Aku bingung harus menceritakan kisah manis ini. Kita tak perlu memaksa, tidak perlu berpura pura. Sampaikan apa adanya. Tidak banyak alasan untuk suatu penolakan. Tidak perlu gengsi jika menginginkan. Tidak perlu manis jika kenyataannya pahit. Tidak perlu menunggu jika menginginkan.
Kita hidup di zaman yang apa ada, bukan taman sandiwara. Kita perlu menikmati tanpa perlu sok sibuk.
Perjalanan kita di mulai. Mereka yang mencari muka akan menghindar. Mereka yang apa adanya akan bertindak sepatutnya. Ada rasa tidak menyenangkan jika harus mengerti dengan keadaan. Ada yang harus di lepaskan jika ingin menikmati hari baru yang menyenangkan. Kita mulai hidup dengan mau kita. Tanpa meja belajar. Tanpa ceramahan orang orang. Tanpa peraturan yang menuntut kita untuk tunduk. Kita jalani hidup dengan bahagia terlepas dari rutinitas yang ada.
Ada yang menghadirkan tawa, tapi berdusta. Ada yang terlihat seakan peduli padahal di hati cari muka. Ada yang berjuang namun tidak mendapat apa apa. Ada yang hadir percuma tapi mendapatkan sepenuhnya.
Dingin ini membekukan tapi kisah kita mampu menghangatkan. Hujan ini membasahkan tapi menghadirkan cerita. Pelangi ini menghadirkan warna tapi hati ini menghadirkan banyak tawa.
Denganmu bahagia. Berkorban boleh saja asal kita tidak lupa kebutuhan kita pun ada. Takut itu biasa tapi kisah ini tak akan sempurna jika kau mempertahankannya. Ego
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Kata Pisah (Dalam Proses Revisi)
Romansasebuah perjalanan mengikhlaskan seseorang yang dicintai tanpa sengaja ~Cinta ini dalam diam, patah hati dalam kesendirian, maka aku juga akan mengikhlaskannya pelan pelan.