Berjalannya waktu membuatku semakin terbiasa di kecewa oleh harapan yang ku ukir sendiri. Perlahan lahan kata pergi yang paling menakutkan menjadi hal yang biasa saja. Aku mulai terbiasa berbaur dengan lingkungan yang di dalamnya hanya ada sesak. Aku bisa menjadi patung saat jiwa berontak. Aku tidak lagi bermasalah dengan keadaanku.
Pada kenyamanan ini kau kembali. Namun bodohnya saya terlalu mudah untuk percaya pada hal yang pernah membuat saya bahagia. Seribu kata pun tak bisa menghalangi hati saya untuk tidak lagi berharap. Jika kau kembali dengan rayuanmu cepat atau lambat tembok yang melindungi hatiku juga akan runtuh.
Terus terang saya aku masih belum sepenuhnya lupa denganmu. Kumohon bantu aku untuk tidak menjadi pecundang dengan perasaanku sendiri. Bantu aku dengan tidak lagi berlaku terlalu baik seperti dulu. Sebab aku bukan orang yang ahli dalam hal melupakan kenangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Kata Pisah (Dalam Proses Revisi)
Romancesebuah perjalanan mengikhlaskan seseorang yang dicintai tanpa sengaja ~Cinta ini dalam diam, patah hati dalam kesendirian, maka aku juga akan mengikhlaskannya pelan pelan.