[Fantasy & (Minor)Romance]
Tadinya aku berpikir, memiliki kekuatan itu seperti pada film fantasi yang ku tonton, menakjubkan. Namun aku salah ternyata memiliki kekuatan itu tak seindah film-film fantasi, kekuatan yang entah bagaimana bisa berada dal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sedang apa kau disini!?" ucap Kuroto dengan nada yang naik setingkat. Ia mencengkram lengan Atha kuat dan menatapnya tajam.
Atha balik menatapnya heran, "harusnya aku yang tanya padamu. Sedang apa kau diluar bersama seorang gadis penjaga!?"
"Darimana kau tahu ia adalah gadis penjaga, huh?"
Atha gelagapan, ia menolehkan kepala coklatnya kesana kemari untuk menemukan jawaban. "Aku hanya menebak!" serunya kemudain melepas cengkraman itu dengan kasar.
"Athely, sudah. Ayo kita pergi, nanti yang lain mencarimu." ucap Clarissa seraya memegang pundak Atha.
"Kurone, sudah. Ayo kita kedalam, jangan berbicara dengan mahkluk rendahan sepertinya." ucap Ren, gadis penjaga ini.
"Hei, Shapeshifter tidak rendahan!" seru Clarissa sambil menatapnya tajam.
Ren balik menatapnya tajam kemudian melipat kedua tangannya, "tidak rendahan katamu?" ujarnya lalu menurunkan tangannya dan menaruhnya diantara pinggangnya.
Clariss menatapnya lebih tajam, "Klan Shapeshiter memang tidak rendahan! KAMI TIDAK RENDAHAN!" seruan Clarissa menggema di seluruh hutan dan mengakibatkan beberapa hewan-hewan menghampirinya.
Manik biru milik Clarissa bersinar terang ditengah kegelapan. "ALERTE ASCENDARE!" sebait mantra telah diucapkan Clarissa, yang membuat sebuah tongkat hitam berbalut kepingan emas muncul.
Atha menatapnya sendu, ia jatuh terduduk begitu merasakan aura yang berbeda dari Clarissa. "Clarissa...." lirihnya.
Kuroto juga Ren menatap Clarissa tidak percaya, "Apa yang kau lakukan, bodoh?" ucap Ren sambil menendang batu dibawahnya.
Clarissa tersenyum sinis, "klan Shapeshiter tidak rendahan," ucapnya sambil mengarahkan tongkat hitam berbalut kepingan emas itu tepat di jantung Ren.
"Avada kedav-
-NOX!" ucapan Clarissa lebih dulu dipotong oleh seseorang yang tiba-tiba datang. Seorang gadis bersurai pirang itu tersenyum miring, "mau apa kau kemari, Clarissa?" tanyanya.
Clarissa menggeram pelan, "kenapa kau meredupkan cahaya di tongkatku!?" ucap Clarissa membalikkan pertanyaan.
Gadis itu masih setia dengan senyuman miringnya, "miris ya, jadi orang baik. Makanya aku muak," ucapnya menyindir Atha serta Clarissa.
Manik biru milik Clarissa yang semula terang kini redup. Hewan-hewan yang semula berkumpul dekat Clarissa sudah kembali ke dalam hutan.
Atha yang semula menunduk, terpaksa mendongak menatap gadis bersurai pirang itu.
Tak lama, dari kejauhan datanglah tiga orang yang melayang. Mereka melepas mantra melayangnya dan menatap Clarissa serta Atha dengan tatapan tajam.