"Hei..." Wilia tersentak kaget saat ada yang menepuk pundaknya dari belakang.
"Apaan sih l..."
"Eits santai dong, lo kenapa?" tanyanya.
"Bukan urusan lo" jawab ketus Wilia.
"Siapa tau gue bisa bantu lo" tanya Putri.
Wilia dan Putri memang satu sekolahan saat SMP bisa dibilang mereka bertemu dengan cara yang aneh. Waktu itu Putri sedang pada masanya kedatangan tamu namun mendadak ia lupa membawa keperluan nya. Wilia yang melihat raut wajah bingung Putri saat sedang didalam kamar mandi Wilia yang kebetulan membawa nya memberikan kepada putri.
Alhasil membuat Putri senang karena disekolah Putri pun tak punya teman bisa dibilang senasib dengan Wilia bahkan kelakuan mereka pun sama. Putri sering menghampiri Wilia saat istirahat di kantin sampai sekarang.
"Gue ga butuh bantuan" Wilia langsung pergi meninggalkan Putri yang melihatnya dengan tatapan sendu.
"Gue jadi penasaran sama lo Wil, sama masalah yang lo punya sampai lo kayak gini" gumam Putri tersenyum melihat punggung Wilia.
••••
"Awasss.....!" teriak Putri saat melihat Wilia hampir terkena bola basket yang berat kearah kepalanya.
"Ehh..." Wilia yang panik karena Putri langsung manggantikan posisi Wilia berdiri dan tersungkur karena dorongan dari Putri.
Putri langsung jatuh pingsan dan di bawa ke ruangan UKS oleh murid murid lain dan Wilia yang merasa tak enak menunggu Putri hingga sadar dan meninggalkan pelajaran terakhirnya.
"Aduhh gile gue abis ketiban bola apa beton sih" ringis Putri yang belum sadar akan keberadaan Wilia disamping nya.
"Lo dah sadar" tanya Wilia mencengkeram pinggiran ranjang UKS.
"kalo gue belum sadar gue ga mungkin ngomong sama lo" jawab Putri yang masih sibuk memegangi kepalanya.
"Sorry" Wilia menunduk kepalanya karena menurutnya kejadian ini adalah salah dirinya yang teledor, berdiri di sampaing lapangan basket yang sedang di gunakan.
"Gue maafin lo kalau lo mau nurutin permintaan gue" ujar Putri berbinar karena mendapat kesempatan untuk meminta nya.
"Ya, Apaan?"
"Lo harus mau jadi temen gue" Wilia hanya memasang wajah datar tanpa memasang wajah sok kaget mendengar permintaan Putri.
"Iya gue mau" jawab Wilia datar.
"Hah bener? Oke sekarang kita teman" Putri refleks ingin memeluk namun Wilia langsung memegangi perutnya yang kambuh.
"Eh lo kenapa" tanya Putri yang kaget melihat reaksi Wilia.
"Gapapa kok, udah yuk balik kekelas" ucap Wilia mengalihkan pembicaraan dengan raut wajah menahan sakit di perut nya.
"Ogah ah gue mau kekantin aja. Lo mau ikut kaga?" ajak Putri menuruni ranjang kemudian berjalan sempoyongan.
"Yaudah yuk gue juga lagi males belajar" jawab Wilia dan kemudian mereka langsung berjalan beriringan menuju kantin.
Dan saat itu juga Wilia dan Putri berteman baik Putri sudah mengetahui semua masalah pada diri Wilia dan sebaliknya. Wilia sangat mendukung apa yang akan dilakukan Putri yaitu membalas dendam kepada orang yang sudah membuat dirinya menjadi seperti sekarang.
Katakanlah mereka aneh terlebih Wilia yang mendukung sangat ide gila Putri namun karena masalah yang mereka punya termaksut Putri sangan pantas untuk mendapatkan balasan yang setimpal dan sepadan bagi si pelaku dan Putri hanya ingin semua dendamnya terbalas dengan tangannya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/149762060-288-k778768.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantastic Four Girl
Teen Fiction{ HIATUS GAK TAU SAMPAI KAPAN!!} Hanya berisi kisah persahabatan empat cewek depresi karena masa lalu yang membuatnya menjadi seperti sekarang, nakal, merokok, berkelahi, clubbing, bolos, balap liar, membunuh adalah kebiasaan dari mereka. Kebiasaan...