2. Masa lalu kelam

3.7K 143 4
                                    

FLASHBACK ON

Prang... Prang

Terdengar suara suara pecahan kaca dari arah dapur yang sangat keras hingga terdengar sampai  ke dalam kamar Putri.

"Hoam," Lenguh Putri karena merasa waktu tidurnya terganggu "Suara apa sih berisik banget?." Tanya Putri pada dirinya sendiri sembari dengan menguap beranjak dari tempat tidur nya.

"Mah stop! Jangan di lempar terus kacanya lagi nanti tangan nya berdarah" Pekik ayah Putri berusaha menghentikan aksi mengerikan dari Mamah Putri yaitu memecahkan kaca dengan tangannya sendiri di bawah lantai berusaha terus menonjok dan memukuli kaca tersebut dengan wajah frustrasi.

Memang Lisa Mamah dari Putri memiliki penyakit gangguan ke jiwaan yang terkadang sesuatu apapun yang dapat mengubah emosi dan kondisi psikis nya yang seketika dapat berubah menjadi terkadang lembut, kasar, dan sadis. Seperti sekarang yang tengah Putri lihat dari arah tangga yang menghubungkan antara kamar nya dan lantai bawah bahwa penyakit Lisa sedang kambuh dan berbuat nekat dengan memecahkan semua benda di dapur hingga membuat jari jari dan tanganya bercucuran darah segar.

Putri yang melihat Lisa dari tangga hanya menangis dan menatap sendu kearah Mamah nya sedang dalam keadaan seperti itu. Putri tak berani mendekati Lisa karena takut menjadi korban kesadisan Mamah nya sekarang yang tengah setengah  sadar. Gilang ayah Putri pun hanya dapat mencegah dengan kata kata yang ia  ucapkan dari jauh karena tak ingin menjadi korban juga.

"Mahh....Stop mah tangan mamah udah berdarah nanti mamah sakitt!" Teriak putri dari tangga karena merasa tak tega melihat bagaimana kelelahan dan kesakitan di wajahnya akan tetapi tangan dan amarahnya terlalu mendominasi tubuhnya.

Namun, Setelah Putri melihat Lisa agak lebih tenang karena sudah berhenti melakukan aksinya namun isak dan tangisnya masih terdengar sampai di telinga Putri. Kemudian Putri pun berlari menghampiri Lisa dan langsung memeluknya.

"Mah udah yah jangan lagi, lihat tangan mamah udah berdarah, Putri ga mau lihat mama sakit" Ujar Putri yang menangis di pelukan Lisa dan berusaha mencengkeram tangan Lisa yang tak terluka agar berhenti untuk bergerak, agar mengurangi darah yang terus keluar dari jari jari manis Mamah nya.

Gilang menghampiri Lisa dan Putri kemudian mengajaknya untuk duduk di sofa dekat dengan dapur. "Hiks..Hiks" Tangis Putri pecah yang tak tega melihat tangan Lisa sudah berlumuran oleh darah.

"Mah..kenapa mamah jadi gini? Hiks... Putri pengen Mamah yang dulu sebelum abang pergi, hikss"

Memang sebelum Lisa mengalami gangguan jiwa  seperti ini mereka keluarga yang harmonis, dengan Putri yang memiliki abang bernama Rian. Putri pun dulu adalah gadis yang ramah, baik, dan tidak nakal. Dulu pun Putri di sekolah sering di bully oleh teman teman nya karena memang penampilan nya yang terkesan culun. Namun putri menghadapi nya dengan sabar dan hanya di balas dengan senyuman.

"Mahh... Putri pengen mamah yang dulu yang selalu sabar, senyum terus! Kemana mamah yang dulu? Mamah yang selalu ngajarin putri buat sabar terus senyum buat ngadepin semua masalah! Tapi kenapa sekarang mamah jadi gini saat abang pergi ninggalin kita duluan?"

"Putri kangen mamah yang dulu" Sambil terus mengeratkan pelukannya dari samping tubuh Lisa, sementara Lisa hanya menatap kosong ke arah depan.

"Sabar nak kita ngadepin sikap mamah sama sama yah" Ucap Gilang yang menepuk pundak putrinya, lalu mengajak Lisa ke kamar untuk istirahat.

"Bang?Kenapa abang pergi duluan? Kenapa bukan Putri ajah kalo jadi nya bakal kayak gini kalo Abang pergi?Hiks..." Isak putri yang mengingat bagaimana ia saat di tinggal pergi oleh Abang nya untuk selamanya.

Fantastic Four GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang