dari apartemen.
"Ini ulah siapa?"
ToBeContinue🍃
A/n
"Penghargaan tergaje dan tergantung benar-benar jatuh pada author sableng dengan imajinasi yang minim."
Oke, Rie ilfil baca tulisan yang bercetak miring itu:D
--Rie♡
(Tidak ada tanggal publish pertama)
--17 Juli 2019--
KAMU SEDANG MEMBACA
Magician [END]
Fantasía[Fantasy & (Minor)Romance] Tadinya aku berpikir, memiliki kekuatan itu seperti pada film fantasi yang ku tonton, menakjubkan. Namun aku salah ternyata memiliki kekuatan itu tak seindah film-film fantasi, kekuatan yang entah bagaimana bisa berada dal...