Bagian 13 : Kuroto dan Atha

685 74 8
                                    

Sejak pertama kali bertemu dengannya, entah mengapa ada sesuatu yang terus berdegup kencang ketika bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak pertama kali bertemu dengannya, entah mengapa ada sesuatu yang terus berdegup kencang ketika bersamanya.

Pertama kali aku menemukan dirinya adalah saat malam berkabut itu, aku dan supirku menabrak seseorang yang ternyata seseorang itu adalah dirinya.

Dan waktu itu juga aku menjenguknya dan menawarkan tinggal bersama sebab sepertinya ia baru saja diusir.

Ia tinggal di apartemen milikku, sedangkan aku tinggal di rumah, sesekali aku tinggal di apartemen menemani dirinya, ketika pagi berganti malam aku akan kembali kerumahku, paginya pun aku melakukan hal yang sama.

Ia mempunyai rambut coklat yang menjuntai bebas di pinggangnya dan manik emerald yang sesekali menghipnotisku saat menatapnya.

Ia sempurna, tapi saat aku mengajaknya bersekolah. Ia membantahnya dan bilang ia akan melenyapkan seseorang lagi.

Awalnya aku tak mengerti apa maksud perkataannya, sampai rencana gila AiLin untuk membuktikan bahwa semua itu salah.

Awalnya ini hanya sebuah rencana saja, tapi AiLin begitu antusias untuk membuktikan.

Sorenya aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, orang-orang yang tengah membullynya itu tiba-tiba lenyap.

"Kurone," aku menolehkan kepalaku dan mendapati gadis pirang itu menatapku dengan kilatan penasaran.

Namanya Ao, seminggu yang lalu ia berhasil membawaku juga AiLin ke tempat antah berantah ini.

Tempat yang katanya seluruh makhluk mitos berkumpul, dunia fantasi.

"Dimana Ashln?"

"Maksudmu AiLin, dan aku Kuroto ... jangan seenaknya merubah nama." ucapku membenarkan apa yang dikatakannya.

"Haha maaf tapi kalian disini harus menggunakan nama samaran."

"Namamu saja tetap Ao, kenapa kami tak boleh?" cibirku dan seketika gadis pirang itu tertawa kencang.

Aneh sekali dia.

"Haha, baik-baik. Itu hanya sebuah perumpamaan," gadis pirang ini ... ingin rasanya aku menceburkan dirinya ketengah laut.

"Kalian sedang apa?" ucap seseorang dengan nada yang kentara sekali baru bangun.

Aku menoleh dan mendapati AiLin yang masih setengah memejamkan mata dan rambut yang berantakan.

Gadis pirang itu berdiri, berjalan mendekati AiLin yang masih didepan pintu kamar.

"Kau sangat lucu!" serunya sembari mencubiti pipi AiLin.

Apa ia sehat?

"Berhenti mencubit pipiku." ujar AiLin lalu segera menghindar.

Gadis pirang itu mengkerucutkan bibirnya lalu menghilang. AiLin yang masih diam mulai bergerak menghampiriku.

Magician [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang