"Kemana ajah si lo lama banget dah." Grutu Wilia dengan nada jengkel kepada Asila yang baru saja sampai di club.
"Ya sorry" Jawab Asila sambil melepas helm full face nya.
"Udah kaga usah di perpanjang. Ayo masuk" ajak Putri disusul dengan Jeslin, Wilia, dan Asila.
Mereka berjalan dengan santai memasuki club yang tidak terlalu ramai karena siang hari mungkin. Saat setelah sampai dalam mereka langsung menuju tempat biasa mereka saat beradabdi club tersebut namun disana terlihat ada segerombolan cowok yang sekitar ada enam orang tengah bercanda ria.
"Ehh tempat kita kok ditempatin sih? Kan kita udah bilang sama pelayan disini kalo itu tempat khusus kita,Mana udah di bayar mahal" celoteh Putri yang tak terima karena mereka sudah membayar mahal tempat tersebut khusus untuk mereka tempati.
"Cihh..Yaudah ayo samperin lah" desis Jeslin sambil berjalan duluan. Mereka berempat berjalan menuju tempat yang di maksud dan
BRAKKK
Jeslin menggebrak meja yang tengah banyak kartu diatasnya. "Siapa Lo pada iini tempat gue and temen temen gua ngapain Lo pada disini.Pergi!!" Bentak Jeslin sambil berdecak pinggang.
Salah satu cowok yang tak terima langsung berdiri menghadap Jeslin "Lo yang siapa tiba tiba dateng marah marah ga jelas!" balas cowok tersebut yang terlihat urakan dengan rambut yang acak acak serta tindik di telinga kanan nya terlihat tampan untuk seorang laki laki--- Verno.
"Ini tempat gue sama temen temen gue. Mending sekarang lo pergi dari pada gue sama temen temen gue habisin lo semua disini!!" perintah Asila dengan raut wajah datar.
"Hmm... setahu gue ini tempat umum ya? Kok lo pada ribet sendiri kan ada tempat lain. Siapa cepat dia dapat lah" sahut cowok yang sedang membalikan topi yang ia kenakan dari arah ujung sofa--- Randy.
"Tapi ini tempat udah gue boking sama temen temen gue. Tanya sama pelayan disini ini tempat biasa siapa?"
"Mas sini?!" Teriak Asila yang terlihat sangat marah. "Iya non ada apa?" Jawab si pelayan club dengan kikuk. "Ini tempat kenapa bisa ditempatin duluan? Kan kita udah booking. Lo ga tau apa pura-pura bego?" sembur Asila pada sang pelayan club.
"Iya non tadi sudah saya bilang jangan tapi mereka tetap kekeuh minta duduk disini"
"Yaudah sono lo boleh pergi" Usir Wilia pada si pelayan dengan mengibaskan tangannya.
"Lo bisa denger pelayan tadi ngomong apa, HAH!Pergi lo semua sekarang!" bentak Wilia sembari menunjuk cowok yang tadi berhadapan dengan Jeslin.
"Gausah tunjuk tunjuk temen gue" ucap cowok ber hoodie merah marun--- Key mencekal lengan Wilia hingga Wilia meringis sakit.
"Aww... Dan Lo siapa? Ga usah pegang pegang sakit tau!" kata Wilia sambil menepis tangan laki laki tersebut dengan kasar.
"Woi brengsek lo yah!"pekik Putri yang sendari tadi hanya diam dan tiba tiba berteriak saat seorang menarik rambutnya dari belakang.
"Ehh sorry, Abisan rambut lo lucu minta ditelen" jawab cowok yang menggunakan topi bertuliskan you bitch di kepalanya--- Adit dengan tampang polos kembali menarik rambut putri.
"Sakit bego lepasin woi!" tangan Putri refleks menampar pipi kanan cowok tersebut.
"Anjir galak galak yah cewe jaman sekarang" gumamnya yang memegangi pipinya yang merah karena tamparan yang cukup keras dari Putri.
"Haha mamam tuh tamparan!" teriak Wilia karena memang diclub terlalu bising dengan suara alunan lagu DJ disko yang keras.
"Udah. Ayo cabut! Panjang urusannya kalo nyari masalah ama cewe mah!" Kata cowok dengan wajah yang sangat baby face sangat kontras dengan suara berat nya--- Azam yang mengajak teman-teman nya yang sendari tadi berdebat untuk pergi dari tempat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantastic Four Girl
Teen Fiction{ HIATUS GAK TAU SAMPAI KAPAN!!} Hanya berisi kisah persahabatan empat cewek depresi karena masa lalu yang membuatnya menjadi seperti sekarang, nakal, merokok, berkelahi, clubbing, bolos, balap liar, membunuh adalah kebiasaan dari mereka. Kebiasaan...