PRANG
"Woi siapa itu?!!" teriak Asila saat ia sedang menaiki tangga yang menghubungkan lantai dasar dengan kamarnya setelah kepulangannya menonton film dengan Jeslin, Asila dan Putri.
Prang bruk pyarr Aww
"Anjir apaan sih itu" monolog Asila yang terus mengintai kearah pintu utama," kok ada suara orangnya jangan jangan maling" lanjut Asila yang bersiap memegang tongkat besball di tangannya yang ia ambil dari sebelah tangga.
"Kyaa BUGHH mampus Lo" pekik Asila yang langsung memukul punggung orang tersebut, wajahnya tak terlihat karena memakai Hoodie yang menutupi hingga sampai ke kepalanya.
"Aww sakit nyet" rintih seseorang itu yang langsung membuka penutup kepala di Hoodie nya dan kemudian membalikkan badannya.
"What! Asela Lo ngapain disini?" tanya Asila bingung menaikan sebelah alisnya dan mengangkat tongkat baseball nya yang ia taruh di atas pundaknya.
"Gue kabur, sumpah kaga betah gue disono pliss gue tinggal disini yaaa yaaa plisss..."Orang yang disebut Asela yang tak lain adalah adik kembar dari Asila itu berbicara dengan tampang puppy eyes nya.
"Ogah ribet ada lo mah" Asila yang menjawab datar langsung berjalan menuju sofa dan melepas sepatu kets nya tak lupa menaruh tongkat baseball ketempat nya semula.
"Ih lo mah gitu. Pliss yah gue tinggal disini ga lama kok sumpah yaa sampai bodyguard bokap nemuin gue aja" Asela menyusul Asila dan duduk bersandar dipundak Asila, masih dengan tampang yang dibuat buat.
"Ya seterah lo,tapi inget awas kalo lo rusuh disini" Asila yang jengah dengan kembarannya itu langsung berjalan balik menuju kamarnya.
"Eh tunggu terus maksut lo tadi ngancurin semua barang disini apa?" Tambah Asila saat ditangga.
"Hehe, gue niatnya mau nakutin lo biar lo panik malah gue di gebuk" jawab Asela dengan cengiran dari balik sofa yang terlihat hanya kepalanya saja.
"Basi lo" jawab seadanya Asila dan langsung memutar tubuhnya kembali melanjutkan menuju kamarnya.
"Iya lah lo kan psycho mana takut!!" teriak Asela tanpa beban dari bawah yang sudah mengangkat kakinya di meja dan menyalakan televisi dihadapannya.
Pletak
"Sakit gila Woi nyet!!!" teriak Asela lagi saat sendal milik Asila melayang dari lantai atas dan tepat mendarat di tengkuk Asela."Mampus lo!!" balas Asila tak kalah kencang dari kamar atasnya.
••••
Saat malam hari Asila merasa tenggorokan nya kering ia berjalan menuruni tangga dan melihat Asela sedang duduk di ruang TV sambil mulutnya yang tak henti hentinya mengunyah snack yang sedang ia genggam.
"Tidur woi, ga baik bocah tidur malem malem" ucap Asila sambil menuangkan air kedalam gelas nya.
Memang jarak antar ruang tv dan dapur tidak terlalu jauh jadi Asila tak perlu susah susah berteriak seperti di hutan.
"Yaelah. Lo sama gue cuman beda lima menit doang sok sokan bilang gue bocah" cerocos Asela dengan mulut yang penuh snack.
"Intinya gue tetep kakal lo kan?" tanya Asila berjalan dan duduk di samping asela.
"Iya iya gue ngalah, Sil main PS yuk?" ajak Asela antusias dengan mulut yang belepotan seperti anak kecil akibat dari bumbu si snack yang ia makan.
"Iya ayuk gue juga udah lama kaga main PS lagi" mereka berdua pun akhirnya terbawa akan suasana bermain mereka, terkadang berbicaranya kasar yang semua hewan yang ada di dalam kebun binatang keluar. Kadang tertawa lepas. Dan sampai akhirnya permainan selesai Asila lah yang memenangkan permainan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantastic Four Girl
Roman pour Adolescents{ HIATUS GAK TAU SAMPAI KAPAN!!} Hanya berisi kisah persahabatan empat cewek depresi karena masa lalu yang membuatnya menjadi seperti sekarang, nakal, merokok, berkelahi, clubbing, bolos, balap liar, membunuh adalah kebiasaan dari mereka. Kebiasaan...