"Ehh bosen nih gue, ngerjain guru yuk?" Kata Wilia yang mulai bosan dengan keadaan yang hening di Rooftop atas gedung sekolah karena sendari tadi Jeslin, Asila, dan Putri hanya diam menikmati hisapan rokoknya.
"Ayok, kira kira ngapain yah?" Sahut Putri sembari mengepulkan asap rokok dari hidungnya.
"Gue punya ide. Bentar gue liat dulu gue bawa apa kaga barangnya" Asila membuka tasnya dan mengecek barang yang ia maksud ada atau tidak, "Aha gue bawa ayok kebawah, gue jamin seru dah" Lanjutnya sambil mengangkat tinggi-tinggi barang yang Asila maksut.
"Anjir... Sejak kapan Lo bawa begituan ditas Lo?" Kaget Wilia melihat barang yang ditunjukkan oleh Asila.
Jeslin hanya menyimak pembicaraan teman teman nya dengan tangan yang fokus memasukan cemilan kedalam mulutnya.
"Hmm..." Asila tampak berfikir, "Sejak kaga tau gue juga, yaudah ayok!" Ajak Asila antusias dan bangkit dari duduknya.
Mereka berempat menuruni beberapa tangga yang menghubungkan antar lantai kelas-kelas dan Rooftop. Semua kelas terlihat berisik menandakan tidak ada guru yang mengajar mungkin sedang rapat di ruang guru yang akan manambah keseruan diaksi Asila, Jeslin, Wilia dan Putri.
"Kayaknya guru pada rapat deh, Wah makin seru nih" Binar Wilia melihat banyak guru yang sedang duduk berjejer di hadapan meja panjang di ruang guru.
"Yoi, Ayok mulai. Nih" Asila membagikan barang yang mungkim akan membuat seluruh guru yang ada di ruang guru jantungan.
"Gue dulu" Ucap Jeslin sembari melempar-lempar barang tersebut ke udara kemudian ia tangkap kembai.
"Oke,Semoga berhasil bung" ujar Putri yang sok memberi semangat kepada Jeslin dengan menepuk pundaknya.
Mereka berempat berdiri di belakang ruang guru yang sedang rapat dengan diam dan Jeslin berjalan menuju jendela yang terbuka sedikit memudahkan melancarkan aksinya.
Satu
Dua
Tiga
DUAR...
Dilanjut dengan aksi Wilia, Asila, dan Putri berbarengan melempar benda tersebut kedalam.
DUAR...DUAR...DUARR
Suara seperti bom meledak terdengar jelas di telinga para guru dan membuat seluruh guru panik dan ada juga yang kaget hingga mengeluarkan kata kata yang tak masuk akal.
Dan ya Jeslin, Asila, Wilia, dan Putri melempar petasan yang cukup besar ke tengah tengah meja guru yang sedang rapat tersebut.
"Kabur Woii cepetan!!" Teriak Wilia menginterupsi.
Mereka berempat cepat cepat berlari dan memanjat tembok sekolah untuk segera kabur dari amukan para guru.Semua guru tersentak kaget bahkan ada beberapa guru yang sampai pingsan karena suara yang cukup menggelegar. Semua murid yang mendengar seperti suara bom dari arah kantor dan teriakan para guru membuat siswa siswi penasaran dan melihat ada kejadian apa di kantor.
Dan si para pelaku tertawa lepas dibengkel belakang sekolah.
"Hahaha aduh duh gila perut gue sakit anjir hahaha" Kata Putri sambil mengatur nafas.
Karena memang tadi mereka tertawa lepas sambil berlari cukup kencang menghindari amukan dari para guru yang pasti akan seperti anjing kelaparan, Ngoceh-ngoceh tanpa rem."Hahaha sumpah ngakak gue tadi liat Pak Tomi teriak kayak cewe" Sahut Asila ngos-nggosan.
"Keren ide Lo sil" Ucap Jeslin sama seperti Asila dan Putri mengatur nafas gang tersengal-sengal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantastic Four Girl
Teen Fiction{ HIATUS GAK TAU SAMPAI KAPAN!!} Hanya berisi kisah persahabatan empat cewek depresi karena masa lalu yang membuatnya menjadi seperti sekarang, nakal, merokok, berkelahi, clubbing, bolos, balap liar, membunuh adalah kebiasaan dari mereka. Kebiasaan...