[Fantasy & (Minor)Romance]
Tadinya aku berpikir, memiliki kekuatan itu seperti pada film fantasi yang ku tonton, menakjubkan. Namun aku salah ternyata memiliki kekuatan itu tak seindah film-film fantasi, kekuatan yang entah bagaimana bisa berada dal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seingatku, kami berada di taman belakang sekolah.
Tapi setelah Lya memelukku erat dan mengucapkan sebuah mantera. Aku berada di sebuah tempat yang berbeda, aku berada di gedung mirip sekolah yang besarnya lebih daripada Otorish High School.
Claxi Academy, nama itu terpampang cukup jelas didepan gerbang.
Aku masih menatap kagum, gedung sekolah ini menakjubkan dan aku merasakan lenganku digenggam Lya.
Aku menoleh, hendak mengatakan sesuatu. Tapi sepertinya ia tak membiarkanku berbicara, karena ia baru saja menarikku masuk kedalam gerbang Claxi Academy.
***
Aku tak tahu mengapa aku bisa disini. Yang jelas saat Lya menarikku, gerbang itu terbuka dan saat kami menginjakkan kaki ditanah, kami mungkin lenyap ... mengingat aku merasakan tubuhku berpindah tempat.
"Kau mempunyai buku itu kan?" tanya seorang yang dibalik kursi besar.
Aku masih menatap kagum ruangan, yang disebut ruang guru ini, ruangan ini begitu menakjubkan. Aku menghiraukan seseorang yang mungkin menanyaiku itu dan sibuk menatap sekeliling.
"Heii Atha," menyadari kekagumanku, Lya langsung menyikut pinggangku.
"Aduh!" aku meringis pelan sembari memegangi pinggang.
Aku yang mendengar bisikannya lantas menganggukkan kepala. "Ia membelakangi kita, bodoh."
Aku memiringkan kepala bingung.
"Ia menemukannya di toko buku. Buku yang kau maksud itu yang ini kan?" segera Lya merampas buku yang masih kupeluk dan mengarahkan tangannya ke depan.
Kursi itu tampak berbalik, dan memperlihatkan wanita tua, ahh tidak wanita yang setengah tua itu.
Wanita itu menatap buku di genggamannya Lya dan mulai tersenyum.
"Kau salah satu mantan murid disini kan?"
Deg.
Apa maksud dari mantan murid?
Aku masih setia menyimak percakapan yang tak ku ketahui, yang terpenting bagiku adalah ruangan guru ini begitu luas dan indah.
"Ya. Kalau benar begitu, mengapa? Apa aku tak boleh menginjakkan kakiku di Akademi ini lagi hanya karena aku mantan disini?" Lya menaruh tangannya ke pinggang dan nada suaranya mulai meninggi.
"Kerjamu juga cukup bagus, kau memancing Ao ... gadis pirang itu dan beberapa orang yang menemaninya kemari. Aku sudah lama ingin menangkapnya, ia terus berbuat ulah di dunia manusia." kata wanita itu seraya beranjak dari duduknya dan mulai menghampiri Lya.