*terciduk

162 10 1
                                    

Detik waktu mampu membukakan mataku lebar tentangmu. Kejujuranmu membuatku tunduk dan menghargai itu. Benar, hatiku ingin teriak saat kau berkata aku hanya tantangan kalah game. Mengertilah hatiku pernah patah sepatahnya jangan sampai kau tambah retakkan lagi.

Kau hebat mengediakan nyaman di dalam ceritamu. Sikap pecundangmu membuatku mengerti dan memahami itu. Aku tak masalah jika kau takut untuk memulai. Aku hanya menemanimu untuk berani. Aku tak mengerti perasaan ini entah hanya nyaman atau benar suka. Tapi aku tetaplah aku yang berjalan di jalurku. Menemani gelap yang berbintang dan bersinar.

Aku menunjukkan sikap menjengkelkanku padamu. Jika kau pergi berarti bukan kau yang ku cari. Jijik ya, ingin marah iya, ingin pergi iya. Dan aku memilih menepi dulu. Biar diberi kekuatan untuk berjalan lagi.

31/mei/2018

Setelah Kata Pisah (Dalam Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang