Setelah Kata Pisah (Dalam Proses Revisi)

Membuka Hati

Hari ini ada dua kejadian yang menyakitkan. Aku menolak cintanya, dan aku di tolak oleh kau. Bodoh memang tapi ini yang ku rasakan. Aku bersama kau tapi dihatiku orang lain. Ya saya memang kurang akal, ungkap saya.

Kau menjelaskan perjuanganmu padaku. Segala hal yang pernah kau lalui agar bisa menemuiku. Segala resiko yang kau ambil ketika persahabatan kita kau curi dengan perasaan. Aku tak menyalahkan perasaanmu, aku hanya belum siap menerima perubahan sikapmu. Aku menumpahkan segala masalahku padamu, aku beranggapan kau orang yang bisa mengerti aku. Tapi ternyata kau juga menaruh rasa padaku. Bertepatan dengan aku mengejar dia yang pernah ada di masa laluku.

Jujur aku bingung antara mengejar dia yang pergi dan kau dengan sosok yang barumu. Aku sempat meminta kau melupakan aku dan menghilangkan rasamu. Kau berkata kau bukan orang yang mudah jatuh cinta, kau terlalu sulit untuk melupakan orang yang pernah kau cinta. Perkataanmu seakan menyobek hatiku. Aku tau bagaimana kau, dan aku tau kau tak mudah untuk mencintai wanita. Yang aku tak tahan kau jatuh cinta padaku. Itu pilihan yang membuatku sedikit sulit.

Setelahku buka mataku lebar lebar. Aku terlalu keras memperjuangkan orang yang tak peduli dengan hidupku. Aku terlalu keras kepala dengan mauku. Aku terlalu mendambakan dia yang sudah mengkhianatiku. Di dukung dengan dia yang tidak menepati janjinya padaku. Dari situ aku menyerah dengab keras kepalaku.

Aku membiarkanmu tetap berada di sampingku, perlahan aku merasakan kembali bagaimana di cintai tanpa harus meminta. Dengan caramu aku kembali dapat merasakan jatuh cinta. Mengertilah menjatuhkan hati padamu adalah hal yang tak mudah. Jadi jangan berfikir untuk meninggalkanku karna alasan bosan. Sebab aku tak pernah bosan untuk menghangatkan cerita kita saat mulai garing. Terima kasih telah membuatku jatuh cinta semoga kau tak juga mengajarkanku patah hati.

21/04/2019
00.22