21.

3.8K 130 36
                                    

"Gimana keadannya?" Tanya seorang dengan seluruh tubuhnya ditutupi oleh jas berwarna hitam pekat dan mengenakan kemeja hitam pula di dalamnya

"Gua salah sasaran" Ucap lawan bicaranya dengan santai sambil menenggak winenya

"Goblok! Sampai sasaran salah lo mati gue ga tanggung jawab!!" Jawab kembali si berjas hitam pekat dengan menggebrak meja di depannya.

"Santai tai, lagi pula mati juga bikin lo seneng karena sasaran salah gue juga bakalan jadi sasaran lo berikutnya jadi gue ga perlu kerja cape cape."

****

"Aaaa ampun,apa salah saya samu kamu?" Tanya seorang perempuan dengan kaca mata bulat yang bertengger di pangkal hidungnya.

"Hmm...Ga ada sih, Kan tadi gue udah bilang, kalau gue cuman mau ngajak lo main,Salah?" Tanya asila dengan seringaian nya sambil tangannya tak henti hentinya menyayat bentis dan paha sang wanita tersebut.

"Apa ini yang kamu sebut main main?" Tanyanya menunjuk kaki kanan dan kiri nya yang sudah mengalir deras darah segar.

"Banyak bacot lo, belum juga permainannya gue mulai!!" Bentak asila yang kemudian bangkit dari jongkoknya dan menginjak bentis tersebut dengan keras dan terdengar suara pekikan yang amat sangat nyaring dari mulut wanita tersebut.

Asila langsung mengambil pisau nya yang lebih panjang di dalam tak sekolahnya dan menusuk dahi wanita tersebut hingga mencipratkan darah segarnya ke seragam sekolah nya.

"Kotor dah baju gue" Ucapnya lesuh dan menatap seragamnya, Wanita tersebut sudah tak sadarkan diri atau mungkin nyawanya sudah hilang

Sekarang asila sedang berada di dalam sebuah gudang bekas pembuatan tepung yang sudah terbengkalai, Hawa nafsu membunuh nya tiba tiba memuncak yang kemudian dirinya membawa Mirna teman sekolahnya yang terkenal cupu dengan modus membantu mengerjakan tugas pengamatan pabrik tepung, namun ini lah yang terjadi

Setelah sedikit membersihkan darah tersebut kemudian dia terfokus lagi dengan korbannnya yang masih terdapat pisau di dahinya

Mencabutnya dengan kasar "Yah dah mati" Ujarnya tak kalah lesuh, Kemudian asila menusukkan pisau nya kembali di mata sebelah kanan dan menariknya hingga perut wanita tersebut dan mencongkel mata sebelah kiri wanita tersebut

"Ahh itung itung nambah koleksi" uajarnya yang kemuadian membersihkan pisaunya dan memasukknya bola mata tersebut ke dalam toples kecil yang selalu ia bawa.

Yang kemudian dirinya pergi meninggalkan tempat tersebut tanpa perlu kebingungan untuk mengurus mayat tersebut.

"Urus,Pabrik bekas pembuatan tepung" ujarnya berjalan menuju motor ninja kesayangannya

"Lo! Nyusahin gue doang tau ga?! Kalau bukan karena.." Tut tut, Ponsel dimatiakn secara sepihak oleh asila, Kemudia menggunakan helm full face nya dan melesat meninggalkan tempat tersebut.

****

"Jes lo kapan bangun gue kangen walau lo jarang ngomong sumpah deh tapi gue tetep kangen sama lo" Ujar putri tanpa nada semangat di dalamnya

"Bangun gila, gue ngarasa ngomong ama ranjang doang" Ujar putri yang menyentil dahi jeslin pelan yang kemudian mendapat jitakan kasar dari belakangnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fantastic Four GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang