BRUKK
"Aww..Lo kalo jalan liat liat dong punya mata ditaro diman.." Asila terbelalak kaget saat melihat seorang yang telah menubruknya.
"Mata gue di sini kok" jawab Randy mengedipkan sebelah matanya.
"Minggir!" usir Asila dengan nasa ketus.
"Ga mau" jawab Randy dengan memasukkan tangan kirinya kedalam kantong celananya dan tangan kanannya memegang ransel yang ia cangklek hanya di sebelah kanan.
"Ngapain sih lo disini sih! Minggir gue mau lewat" usir Asila lagi namun tak di hiraukan oleh Randy
"Gue sekolah disini lah"Jawab Randy angkuh mengangkat dagunya tinggi.
"Oh. Yaudah awas gue mau lewat!" usir Asila untuk yang ketiga kalinya dengan sedikit penekan disetiap kata.
"Kalo gue ga mau awas gimana?" tanya Randy dengan tampang songoongnya
"Awww awas Lo ya crazy girl" pekik Randy reflek memegangi dengkulnya yang barusan di tendang kuat oleh Asila dan sang pelaku sudah lari kencang menuju kantin
^^^^
~Kantin~
"Dari mana aja sih lo" tanya Wilia pada Asila yang terlihat terengah-engah sedang menetralkan deru nafasnya.
"Gu..gue a..a...abis di ke..kejar kejar ama cowok aneh"jawab Asila terpotong potong sembari megap-megap.
"Ngomong yang bener kecoa"
"Gue abis di kejar kejar sama cowok yang waktu itu ngehadang kita dijalan" jawab Asila setelah bernafas teratur kembali dan langsung meminum minuman milik Putri.
"Minuman gu....Ya nasib gue emang udah gini" ucap Putri dengan wajah yang mendramatisir.
"Alay lo kodok empang" Asila melempar botol minuman milik Ptri tadi tepat mendarat di dahinya.
"Sakit nyet" pekik Putri memegangi kepalanya.
Tanpa mereka sadari ada empat laki laki menatap mereka dari kejauhan bangku ujung. Jelas Crazy Devil itu tidak bisa melihat karena disana terlalu banyak murid yang mengerubuni bangku yang diduduki keempat laki laki tersebut.
"Gue ngerasa ada yang ngeliatin kita dari tadi" ucap Jeslin yang tengah fokus membaca novelnya.
"Hah, Siapa?" ucap mereka bertiga kompak terheran yang padahal sendiri tadi Jeslin hanya menatap bukunya.
"Liat noh"Jeslin hanya menunjuk dengan dagu nya walau matanya masih tetap fokus membaca, kelebihan yang luar biasa karena sasaran Jeslin tepat.
"Mana orang banyak banget manusia gitu kayaknya ga ada yang ngeliatin kita"jawab Wilia yang matanya terus mencari keberadaan orang yang di maksud.
"Itu tuh yang lagi di kerumunin sok pake kacamata hitam disekolah" ujar Jeslin sembari menunjukan dengan jari telunjuknya.
Keempat cowok yang di maksud merasa ditunjuk langsung menghampiri Crazy Devil itu dengan tangan yang di masukkan kedalam saku celana dan kacamata hitam yang bertengger manis di pangkal hidung mereka, terlihat sangat cool dan tampan bagi cewek-cewek lain namun berbeda dengan Jeslin, Asila, Wilia, dan Putri.
Tanpa disuruh mereka langsung duduk di depan Crazy Devil dan..
"Apa lo nunjuk nunjuk gue" tanya Verno to the point tepat di depan wajah Jeslin membuat Jeslin sedikit memundurkan wajahnya.
"Geer Lo"jawab Jeslin dingin setelah menetralkan nafasnya yang sempat terhenti.
Jeslin langsung nyelonong pergi tanpa sepatah kata pun."Tunggu" berbarengan Asila, Wilia, dan Putri menyusul Jeslin yang sudah berjalan duluan didepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantastic Four Girl
Ficção Adolescente{ HIATUS GAK TAU SAMPAI KAPAN!!} Hanya berisi kisah persahabatan empat cewek depresi karena masa lalu yang membuatnya menjadi seperti sekarang, nakal, merokok, berkelahi, clubbing, bolos, balap liar, membunuh adalah kebiasaan dari mereka. Kebiasaan...