"HAI HAI BABANG ADIT DATANG!" teriak Adit tanpa dosa saat orang pertama yang membuka pintu kantor kepala sekolah tersebut.
Plak
"Brisik nyet!" Key langsung memukul tengkuk Adit karena kesal dengan dirinya yang seenak jidat berteriak seperti sedang di tengah hutan.Dan si pelaku hanya menunjukan deretan giginya.
"Ada apa bu panggil saya? Eh kami deng?" tanya Randy ambigu sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Apa benar kalian tadi telat?" tanya Bu Indah selaku guru sekaligus kepala sekolah di gedung sekolah mereka.
Deskripsi sekolah.
Jadi nama sekolah yang di tempati oleh Jeslin, Wilia, Asila dan Putri memang sama dengan Verno, Kay, Adit, Randy, Azam dan Nizam. Namun berbeda gedung hanya saja satu gerbang karena memang sekolah nya cukup luas oleh karena itu isi siswa siswi dari sekolah tersebut pun adalah kalangan atas bisa dibilang sekolah untuk orang mampu atau lebih jelasnya orang orang kalangan ke atas. Sekolah tersebut di pisahkan oleh 3 lapangan, lapangan basket, lapangan sepak bola dan lapangan parkir, jadi jika ingin berjalan dari gedung ke gedung satu cukup menguras tenaga oleh karena itu mereka jarang bertemu karena berbeda gedung.
Berbeda dengan Jeslin and the genk dan Verno and the genk mereka selalu berkeliaran sesuka mereka kemana saja jadi mereka juga sering bertemu walau jarang.
Cukup.
"Iya bu, kenapa emang?" tanya Nizam kelewat polos dengan tampang tak bersalahnya.
Yang lain hanya menepuk jidatnya masing masing. "Kok yah gue punya temen gini amat" gumam mereka secara bersamaan.
Bu Indah hanya menggeleng kepala melihat keenam siswa di hadapannya yang setiap harinya pasti ada yang berkunjung ke ruang BK didepannya.
"Benar bukan? Jika kalian terus nakal seperti ini ibu akan keluarkan kalian dari seko..."
Drtt Drtt
Ponsel Bu Indah tiba tiba berbunyi memotong ucapannya untuk keenam siswa di hadapannya yang masih setia berdiri dengan jarak berjauhan sembari memasukkan tangannya kedalam saku."Halo"
"..."
"Oh oke nanti saya sampaikan"
"..."
"Oh, gadis empat yang nakal itu juga?"
"...."
Setelah selesai berbicara dengan orang di sebarang telfon yang ternyata dari guru gedung sekolah sebelah.
Verno sempat mengerutkan keningnya saat mendengar kata gadis empat nakal itu dari ucapan Bu Indah yang berbicara di telfon.
"Gue rasa itu Asila dan temen temennya" batin Randy dengan mengeluarkan senyum smriknya.
"Ibu yakin mau ngeluarin kami dari sekolah?" tanya Kay dengam senyum miring menatap Bu Indah dengan santai.
"Tidak siapa yang bilang?" jawab Bu Indah sedikit bingung harus bagaimana menjelaskan ucapan nya tadi.
"Barusan ibu bilang juga" celetuk Adit memojokkan Bu Indah dengan senyum gelinya.
"Tidak ibu bilang jika kalian terus nakal seperti ini ibu akan keluarkan kalian dari kelas dan di pindahkan ke kelas khusus seperti itu" jelas Bu Indah sembari menggaruk tengkuknya pertanda dirinya merasa bingung.
"Lalu..." balas asal Nizam yang seketika langsung membulatkan mata
"WHAT!!" pekik mereka kecuali Randy dan Varno
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantastic Four Girl
Teen Fiction{ HIATUS GAK TAU SAMPAI KAPAN!!} Hanya berisi kisah persahabatan empat cewek depresi karena masa lalu yang membuatnya menjadi seperti sekarang, nakal, merokok, berkelahi, clubbing, bolos, balap liar, membunuh adalah kebiasaan dari mereka. Kebiasaan...