Semenjak kejadian gagalnya kencan Mingyu dan Jisoo, entah kenapa, pemuda Kim itu nampak mengibarkan bendera perang pada Seokmin.
Ia curiga pada Seokmin. Tidak hanya curiga, tapi Mingyu yakin kalau Seokmin lah yang menjadi pelaku utama dalam kasusnya bertemu dengan badut beberapa hari yang lalu.
Setelah badut itu memegang tangan Mingyu dan berhasil membuat laki-laki itu lari terbirit-birit, tidak ada yang tahu bagaimana kisah selanjutnya.
Mingyu kabur ke rumah hantu. Menerobos antrean, hingga menerobos petugas yang berjaga. Namun malah, ia semakin ketakutan karena mendapati nenek gayung di dalam sana. Mingyu jatuh pingsan.
Tentu ia tidak akan menceritakan hal memalukan tersebut pada siapapun. Apalagi pada Jisoo! Bisa-bisa acara pendekatannya gagal begitu saja.
Saat bertemu dengan Jisoo di keesokan harinya, Mingyu mengatakan bahwa ia harus pergi ke toilet karena sudah tidak tahan lagi ingin buang air besar.
Alasan itu tentu jauh lebih elit jika dibandingkan dengan pingsan akibat bertemu nenek gayung, bukan?
Jisoo juga bercerita kalau selagi menunggu Mingyu, Seokmin mendatanginya. Karena itulah, Mingyu 100 persen yakin kalau Seokmin adalah dalang dari kekacauan acara kencannya dengan Jisoo.
Sekarang, sedang berlangsung rapat evaluasi bulanan kinerja pegawai. Setiap staf kepegawaian siap melaporkan siapa saja yang patut diperhitungkan dalam kinerjanya, dan siapa yang patut diberi peringatan.
"Hong Jisoo. Semenjak dia membawa anak kecil ke kantor ini, bukankah kinerjanya jauh menurun?"
"Tapi, bukankah sumber masalahnya adalah Seokmin? Dia sangat senang mengganggu Jisoo dan membuat gadis itu tidak bisa konsen bekerja."
"Benarkah?"
Mengangguk pasti, "aku pernah melihat Seokmin masuk ke ruangan Jisoo. Dia sering kali masuk ke sana hanya untuk membuat anak laki-laki yang Jisoo rawat itu menangis."
---
Brak!
Begitu sampai di apartemen, Seokmin mengamuk seketika. Ia tidak habis pikir. Bagaimana bisa akhir-akhir ini ia selalu berhasil menuntaskan semua tugas dengan baik, malah mendapat surat peringatan?
Jisoo memeluk Hayun dengan erat. Begitu ketakutan dengan kondisi Seokmin sekarang. Gadis ini tahu persis dengan apa yang sudah Seokmin kerjakan, dan tidak ada satupun yang melanggar aturan. Ia pun merasa begitu keheranan dengan keberadaan surat peringatan yang mendadak Seokmin terima sesaat sebelum pulang bekerja.
"Bukankah ini mencurigakan?"
Laki-laki bangir itu menatap Jisoo seduktif. Mulai mencurigai siapa saja yang berkemungkinan besar melakukan permainan dan membenci keberadaan Seokmin di kantor itu.
Termasuk Jisoo? Tidak. Tapi lebih kepada siapa yang akhir-akhir ini mulai terlibat dalam interaksi mereka.
"M-maksudmu?"
Jisoo tergagap. Masih memeluk Hayun dengan erat, ia belum pernah melihat Seokmin semarah ini sebelumnya. Sangat mengerikan.
"Masalah kita." ujar Seokmin. "Kau menceritakannya pada siapa saja?"
"Ah ... I-itu ... Hanya Mingyu." mengangguk ragu, "yah... Hanya Mingyu. Dan ... Jeonghan?"
"Mingyu dan Jeonghan?" tersenyum tipis, Seokmin menyeringai dibuatnya.
Tentu Seokmin tak menaruh curiga sama sekali pada Jeonghan. Dan, asal kalian tahu, Jeonghan sedikit banyak malah sangat mendukung hubungan Seokmin dan Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Our Baby (✓)
Fanfiction[Seoksoo GS Fanfiction] Mendengar nama Lee Seokmin dan Hong Jisoo, pasti seluruh karyawan di kantor Hanin Finance, secara otomatis mengatakan anjing dan kucing. Ya. Hal tersebut dikarenakan tingkah laku keduanya yang tak pernah damai. Setiap hari se...