"Argh!"
Mingyu mengerang kesakitan. Setelah mendapat hentakan keras oleh Seokmin pada tubuh bagian perutnya, Mingyu sempat beberapa kali memuntahkan darah. Sekarang ia telah terbaring lemah di ruang kesehatan Hanin Finance. Mendapat pertolongan pertama oleh beberapa karyawan lainnya yang dikira cukup berpengalaman mengenai medis.
"Tahan sedikit." ujar Wonwoo. "Sepertinya sakitmu tidak akan menghilang hanya dalam beberapa hari. Injakan Seokmin sangat keras."
Beberapa karyawan yang sempat membawa Mingyu ke ruang kesehatan akhirnya pergi. Menyisakan Wonwoo di sana.
Sebelum bekerja di Hanin Finance, Wonwoo sempat bekerja sebagai kasir di salah satu klinik kesehatan. Membuat gadis manis yang satu ini sempat belajar sedikit mengenai bagaimana tata cara untuk melakukan pertolongan pertama.
Sekarang, Wonwoo tengah mengompres memar yang cukup jelas tercetak di perut Mingyu. Membuat pemuda tinggi itu terus mengerang kesakitan meski telah meminum obat pengurang rasa sakit.
"Tapi, Gyu ... Apa dugaan Seokmin itu benar? Apa benar kau yang membawa Jisoo pergi?"
"Bukan urusanmu."
"Ya, memang bukan urusanku." terkekeh kecil, "bahkan kami tidak tahu sama sekali apakah kepergiannya ini adalah murni keinginan Jisoo sendiri atau karena terhasut olehmu."
"Kau berpihak pada Seokmin?" mata Mingyu mengintimidasi.
Mengangguk ragu, "ya, mungkin. Karena aku tahu bahwa Jisoo begitu tergantung pada Seokmin, dia tidak mungkin pergi tanpa alasan, bukan? Pasti ada seseorang yang mendorongnya pergi meninggalkan Seokmin."
Seokmin dan Jeonghan sudah menceritakan semuanya kepada Wonwoo. Dari bagaimana awal mula kehadiran Hayun, sampai kini gadis itu menghilang secara mendadak dari apartemen kecil Seokmin.
Mereka berdua pun juga tahu bagaimana perasaan Wonwoo terhadap Mingyu. Dan karena itu lah mereka memutuskan untuk menceritakan masalah ini. Mungkin, Wonwoo bisa membantu mereka. Karena memang, secara diam-diam gadis itu terus memperhatikan Mingyu dari kejauhan. Membuat ia sedikit banyak cukup mengerti bagaimana sikap keras kepala seorang Kim Mingyu.
Prilaku tenang yang Wonwoo tunjukkan membuat Seokmin dan Jeonghan terus berdecak kagum. Wonwoo tidak membela Mingyu sama sekali meski pun ia begitu menyukai laki-laki Kim itu.
"Selesai sudah." ujar Wonwoo selagi kembali merapikan kotak obat. "Minum obat itu kalau kau kembali merasa sakit. Jangan terlalu banyak bergerak. Kau bisa mengambil cuti beberapa hari selagi masa penyembuhan."
Mulai beranjak pergi, Wonwoo menghentikan langkahnya sesaat.
"Kalau memang Jisoo ada bersamamu, kau bisa meminta bantuan padanya untuk mengobati memar itu. Aku permisi."
Bahkan, Mingyu tidak tahu apakah ia harus menceritakan pertengkarannya dengan Seokmin sekarang ini, atau tidak.
---
Mustahil jika Seokmin tidak memikirkan bagaimana keadaan Jisoo sekarang. Ia amat sangat khawatir. Seokmin mengatakan hal yang seolah telah merelakan kepergian Jisoo, adalah sebuah omong kosong belaka. Sekadar untuk menutupi rasa pedulinya terhadap gadis tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Our Baby (✓)
Fanfiction[Seoksoo GS Fanfiction] Mendengar nama Lee Seokmin dan Hong Jisoo, pasti seluruh karyawan di kantor Hanin Finance, secara otomatis mengatakan anjing dan kucing. Ya. Hal tersebut dikarenakan tingkah laku keduanya yang tak pernah damai. Setiap hari se...